Sky-29

600 72 12
                                    

Hey yow! Gimana quarantine kalian? Stay safe readers kesayangan Harry dan Sky!

Jangan lupa vote & comments ya🖤

****

Sky-29 : Unfinished Story

Pandangannya jatuh pada nisan dengan nama Sky terpatri di sana. Terukir dengan indah. Hijaunya berpendar penuh kekacauan. Ada sebuah harapan, jauh di dalam hatinya berkat perkataan Carlos Winston. Namun jelas, kebingungan dan keraguan tersebut merayapinya.

Kini, di bawah teriknya mentari, Harry kembali menyaksikan saat peti tersebut diangkat kembali ke atas tanah. Teman-teman dekatnya juga berada di belakangnya. Menjadi saksi akan kenyataan yang akan segera terungkap.

“Apa yang mendorongmu melakukan ini, Harry?”

Alih-alih bingung atau ragu, Liam tampak tenang dan terlihat sedikit antusias. Membuat rasa penasaran Harry kian memuncak. Harry menarik salah satu sudut bibirnya, berkata penuh percaya diri. “Insting.”

Peti telah dibersihkan dari tanah. Harry berjalan mendekat, menarik nafas panjang. Tangannya terulur, mengusap peti kayu yang terbuat dari kayu mahal dan berkualitas. Setelah menenangkan debaran jantungnya yang terasa begitu menggebu-gebu, perlahan dibukalah peti tersebut.

Untuk mendapatkan jawabannya. Dan saat itulah Harry terpaku. Terdiam kaku saat mendapati peti tersebut kosong tanpa raga siapapun. Namun terdapat satu surat dengan amplop berwarna putih yang tampak sedikit usang.

Mengambilnya, Harry segera membuka amplop tersebut. Mengeluarkan secarik kertas dengan tulisan tangan yang sudah dihapalnya di luar kepala.

SKY—Harry Styles

“Tidak bisa dipercaya, bahkan petinggi militer mengetahui hal ini?!”

Suara gebrakan meja menyusul setelah teriakan tersebut. Harry merasakan tubuhnya panas oleh emosi yang membara. Membakar dirinya oleh amarah.. sekaligus lega.

“Tenanglah, Harry. Semua ini mempunyai alasannya sendiri.”

“Katakan alasannya, katakan padaku!”

Liam menarik nafasnya. Menghadapi Harry yang emosi setidaknya lebih baik dibandingkan menghadapi kemarahan dari mantan atasannya.

“Sky menginginkan Negara Utara, Harry. Itulah tujuannya ikut serta dalam perang. Dan kau tahu apa artinya? Sewaktu-waktu dia bisa berbalik menyerang,” Liam menjelaskan dengan nafas yang tercekat. “Kita tidak pernah tahu apa yang dipikirkannya, tidak ada yang dapat mengalahkannya, Harry.”

Harry menyahuti dengan sorot mata yang kian dingin. “Itu sebabnya meskipun dia menghilang, tidak ada upaya untuk mencarinya alih-alih mengumumkan kematiannya? Membuat sebuah makan dengan batu nisan bertuliskan namanya?!”

Raffael menghela nafasnya. Dia sudah menduga akan jadi seperti ini saat Harry akan mengetahui kenyataannya. Yang tidak terduga adalah waktunya, dia tidak sedikitpun mengira Harry akan mengetahuinya secepat ini. “Tidakkah itu cukup untukmu?”

Bungkamnya Harry membuat Zayn, Liam, dan Niall menghela nafas lega.
“Mengetahui jika Sky masih hidup, bukankah itu saja cukup?” imbuhnya kemudian.

“Cukup?” Harry terkekeh sinis. “Lalu apa ada dari kalian yang mengetahui keberadaanya sekarang? Memastikan jika dia benar-benar dalam keadaan yang baik?”

Niall berdehem pelan, menarik atensi tatapan tajam Harry yang sejenak membuatnya tergugu. “Hailee sempat mendapatkan kabar dari Sky, sekitar dua minggu yang lalu. Namun tidak ada keterangan tempat yang tertera,” katanya.

Sky [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang