Tae mengecek jam di tangannya. Sudah hampir jam 11 dan Ara belum pulang juga. Ia khawatir dengan gadis itu. Tae sudah mengirimkan pesan puluhan kali, namun tidak ada satupun balasan.
Ini sudah terlalu malam. Dulu waktu masih bersamanya, ia tidak pernah pergi selarut ini dengan Ara. Walaupun mama Ara sendiri telah menaruh kepercayaan penuh padanya.
"Aiss! Kok Ara belum pulang juga sih." Gumam kesal. Ia melirik Jin yang sedang bermain ps.
"Adek lo kemana sih."
"Jalan kan sama cowoknya tadi." Balas Jin santai.
"Ini udah malam Jin, lo gak cemas apa?"
"Cemas lah. Tapi daripada kek lo, mending gue main ps."
"Goblok! Ntar adek lo diapa apain gimana? Giliran pas sama gue lo risih banget Ara pulang malam."
Jin yang kesal mendengar itu segera melepas stik ps nya. Ia mengeluarkan ponselnya dari dalam saku lalu menunjukkan layar itu pada Tae.
"Dia otw pulang. Gue mainnya pintar, gak kayak lo."
Jin menyambungkan gps ponsel Ara pada ponselnya. Jadi dia bisa tau ke mana saja Ara pergi. Jin juga selalu memeriksa keberadaan Ara dari tadi. Mereka tidak ke tempat yang mencurigakan. Hanya Mall.
Itulah kenapa Jin terlihat sangat santai sekarang.
Tae menganggukkan kepalanya kecil. "Sejak kapan lo pintar?" Katanya salut.
"Semenjak gue ganteng."
"Pinjam hp lo." Pintanya. Jin memberikan benda itu.
Tae memeriksanya lagi. Benar, mereka dalam perjalanan pulang. Itu membuatnya sedikit lega.
Saat layar ponsel menampilkan Ara yang sudah sangat dekat, Tae segera keluar. Ia duduk di kursi teras menunggu gadis itu pulang.
Tidak lama kemudian mobil itu datang. Tae memperhatikan Ara yang keluar dan berjalan memutar bagian dalam mobil.
Eunwoo ikut keluar, menahan Ara yang hendak masuk. Ara menghentikan langkahnya, ia berbalik agar berhadapan dengan Eunwoo.
Dengan gerakan cepat, Eunwoo mencium bibir Ara sekilas. Tanpa sadar Tae mengepalkan tangannya melihat itu.
Setelah itu, Ara berlari kecil memasuki rumahnya. Tae bisa melihat Ara meliriknya sekilas, lalu segera masuk ke dalam.
Tae kembali menatap Eunwoo tajam. Laki-laki itu menaikkan satu alisnya balas menatap Tae.
"Duluan bro." Katanya lalu menjalankan mobil pergi dari sana.
***
"Itu..." Ara berusaha menjelaskan alasan ia pulang selarut ini. Tapi melihat ekspresi seram Jin, mendadak lidahnya susah digerakkan.
"Itu apaan? Yang jelas kalo ngomong." Desak Jin.
"Mama udah tidur. Dia gak tau lo pulang jam berapa, apa perlu gue kasih tau sekarang?" Itu ancaman, Ara tau.
"Jangan anjir. Lo jahat banget sama gue."
"Mangkanya jawab! Kenapa lo pulang malam, hah? Mau jadi kalong lo, iya?"
Tae yang masih di rumah Ara hanya diam mengamati Jin yang sedang memarahi adiknya itu.
Keluar jiwa bapak-bapaknya.
"Gue habis nonton tadi." Balas Ara kecil.
"Lima kali? Sampe pulang jam segini."
Ara berusaha sabar. Ia menarik napasnya panjang, "tiket sorenya abis Jin, adanya yang jam sembilan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Egois -kth ✔
Fanfiction"Susah emang kalo berjuang sendiri." -kth Sequel "Brengsek -kth"