Sky-10

489 63 6
                                    

Selamat membaca, jangan lupa vote dan comment ✨
Double nih..

_______

"Kemudian, ada garis tipis di antara hubungan yang baru."
_______

Sky-10 : The Distance

"Aku rasa keberadaannya lebih baik dirahasiakan terlebih dahulu."

"Kenapa?" Sky memandang wajah adonis di depannya penuh perhitungan. Berusaha memahami apa yang dipikirkan pria tersebut lewat tatapan matanya yang bersinar redup.

"Kenapa? Apa ada sesuatu yang istimewa pada perempuan itu sehingga harus dirahasiakan dari markas pusat?" dia menekan dengan suara lembut.

Ruangan rapat menjadi dingin, terasa beku.

Jendela yang dibiarkan sedikit terbuka membuat angin musim semi masuk melalui celah. Sepuluh orang yang tengah melaksanakan rapat diliputi oleh sebuah keheningan yang membekukan.

Kapten Horan menyesap teh yang dibuatkan oleh satu-satunya perempuan yang hadir dalam rapat dengan perlahan. Berusaha meminimalisir adanya suara yang mungkin akan semakin menambah suasana canggung.

"Seperti yang aku katakan, dia adalah warga sipil dan terluka. Listie juga merupakan tanggung jawab kita dan bisa jadi dia akan berguna untuk kita," Harry membalas setelah diliputi hening. Pra itu masih tetap tenang meski sebuah senyum ganjil terbentuk pada wajah Sky.

Sky mendesah pelan, "Apa ada sebuah alasan sentimentil yang tidak terucap, Mayor Styles?"

Rapat telah berjalan selama setengah jam dan topik mengenai tamu bernama Listie baru dimulai sejak 10 menit yang lalu dan ini adalah pertama kalinya Sky tidak menyebutnya dengan Harry melainkan Mayor Styles. Sedikit banyak, Harry jelas tidak menyukainya.

"Menurutku Mayor Styles ada benarnya. Kita tidak bisa membawanya menuju Negara Selatan karena bisa saja musuh menyerang di tengah rencana dan lagipula, tamu kita sedang terluka," Kapten Gibson dari Batalyon 209 berucap. Nadanya penuh dengan kehati-hatian dan hampir bergetar dibawah tatapan Sky meski perempuan itu tersenyum.

"Itulah yang aku takutkan," tukas Harry. "Menampungnya selama beberapa hari bukanlah masalah besar, dan tidak ada alasan sentimentil seperti yang kau tanyakan, Sky."

Sky mengangguk dan menandaskan sebuah pertanyaan, "Kalau begitu, perempuan itu tidak akan berada dibawah tanggung jawabku. Bukan bermaksud untuk tidak peduli, hanya saja aku tidak ingin membuat pasukanku berada dalam masalah karena menyembunyikan hal ini."

"Baiklah kalau begitu, Listie akan tidur bersama salah satu prajurit perempuan dari batalyon-ku dan akan langsung berada dibawah pengawasanku."

Seraya memutar cangkir teh, Sky menatap pena serta buku kecil berharganya. Ia mengangguk pelan dengan senyum yang telah lenyap dari bibir ketika suara Harry terasa mengusiknya. Tapi ia tidak melakukan apapun selain menambahkan dengan tegas, "Karena perempuan itu adalah tamu, tentu perlakuan yang harus diberikan adalah istimewa. Ia akan tidur di kamarku, itu bukan masalah. Jika perempuan itu tidur dengan banyak orang, bukankah akan mengganggu kenyamanan?"

Senyap menyapa semuanya. Ketiga kapten dari Batalyon 107 enggan untuk memberikan komentar atau sekedar bergerak.

Bekerja dibawah sang Mayor membuat mereka cukup banyak tahu tentang perilakunya. Dan tentu dalam keadaan mencekam terlebih menilik suasana hati sang Atasan jauh dari kata baik, bungkam adalah pilihan yang tepat. Toh, mereka percaya dengan keputusan yang dibuat untuk kebaikan mereka.

Sky [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang