Selamat membaca, jangan lupa vote dan Comment ❤️
_________
“Sekeras apapun mencoba, berlian tidak akan pernah kalah oleh kerikil.”
_________
Sky-15 : Am I A Bitch?
“Apa kau baik-baik saja?”
Tidak. “Ya, tentu.” Sky menahan mual ketika menelan sarapannya. Ia mendorong dirinya untuk tetap melakukan kegiatan seperti biasa dan menganggap kemarin angin lalu.
Ryan Jensen dan Justin Smith bergabung. Hailee Hill memutar matanya jengah dan menggeser duduknya semakin mendekat pada Sky dan Liam Payne mengulum senyum geli. Melupakan pangkat yang ada, kelimanya duduk dengan sedikit tenang—karena Justin Smith terus mgnggoda Hailee Hill setiap ada kesempatan ngomong-ngomong.
“Kalian berdua,” tegur Sky. “Diamlah, jangan menghancurkan pagiku.”
Justin Smith terdiam dan Ryan Jensen tertawa hampir tersedak. Mereka masih bertahan dengan duduk santai walau sarapan telah habis dan mereka membuang waktu dengan tidak berguna.
“Kemarin itu, aku muak sekali ingin menghajar Letkol. Winston,” ucap Ryan Jensen. Dia meringis seketika merasakan perutnya disikut keras oleh Liam yang berada di sampingnya.
Tersadar dari kebodohannya, Ryan buru-buru menambahkan, “Maaf, aku tidak bermaksud mengingatkanmu tentang Bajingan itu, Sky.”
“Sekalipun tubuhmu sebesar Liam atau Justin, kau tidak akan bisa menghajarnya dalam duel,” sahut Sky dengan tenang.
Menekan rasa mualnya ketika bayangan kejadian kemarin terulang dalam benaknya.
Ryan menggerutu sebal, “Memangnya tubuhku sekecil apa, sih.”“Bukan itu maksud Sky,” kata Hailee dengan pandangan mencela pada rumput yang di dudukinya.
Hari masih terlalu pagi untuk sarapan tapi mereka sudah melakukannya. Alasannya? Tentu saja agar merasakan sarapan yang hangat. Memakai waktu yang dimiliki untuk mengobrol dan melepas penat bersama teman. Jadi jam 06.07 pagi ini, di sinilah mereka—halaman depan dan duduk dengan santai.
Hailee melanjutkan setengah berbisik, “Dia itu kadang sering bermain curang.”
Liam menganggukkan kepalanya dengan mata terpejam. Tangannya menumpu pada tanah dan dia bergumam, “Tapi dia tidak lebih licik dibanding Sky.”
“Ya, aku dengar dia hampir menusuk salah satu anak buahnya ketika berduel,” Justin menimpali dengan sedikit meringis. “Padahal seharusnya itu duel tangan kosong.”
“Salah satu anak buah Raff hampir menamparku saat itu dan Raff marah.”
“Setelah semuanya, kau masih membelanya, Sky?” Hailee mengernyit tidak percaya. Ia memandang Sky seolah Sky adalah orang paling tolol yang pernah ditemuinya. Oh, ya, Sky memang tolol, Hailee meringis dalam hati.
Menanggapinya, Sky tersenyum samar berusaha memberi keempat temannya pengertian. “Ini semua juga bukan salahnya sepenuhnya—“
“Ini salahku juga karena kami pernah saling mencintai. Oh, Ya Tuhan! Sky, kau benar-benar tolol,” Ryan memotong kalimat Sky dengan jengkel.
“Dan dia terlalu kelewatan. Dia tidak lagi mencintaimu tapi terobsesi,” sahut Liam diangguki oleh Justin dan Hailee. “Hanya kau yang bisa melawannya, Sky.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky [Harry Styles]
Fanfic[Harbara Fanfiction] [Even this story is completed, please gimme your vote and comments.] "To find peace, you should prepare for war. To love somebody, you must prepare for fall." Romansa bukan hal yang bagus terjadi diantara medan perang. Tapi tida...