Sky-19

472 64 11
                                    

Jangan lupa vote, oke?❤️

_________
"If you know the reasons why I do some rude things."
__________

Sky-19 : Only You

Sky dan Harry kembali pada pagi buta. Dengan Sky yang mencoba berjalan biasa saja meski rasa nyeri pada selangkangannya masih terasa. Terlebih mereka melakukannya lagi ketika Sky baru saja bangun tadi.

“Kau benar-benar liar, Harry,” desis Sky ketika mereka mencapai lantai tiga.

Harry tertawa kecil. “Maafkan aku, ok? Lagipula kau juga menikmatinya.”

Semburat merah tipis menghiasi kedua pipi Sky. Dia berbalik, kemudian menginjak kaki Harry seraya berujar penuh penekanan. “Kau membuatku susah berjalan dengan normal,” katanya.

“Maaf, sungguh. Aduh, sakit,” Harry meringis.

Sky melepaskan injakan kakinya lantas membuang muka dan memasuki kamarnya. Menutupnya setengah membanting, mengabaikan ada sosok lain yang langsung terbangun dari tidurnya.

SKY—Harry Styles

Pukul 02.04 siang, Sky memasuki ruang tamu. Ruang yang telah menjadi tempat yang dihindarinya. Tapi kini, dia kembali memasuki ruang tamu untuk bertemu dengan sang Kakak.

Pria itu, seperti biasa, memancarkan aura keangkuhan yang lebih kuat serta aura dominasi. Baginya, Raffael Winston adalah jelmaan dewa yang berperilaku seperti iblis. Sky membenci Raff karena banyak hal. Tapi, karena beberapa hal lainnya, dia tidak bisa lepas begitu saja dari tali yang terus membelenggunya.

“Di mana Mayor Styles?” tanya Sky. Dia masih berdiri di samping kursi karena belum mendapat perintah untuk duduk.

“Pria itu baru saja pergi sebelum kau datang,” balasnya dengan acuh. “Kau terlihat dekat dengannya. Apa kalian memiliki hubungan?”

Sky menegapkan tubuhnya. Matanya memandang lurus pada dinding. “Tidak, Sir. Tidak ada hubungan apapun.”

“Tidak perlu tegang begitu. Kemari, duduk pada pangkuanku.”

Sky melangkah dengan kaku. Kakinya terbuka lebar dan kedua tangannya bertumpu pada bahu tegap di depannya. Kedua lengan Raff melingkari pinggangnya. Mata kakaknya terasa begitu menelanjanginya. Tidak ada apapun yang dapat ditutupi oleh Sky jika sudah berhadapan dengan Raff.

“Jalanmu berbeda. Apa kau puas dengannya, hm?”

Sky menelan ludahnya. “Aku hanya melakukan yang seharusnya, Kak. Sesuai perintahmu,” jawabnya. Menyembunyikan kebohongan dengan apik berharap kakaknya tidak dapat mengendusnya.

Tidak untuk kali ini.

“Apa pria itu menyukaimu, Sayang?” Satu tangan Raff bergerak membuka satu kancing teratas seragamnya. matanya memicing pada beberapa tanda merah yang berada di tulang selangka Sky.

“Aku tidak tahu.”

Terdengar sebuah hembusan nafas kasar dari kakaknya. Dia kembali menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa dan memandang tajam pada tanda kepemilikan pada tubuh Sky. Dia menggeram rendah hingga Sky bergidik kecil.

“Bersyukurlah karena besok kau akan melakukan misi. Pergilah sebelum aku berubah pikiran.”
Sky tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya dengan baik. Dia lekas berdiri dan beranjak pergi.

“Hilangkan bekas-bekas merah itu dari tubuhmu.”

Tanpa berbalik, Sky hanya menganggukkan kepalanya dan pergi. Meninggalkan ruang tamu secepat mungkin.

Sky [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang