Sky-21

439 62 5
                                    

Halo, hope u guys enjoy the New chapter! Gimme ur vomments babe, love ya!

____________

Matahari akan terus mendukung bintang, awan adalah yang harus disingkirkan.

____________

“Um, apa aku mengganggumu?”

Perempuan muda berambut coklat panjang mendongak, menatap sumber suara. Wajah pria itu tertutup oleh cahaya dan matanya menyipit mencoba mengenali sosok di depannya.

Menyadari hal tersebut, sang Pria tertawa kecil. Dia mendudukkan dirinya di samping gadis muda tersebut. Langit hampir kembali ke peraduannya menciptakan awan berwarna jingga yang indah. Menyesatkan setiap mata pada keindahan yang telah diciptakan oleh sang Maha Kuasa.

“Eh, Instruktur Ingram!”

Perempan tersebut berseru. Hendak bangkit untuk hormat karena bagaimanapun pria tersebut adalah atasannya. Namun tangannya ditahan. Tanpa disadari, wajahnya merona merah dan rasa panas menjalari setiap tubuhnya. Dia menunduk malu.

“Tidak perlu. Aku berbicara denganmu sebagai Glen Ingram. Hanya Glen,” tukasnya kemudian.

Gadis muda tersebut masih menetralkan detak jantungnya yang berdetak cepat. Kepalanya masih menunduk malu menyadari pria bernama Glen belum melepaskan cekalan tangannya.

“B-baiklah,” balasnya.

Glen kembali tertawa. Dia akhirnya melepaskan tangannya dan menumpu dengan kedua tangan di belakang tubuh dengan posisi duduk berselonjor. Berbeda dengan Sky yang melipat kedua kakinya dan sedikit kaku.

“Kau tahu, selama tujuh bulan ini aku selalu memperhatikanmu,” katanya mengisi kesunyian. Tidak peduli pada sang Gadis yang tersentak lantaran terkejut, dia melanjutkan, “Aquene, kau menarik perhatianku sejak tujuh bulan yang lalu. Aku menyadari bahwa aku mencintaimu.”

Tuhan pasti tengah bercanda. Mana mungkin pria sempurna seperti Glen Ingram mencintai perempuan penuh cela sepertinya? Dia terkekeh hambar dan berbisik. “Mana mungkin,” elaknya.

“Aku tidak pernah seserius ini tentang perasaan. Ini pertama kalinya selama dua puluh lima tahun hidupku, Aquene.”

Aquene menegang. Perempuan berusia enam belas tahun tersebut menatap tak percaya sosok di sampingnya. Mulutnya setengah terbuka dengan mata yang mengerjap lucu. Glen balik menatapnya kemudian satu tangannya mengusap puncak kepala Aquene.

“Maka dari itu, jadilah kekasihku. Dan kemudian kita akan pergi ke antah berantah dan menikah. Memiliki dua atau tiga anak.”

Aquene Sky Heinz-Winston tidak memiliki alasan untuk menolaknya. Dia masih hanyut dalam euforia menyenangkan. Pria yang dilihatnya, yang membuatnya terlena sejak tujuh bulan yang lalu, mengatakan mencintainya. Bahkan berniat menikahinya!

Oh, sungguh sebuah kebahagiaan untuk Aquene.

Dan kisah mereka dimulai sejak sore itu. Seperti putri dan pangeran, demikian orang-orang mengatakanya. Tidak dipungkiri, Aquene dan Glen semakin dimabuk oleh rasa cinta mereka. Tidak ada yang dapat memisahkan mereka.

Semuanya berjalan dengan baik hingga pada bulan ke-18, satu persatu prajurit militer Negara Selatan mulai tewas dalam penyakit. Pada malam hari, Aquene memutuskan untuk menemui sang Kekasih, kemdian menghabiskan malam dengan mengobrol dan bercanda tawa sampai suntuk.

“Aku tidak tahu mengapa banyak teman-temanku yang tewas belakangan ini,” kata Aquene. Matanya tak lepas dari bulan purnama yang berada di langit.

Sky [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang