"Lia! Cepat larilah!"
Aku mengerti situasiku saat ini dan segera mengambil tindakan.Tap! Tap! Tap! Tap!
Aku meleset sejauh-jauhnya. Berharap orang itu tidak mengejarku."Hoho, sekarang kau mencoba kabur ya?"
Tap! Tap!
"Ba!"
Laki-laki itu muncul di depanku."Jangan curi Krullie-ku sayang."
Zhhaatts!
Aku terperangah. Beban di punggungku menghilang. Aku menghentikan langkahku dan berbalik."KRUL!" Seruku marah melihat Krul yang tak berdaya sudah di tangannya. Dia berhasil menariknya dari punggungku.
"Kaauu!!!"
"SABITKU HABISI DIA!"DARR!
Api biru menyelimuti tubuhku."Wah, ini semakin seru." Gumam orang itu sambil tertawa lebar. Sama sekali tidak merasa terancam. Dia lalu melempar tubuh Krul ke belakangnya. Seakan menantangku untuk mengalahkannya terlebih dahulu.
SYUUUTH!
TRAANG!
Vampir itu sudah menahanku dengan pedangnya. Dia dengan mudah membaca seranganku.
"Hoho, kau bertambah kuat ya. Apa yang kau lakukan selama sepuluh tahun ini, Kamelia?" Ucapnya sambil menyeringai.Aku menggeram. Lalu melibaskan sabitku yang satu lagi.
TRANG!
Kami saling menjauh mundur. Mengambil satu langkah ke belakang untuk bersiaga."Kau tidak pantas memanggil namaku, Ferid Bachtory." Desisku tajam.
"Jangan kasar denganku, Kam-chan sayang." Kata vampir berambut perak itu dengan nada feminim.
"Euh! Bangsawan Sampah, omonganmu menjijikkan!" Umpatku.
SYUUUTH!
Aku melesat cepat melewati Ferid. Dan segera meraih tubuh Krul. Menggendongnya.
SYUUUTH!
Aku melewati Ferid yang berkacak pinggang. Dia santai saja melihatku terburu-buru. Membiarkanku lewat."Yang terpenting adalah segera membawa Krul keluar dari sini!"
"Hei, jangan buru-buru pulang, Kamelia." Panggil Ferid tak hanya diam ditempat. Dia ternyata melesat mengejarku.
Puk!
"Ahh?!!" Aku tersentak.
Ferid berhasil mengambil Krul dariku lalu dia kembali melemparnya ke belakang jauh-jauh. Tubuh mungil Krul terhenti di dekat singgasananya. Itu berarti aku harus berbalik jauh untuk mengambilnya."Kau!" Pekikku marah.
"Bermainlah sebentar denganku." Ucap Ferid.
"Dia! Dia kelewatan!" Pekikku marah dalam hati.
"Lia! Jangan lawan dia! Kali ini cepatlah segera lari!"
"Cukup Lula. Berapa kali lagi aku harus lari? Berikan saja kekuatan penuhmu. Aku akan bertarung, Lula. Aku tidak mau lari lagi."
"Jangan bodoh! Kau bisa mati!"
"Aku mengandalkanmu Lula."
"Tidak!""Oho, senangnya aku bisa bermain hari ini dengan teman lamaku." Kata Ferid riang sambil mengangkat pedangnya tinggi-tinggi. Bersiap menerima seranganku.
"Aku tidak pernah berteman denganmu, sampah." Gertakku lalu menyerangnya.
TRANG! TRANG! TRANG!
"Wow, cepat juga." Gumam vampir bangsawan itu.
"Kau! Gara-gara kau! Aku harus menghadapi banyak masalah!" Gerakku sambil terus menyerangnya.
"Harusnya kau berterimakasih kan? Kau jadi menambah banyak pengalaman padahal seharusnya kau adalah putri dalam kotak besi.""Grrr!"
"Sekarang giliranku ya." Ucapnya lalu mengayunkan pedangnya.TRANG!
Aku menggigit bibir, berhasil menahan senjata Ferid dengan sabitku.
Cih! Serangannya barusan tidak bisa kuremehkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Owari no Seraph -Spin Off-
FanfictionMikaela Hyakuya benar-benar tak menyangka hidupnya bisa berubah karena pertemuannya dengan orang baru tersebut. Akankah Mikaela, Yuuichiro dan kawan-kawan bisa menerima kedatangan'nya' beserta masa lalu dan hubungannya dengan Krul yang misterius? Ap...