Sky-14

478 64 8
                                    

Selamat membaca, jangan lupa vote dan Comment❤️

________________


Bahkan ketika badai datang, tak ada yang bisa aku lakukan.

________________

Sky-14 : Raffael Winston

Harry menumpu kepalanya pada salah satu lengan dengan posisi miring menghadap Sky yang tertidur pulas. Bibirnya mengulas senyum kecil sekalipun angin musim semi masuk melalui jendela yang dibiarkan sedikit terbuka. Matahari baru menampakkan sedikit dirinya dan burung-burung sudah berisik.

Tapi Sky tetap pulas. Jadi Harry mengusap kening halus tersebut dengan pelan. Sky membuka satu matanya dan tersenyum samar. “Apa kau terpesona?” tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur.

“Apa aku membangunkanmu?”

“Tidak,” bantahnya pelan. “Apa kau tidak kedinginan?”

“Kalau begitu beri aku kehangatan—auch!”

Harry terkekeh geli selagi satu tangannya yang tidak menyangga kepala mengusap keningnya yang baru saja mendapat tamparan. “Ayolah, seperti yang semalam tidak masalah. Atau kau ingin kita melanjutkan lebih jauh?”

Sky menggeleng dengan mata menyipit meski pipinya merona samar. “Tidak ada yang terjadi semalam,” dia berkata sembari menarik nafas. “Ini masih pagi, jangan memperburuk hariku.”

“Siapa semalam yang menyentuh dan memainkan milikku, hm?”

“Harry!”

Harry tertawa keras. Ia mengubah posisi berbaringnya, menjadikan perut rata Sky sebagai bantalan dengan kedua tangan memeluk pinggang ramping tersebut. Tangan Sky bergerak mengelus surai coklatnya yang halus dengan pelan selagi memandang plafon kamar.

Keduanya enggan untuk beranjak. Masih nyaman dengan posisi mereka yang mungkin ketika orang lain melihatnya, akan langsung menciptakan berita. Tapi, kembali pada kenyataan, akhirnya dengan berat hati Sky menepuk pelan pipi Harry.

“Bangunlah, Pemalas. Kita masih memiliki tugas lain.”

Harry mengerang tapi mau tak mau akhirnya bangkit ketika perempuan yang tengah didekapnya mencubit pipinya. Ia meringis, kekuatan Sky memang luar biasa. Padahal ia yakin Sky hanya menggunakan sedikit tenaga untuk mencubitnya.

Harry memakai pakaiannya kemudian mengambil seragamnya juga perlengkapan mandi. Ia menoleh lewat bahunya, “Kau ingin mandi bersama? Untuk menghemat waktu,” katanya disertai senyum jahil.

Sky menghela nafas lantas membalas, “Tidak, aku akan kembali ke kamar. Sampai nanti.”

SKY—Harry Styles

Sky tidak tahu sedikitpun tentang kedatangan Letkol. Winston pagi ini. Tepatnya selepas mereka semua baru saja sarapan, suara baling-baling helikopter yang bisik mengganggu mereka. Kemudian ketika salah satu anak buahnya mengabari kedatangan Letkol. Winston, praktis tubuhnya menegang.

Kapten Payne dan Lettu Hill berulang kali memandangnya cemas.. juga iba. Membuat rahang Sky mengetat sempurna dengan kedua tangan mengepal erat, berbanding terbalik dengan kedua matanya yang meredup.

Dan ketika menyajikan teh hangat untuk rapat kali ini, Sky menahan dirinya agar tidak bergetar. Dengan nampan pada kedua tangan, Sky melangkah penuh kehati-hatian. Bibirnya melengkung membuat senyum sempurna meski tak urung pikirannya berkecamuk.

Sky [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang