Part 19 : Jawaban Yuichiro

943 125 3
                                    

Yu tersadar setelah Asuramaru menghilang.
Sekilas, matanya bertemu dengan mata Kamelia yang beriris ungu.

Deg! Yu teringat kejadian itu.

Sekejap mata, Yu sudah mengacungkan pedangnya ke Kamelia. Refleks, Kamelia terhentak mundur. Yang lainnya terbelalak melihat apa yang dilakukan Yu.

"Yu-chan?"
"Eh?! Yu-san, apa yang kau lakukan?!" Shinoa terkejut

"Tidak." Kata Yu singkat.
"Eh? Apa?" Mitsuba berseru tak percaya.
"Tidak. Apa kalian tidak ingat?
"Ingat apa?"
"Vampir jahat ini yang sebelumnya menjeratku dengan rantai."
"Hah?!" Semuanya tercengang.
Mitsuba mendadak membatu. Mika tercekat.

Sementara Kamelia, sejak mencerna kata 'vampir jahat' dari mulut Yu, dia sudah tahu apa yang harus dilakukan. plan B.

Tap!
Gadis itu tiba-tiba melompati celah barikade anggota Shinoasquad di hadapannya.
Sejurus kemudian, dia berlari secepat angin menuju pintu di lantai bawah. Hendak keluar.

"Hei, tunggu!" Narumi dan Mika berseru bersamaan untuk pertama kalinya. Tapi Kamelia tak berhenti sedetik pun.

"Yah, sayang sekali. Aku harus menggunakan plan B." Kamelia membatin. Jubahnya berkibar diterpa angin. Begitu pula rambut coklat gelapnya.

"Aah! Dia kabur!" Narumi entah kenapa berseru kesal.
"Mika-san, kenapa dia malah pergi?" Tanya Shinoa heran
"Uh! Aku juga tak tahu." Jawab Mika
"Aku tahu! Huh! Ini gara-garamu, Baka-Yu!" Umpat Narumi.

"Lah? Emang tadi aku salah?" Yu tak mengerti
"Ya jelaslah! Makanya ngomong itu otak dipakai!" Sentak Narumi
"Yu-chan, tunggu sebentar! aku akan menyusulnya. Kalian tak usah ikut." Ujar Mika lalu bergegas menyusul Kamelia sebelum kehilangan jejaknya.

"Hei! Aku juga harus tahu kenapa dia kabur sebelum aku beri pendapat!" Balas Narumi keras kepala dan menyusul Mika.
Dan, tersisa Yu, Shinoa, Yoichi, Kimizuki, dan Mitsuba yang masih membatu.

"Yah, apa kita juga harus ikutan? Shinoa?" Tanya Kimizuki
"Bukannya Mika bilang kita disini saja?" Jawab Shinoa
"Aku kepo juga jadinya." Balas Kimizuki lagi
"Ya ampun, kita sepertinya akan mengabaikan kata-kata Mika barusan." Yoichi menghela napas.

"Ahh!! Aku akan menyusul Kam-chan ku!" Mitsuba tiba-tiba memekik dan ikutan berlari keluar. Menyusul Narumi.
"Woi!! Mitsu-san! Matte!" Pekik Shinoa tapi sia-sia.

Shinoa hanya bisa menghela napas. Akhir-akhir ini, kondisi dilema sangat sering menjumpainya. Sebenarnya, dia juga lelah. Dia selalu bermimpi menjadi gadis yang hidup di dunia yang damai. Mimpi.

"Jadi, apa tak masalah kalau kita ikutan nyusul? Bagaimana menurutmu, Yu?" Tanya Shinoa pada Yu.
"Em.. kupikir daripada hanya menunggu disini, lebih baik kita menyusul mereka saja." Jawab Yu padahal dalam hatinya dia lebih ingin tahu apa yang akan Mika lakukan.
"Haduh, sudah kuduga ini ujungnya." Yoichi memijit pelipisnya.

"Nah, ayo!" Ajak Shinoa setelah mendapat persetujuan dari Yu.
Mereka mengangguk kecuali Yoichi. Dan segera berlari turun.
"Minna! Tunggu aku!" Teriak Yoichi mengejar teman-temannya yang seperti dikejar setan.
"Kenapa harus buru-buru sih?" Keluh Yoichi.

~~~•~~~

"Hei! Kamelia! Berhenti!" Panggilan Mika di belakangnya memenuhi telinganya. Tapi sedikitpun tak ada niatnya menuruti panggilan rekannya itu.

Tiba-tiba, Kamelia merasakan sesuatu yang merembesi bajunya.
Gadis itu mengecek kondisi tubuhnya tanpa berhenti melesat.
"Ugh! Tidak. Jangan sekarang." Desis Kamelia menggigit bibir melihat luka tusukan tadi kembali berdarah. Sangat banyak. Mungkin bagi manusia biasa, luka dengan darah keluar sebanyak itu, pasti sudah shock.

"Bertahanlah sebentar lagi." Kamelia membujuk tubuhnya yang terluka itu. Rasanya? Ah, semakin lama semakin kuat gadis itu menggigit bibirnya menahan sakitnya yang seperti berdenyut.
Tubuhnya tak terbiasa beregenerasi sendiri tanpa bantuan Lula-nya. Menunggu regenerasi terasa sangat lama.

DAARR!!
Cahaya dan gemuruh petir raksasa meledak tepat di atas kepalanya.
Dan itulah alasan terbesar yang membuat Kamelia berhenti melesat selain karena lukanya.

Kamelia jatuh berlutut di atas tanah. Sekarang di setiap napasnya ikutan terasa sakit. Berhenti mungkin akan mempercepat regenerasinya. "Uhh.. aku baru sadar ternyata tubuh ini lemah sekali." Keluhnya dalam hati.

"Kamelia!" Panggil seseorang yang tak asing. Gadis itu menoleh perlahan. Matanya memicing tajam. "Ah! Percuma aku kabur. Mika sudah menyusulku."

"Kenapa kau tiba-tiba kabur seperti itu?"
"Bukan urusanmu." Balas gadis itu membuat Mika agak terhenyak. Gaya bicara gadis itu tiba-tiba menjadi ketus.
"Pergilah." Ujarnya datar.

"Ada apa? Apa karena kata-kata Yu-chan tadi?" Ucap Mika menerka
"Dia memanggil dengan akhiran -chan? Apa-apaan itu?" Pikir Kamelia
"Karena aku sudah memilih rencana B." Ucapnya cepat.

"Sampai nanti. Aku punya urusan penting." Kamelia berdiri dan langsung melompat pergi. Segera kabur sejauh-jauhnya.
"Oi! Matte!" Panggil Mika.

~~•~~

Hello.
Nah, pas kan abis tanggal 13 Desember?😃
Akhirnya tinggal menikmati libur setahun. Nyampe tahun depan 😏😏

Pendek?
Nanti siang update lagi kok
Thanks for read 😘












14 December 2019

Owari no Seraph -Spin Off-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang