"Uh... aku tidak bisa tidur dengan nyenyak."
Batin Shinoa sembari menghela napas pelan. Dia mendadak terbangun padahal tidak ada yang mengganggunya. Dia lalu bangkit duduk. Hujan di luar kedengarannya belum juga selesai."Ah, semuanya sudah tidur." Desisnya lega melihat kelima teman-temannya terlelap. Api unggun di tengah-tengah terlihat mulai redup.
Shinoa merasakan sehelai kain merosot pelan ke pangkuannya.
"Eh? Apa ini?" Gumamnya lalu mengangkat kain itu. Kain yang cukup panjang itu berwarna hitam dan terdapat dua garis berwarna hijau terang.
"Ini kan... jubah seragam satuan kami." Gumamnya.
"Punya siapa ini? Seingatku, jubahku tertinggal di rumah itu." Ucapnya pelan. Shinoa memerhatikan teman-temannya satu persatu.
"Mereka semua memakai jubahnya.
Kecuali...
Narumi?"
"Heeh, Narumi kan memang tidak mengenakan jubahnya sejak dia bergabung dengan kami." Pikirnya sembari menggeleng.
"Y-Yu-san?"
Shinoa menggumam tak percaya. Selain Narumi, Yuichiro juga tampak tak mengenakan jubahnya.
"Mungkinkah..."
"Jubah ini..."
"Milik Yu-san?"
Entah kenapa, tiba-tiba Shinoa merasa pipinya menghangat. Dia lalu menoleh kearah laki-laki berambut hitam itu. Yuichiro. Wajahnya yang tampak lelap diterangi temaram api unggun.
"Yu-san..." Pipinya tak bisa berhenti bersemu. Ingatannya tentang Yu mulai terbang... jauh kemana-mana.
"Ah! Kenapa aku malah berpikir sejauh itu!"
"Uhh, ada apa Shinoa?" Tanya Mitsuba mengagetkan gadis itu.
"Eh, anu... tidak ada apa-apa kok, Mitsu-san." Jawab Shinoa gelagapan.
"Kau berisik tadi." Ucap Mitsuba yang merasa terganggu.
"Ehh, begitu ya? Maaf." Ucap Shinoa.
"Tidur sana." Desis Mitsuba lalu kembali memejamkan matanya.
"Hm, baiklah."
Shinoa lalu membaringkan tubuhnya. Matanya kembali memerhatikan laki-laki yang terlelap di seberangnya.Tanpa ia sadari, seutas senyum muncul di bibirnya. Dia yakin sekali kalau ini adalah jubah Yu-san dan batinnya mengatakan terimakasih.
"Syukurlah yang terbangun bukan kau..."
"Yu-san." Lirih Shinoa pelan.
Shinoa mencoba memejamkan matanya dan... tiba-tiba saja dia bisa langsung jatuh terlelap.
~•~
~•~
"Hm? Mana mungkin aku mengatakan itu, Lia."
"Karena semua yang kau lihat ini nyata." Balas laki-laki itu setengah berbisik.
Sesuatu yang berdiri menatap keluar jendela itu perlahan berbalik. Begitu dia melihatku, matanya menampakkan keterkejutan dengan sangat jelas.
"Tidak mungkin..." Gumam sesuatu itu menatapku tanpa berkedip. Samar-samar, suaranya terdengar bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Owari no Seraph -Spin Off-
FanfictionMikaela Hyakuya benar-benar tak menyangka hidupnya bisa berubah karena pertemuannya dengan orang baru tersebut. Akankah Mikaela, Yuuichiro dan kawan-kawan bisa menerima kedatangan'nya' beserta masa lalu dan hubungannya dengan Krul yang misterius? Ap...