~~•~~
BAAZZHHH!!
Belum jauh ia pergi, sebuah tembok hitam muncul dari tanah. Menghadang Kamelia.
"Cih! Lula!" Kamelia berseru sambil melempar sabitnya.TANG!
Sabit itu terbentur lemah tanpa hasil apa-apa.
Kamelia yang sedang posisi melayang di udara menggeram. Dengan cepat ia melakukan gerakan salto sebelum menabrak tembok penghadang itu.Tap!
Mau tak mau, Kamelia harus kembali mendaratkan tubuhnya.
"Kali ini apa?!" Dengusnya marah sambil menendang tembok itu. Tak terjadi apa-apa.Gadis itu berlari ke ujung, berharap menemui celah. Sayangnya tidak ada. Tembok yang terbuat entah dari apa itu sempurna menutup jalan.
Kamelia berbalik. Kali ini benar-benar tak ada jalan keluar.
Tubuhnya kehabisan tenaga lagi. Kamelia kembali jatuh berlutut.
"Berhenti disana, vampir!" Telinganya menangkap teriakan lelaki di depannya yang berlari ke arahnya sambil membawa trisulanya.
Mika tak jauh di belakang lelaki pembawa trisula itu."Ah, apakah aku akan tamat disini?"
"Dasar kau seenaknya saja kabur begitu!" Kata Narumi.
Mata ungu gadis itu menatap Narumi bisu.
"Kamelia, apa kau baik-baik saja?" Mika yang baru datang langsung mengetahui keadaan Kamelia."Apa dia sudah berhenti?" Kimizuki bertanya dengan napas ngos-ngosan seperti yang lain.
"Hoi, minna. Kalian sudah mendapatkannya?" Ujar Mitsuba. Sekarang semuanya sempurna sudah datang menyusul.
"Hei! Kalian untuk apa kemari? Kan sudah kukatakan tak usah menyusul!" Ucap Mika setengah kesal karena ucapannya diabaikan."Em, gomehnasai. Mika-san." Jawab Shinoa seakan tak bersalah.
"Mereka memang keras kepala, Mika-san." Sahut Yoichi ditengah napasnya yang ngos-ngosan.
"Hah! Kam-chan ku, kau terluka!" Mitsuba berseru sambil mendekati Kamelia."Tidak! Jangan mendekat!" Perintah Kamelia tegas.
"Eh?" Mitsuba terkejut
"Kenapa kau malah pergi? Kam-chan?" Mitsuba berani berjongkok di depan Kamelia
"Kubilang jangan mendekat!""Ta-tapi, kenapa?"
"Diam."
"Kami tak keberatan kau tinggal bersama kami. Seperti kata Mika." Jawab Mitsuba seenaknya menggunakan kata kami."Yu! Minta maaflah! Dia pergi karenamu!" Titah Narumi.
"Yah? Aku lagi?"
"Cepatlah Yu." Kata Mitsuba menimpali.
"Baiklah. Aku minta maaf karena keceplosan tadi." Ujar Yu pada gadis berjubah putih itu
"Tidak. Tak usah minta maaf." Balas Kamelia cepat." Kurasa tak mengapa kalau kau bergabung bersama kami." Kata Yu berbeda dengan pendapat awalnya.
"Hentikan itu." Desis Kamelia."Narumi, apa jawaban mu?" Tanya Shinoa.
"Oh iya. Aku tak akan menyesal menjawab'ya'." Ujar Narumi yakin.
"Apa!" Kimizuki dan Lainnya kaget.Kamelia memalingkan wajahnya. Menghindari uluran tangan Yu.
"Mika, sepertinya rekanmu ini pendendam ya? "
"Itu bukan seperti yang kau lihat."
"Kalian tak seharusnya begini padaku. Aku tak pernah meminta ini semua."
"Terima saja maafnya Yu lalu kita pulang."Kamelia mengerjap-ngerjapkan matanya. Lalu melirik Mika. Bagaimana ini? Demikian maksud tatapannya. Mika merespon dengan menunjuk Yu dengan gerakan dagunya.
"Hah? Maksudmu, ikuti saja?" Kamelia balas mengkode
Dengan sekilas, dia melihat Mika mengangguk cepat. Gadis itu membuang napas, mengeluh.
"Baiklah." Jawab gadis itu pelan membalas uluran tangan Yu lalu dengan cepat menariknya kembali."Bagus, teman-teman. Sekarang ayo pulang!"
Narumi menancapkan trisulanya ke tanah. Sekejap tembok besar di belakang Kamelia turun. Ternyata itu ulahmu. Batin Kamelia mendelik datar ke arah Narumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Owari no Seraph -Spin Off-
أدب الهواةMikaela Hyakuya benar-benar tak menyangka hidupnya bisa berubah karena pertemuannya dengan orang baru tersebut. Akankah Mikaela, Yuuichiro dan kawan-kawan bisa menerima kedatangan'nya' beserta masa lalu dan hubungannya dengan Krul yang misterius? Ap...