Sky-23

427 58 4
                                    

Enjoy the New chapter! Hope u guys love it. Please, leave ur vomments. It means a lot for me.

__________

"Lalu, bagaimana denganku, setelah semua ini selesai?"
_________


Sky-23 : Sun Shine Without Clouds

“Bagaimana persiapannya?”

Ruang rapat yang dipenuhi oleh asap dari tembakau terasa panas. Brigjen. Styles dan wakilnya, Brigadir Hans duduk dengan tenang. Mereka menatap pada peta dengan serius sedangkan Letkol. Gray membuka satu file pada tab.

“Persiapan untuk menyerang pangkalan di pesisir telah siap sepenuhnya, hanya tinggal menunggu keberangkatan. Pasukan dipimpin oleh Mayor Tomlinson,” jelasnya menaggapi pertayaan dari Brigjen. Styles.

Kedua pria paruh baya di depannya bergumam dan larut dalam keheningan. Pintu kayu terbuka dan seorang pria paruh baya lainnya memasuki ruangan. Wajahnya dipenuhi keangkuhan yang begitu kentara dan mengintimidasi siapapun dalam sekejap.

Letkol. Gray menghormati pria tersebut sepenuh hati terlepas dengan fakta pria tersebut adalah salah satu orang yang sempat dibencinya. Carlos Winston, adalah orang yang sempat dia benci lantaran banyak menciptakan kesengsaraan untuk putrinya sendiri.

“Lalu berapa persen kemungkinan mereka akan gagal?” Carlos Winston bergabung dan dia mendudukan diri setelah menuangkan wine untuk dirinya sendiri.

“Wah, sinis seperti biasa, huh?” Brigjen. Styles menyahuti dengan kekehan ringan. Brigadir Hans sendiri hanya menimpali dengan tawaan.

Letkol. Gray berdehem untuk pengalihan diri agar tidak tersenyum. “Hanya satu persen. Itu pun karena adanya kesalahan teknis. Bagaimanapun, semuanya telah disiapkan secara matang,” jawabnya, dia kemudian menambahkan, “Sky Heinz benar-benar luar biasa karena bisa membuat rencana seperti ini.”

Anggukan setuju datang dari kedua pria paruh baya sementara Carlos Winston mengerutkan dahinya. “Aku tidak mengetahui hal ini,” katanya dengan nada tajam. Dia melirik temannya, Brigjen. Styles yang tertawa.

“Kau tengah sibuk dengan urusanmu di rumah sakit saat kita rapat. Aku lupa memberitahu jika putrimu yang mengusulkan rencana ini.”

Brigadir Hans lantas tersenyum. “Walaupun masih harus sedikit disempurnakan, tapi kami sangat berterima kasih pada putrimu. Sungguh pemikiran yang luar biasa,” dia menimpali.

Letkol. Gray menunduk menyembunyikan senyumnya. Jelas sekali saat rapat terjadi, Carlos Winston tidak hadir. Dia sendiri yang memastikannya dan mengatur jadwal rapat. Bahkan teman dekatnya, Raffael Winston tidak mengetahui hal itu.

“Sky adalah gadis luar biasa yang sudah melebarkan sayapnya,” puji Letkol. Gray tulus. Tapi kemudian bayangan saat dia menerima laporan jika Sky menyiksa sanderanya beberapa bulan yang lalu membuatnya mulas dan senyumnya lenyap.

Tanpa sadar bergumam, “Jangan lupakan kekejamannya.” Menyadari kesalahannya dalam berbicara, nafasnya tercekat. Carlos Winston meliriknya singkat sedangkan Brigjen. Styles dan Brigadir Hans kompak tertawa lebar.

Terkadang, Letkol. Gray takut keduanya tiba-tiba tewas karena terlalu banyak tertawa.

“Lalu di mana Raffael? Biasanya dia yang melapor.”

Letkol. Gray meringis. Dia memutar otaknya untuk mencari kata-kata yang pas. “Itu, kami sedang bertukar peran untuk hari ini. Dia berencana menyelidiki tempat yang akan menjadi markas sementara pasukan Sky dan Harry dan aku kemari untuk melapor. Dia menitipkan laporannya padaku.”

Sky [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang