@ suatu ruangan yang dihuni seorang bernama Kamelia untuk sementara.
"Hoaam.." Gadis itu meregangkan tubuhnya. Dia baru saja 'jalan-jalan' keluar. Rambutnya terurai tanpa jepit aksesorisnya.
"Udara pagi ini sejuk juga. Aku jadi malas gerak." Gumamnya yang terlentang di atas tempat tidurnya yang bertingkat.
"Jadi kau disini rupanya." Kata orang lain yang tiba-tiba saja sudah masuk ke ruangannya.
Kamelia spontan menoleh. Dia menajamkan penglihatannya. Setelah mengenali sosok itu, tatapannya mendatar.
"Sepertinya aku lupa kalau aku mengundangmu,Mika."
"Aku memang tak diundang, bukan?" Jawab Mika pendek
"Yah, kau tahu apa yang datang gak diundang?"
"Angin?" Sahut cowok itu
Kamelia memicingkan matanya. Dasar!
Kamelia lalu bangkit dari posisi rebahannya."Jadi kau menghabiskan waktumu dengan bergelung malas di atas kasur? Kukira kau punya cara lain yang lebih anggun untuk menghabiskan waktu. Kamelia." Mika berkata dengan melihat sekeliling ruangan itu.
"Ahaha, seburuk itukah kelakuanku di matamu?" Tawa Kamelia dengan smirky smile nya.
"Yah, Bisa jadi."
Kamelia mengepalkan tangannya. Dia mulai kesal.
"OMONG-OMONG, KAU TAHU DIMANA SEPATUKU? AKU AMAT-AMAT INGIN MELEMPARNYA KE KEPALAMU, MIKA!" Kata Kamelia dengan nada tinggi.
"Kau ini. Terlalu cepat untuk marah." Tanya Mika tak terpengaruh ekspresi Kamelia
Kamelia melengos, membuang jauh-jauh kekesalannya untuk sejenak. "Pergilah Mika. Kau merusak kenyamananku menikmati cuaca baik hari ini. Mungkin kau bisa menggangguku besok-besok."
Perkataan gadis itu membuat Mika heran. Peduli apa dia dengan cuaca? Dasar aneh!"Kau lupa soal kemarin? Aku kesini bukan untuk bertamu." Ucap Mika menatap lurus ke gadis itu. Kali ini dia serius.
"Oh, aku tak mau tahu." Cetusnya sambil melipat kedua tangan. Membuang pandangannya dari lawan bicaranya yang terpisah jarak 3 meter darinya.
"Heh? Kau menolak ingat rupanya. Kalau kau tadi mencoba menebak tujuanku kemari, tebakanmu barusan salah, Kamelia."
Gadis itu mendelik tajam. "Aku tak mengerti."
Jadi aku harus ingatkan dia gitu?
Mika menghela napas. Yu-chan, ini lebih rumit dari yang dibayangkan."Sebelumnya, terimakasih sudah membantuku belakangan ini. Yah, sedikit membantu tepatnya." Mika asal membuka kata-katanya.
"Ha.. Melankolis sekali, Mika. Menggelikan. Apa kau mau meninggalkan tempat ini bersama manusia-manusia itu ke tempat lain? Atau apapun sejenis itu?" Sela gadis itu tiba-tiba. Respon yang tak terduga.
"Aku belum selesai bicara." Cowok itu balas memicing tajam.
"Peduli amat!" Desis Kamelia dalam hati
"Lalu?" Kamelia mempersilahkan Mika melanjutkan kata-katanya.
"Memang sih, aku akan meninggalkan kota ini," Ucap Mika
Bohong
Batin KameliaMika terhenti sejenak, lantas kembali menghela napas.
"Aku akan menuju Sanguinem. Wilayah utama yang dikuasai vampir."
Heh?
Spontan, gadis itu turun dari tempatnya merebahkan diri dan berdiri di hadapan Mika. Antusiasmenya terpantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Owari no Seraph -Spin Off-
FanfictionMikaela Hyakuya benar-benar tak menyangka hidupnya bisa berubah karena pertemuannya dengan orang baru tersebut. Akankah Mikaela, Yuuichiro dan kawan-kawan bisa menerima kedatangan'nya' beserta masa lalu dan hubungannya dengan Krul yang misterius? Ap...