Sky-25

428 63 11
                                    

Double up untuk kalian yang telah menanti Sky dengan sabar. Makasih banyak ya, sayang kalian❤

Jangan lupa vomments sayang!

___________

Sky-25 : She Lost Her Lover

__________

“Aku mendengar kemarin ada sesuatu yang tidak menyenangkan hingga si Payne membubarkan prajurit yang tengah makan siang.”

Ucapan Raff dengan nada datar menyambutnya kala Sky baru saja membuka mata. Dia terduduk dengan perlahan dan menyandarkan tubuh pada kepala ranjang kala kepalanya menoleh, menatap Raff juga tengah menatapnya. Sky tersenyum tipis.

“Selamat pagi, Kak.”

Raff mengeraskan rahang. Dia marah, tetapi tidak memiliki kuasa untuk marah karena Sky telah memenuhi perjanjian lama mereka.

Sky memiringkan kepala pada satu sisi. Kedua tangannya saling terpaut di atas selimut. “Kemarin, ya? Hanya sebuah masalah kecil, kok.”

“Terserahlah,” Raff mendengus pelan. “Apa kau baik-baik saja? Kau tampak pucat.”

“Aku baik, terima kasih telah bertanya.”

Raff memandangnya intens. Setelahnya, dia berbalik pergi meninggalkan kamar Sky yang dingin. Dia menutup pintu dengan pelan dan Sky mengambil tab yang diletakkan di atas nakas. Membukanya dan kembali membaca surel yang masuk serta menyelesaikan proyek yang tengah dibuatnya secara diam-diam.

Untuk satu jam lamanya, dia hanya diam dan berkutat pada tab. Ketika kepalanya menoleh, setetes darah mengalir dari hidungnya. Tangannya menaruh tab di atas nakas sebelum kemudian mengusap hidungnya. Satu kekehan ringan lolos dari bibirnya.

Sky berdiri, berjalan menuju cermin dan memandang dirinya sendiri. Yang tampak pucat dan begitu kacau. Tangannya terulur pada pantulan dirinya sendiri, mengusapnya dengan perlahan dan ketika tatapannya makin dingin, dia menarik tangannya kembali ke sisi tubuh.

“Aku terlalu fokus hingga lupa kelelahan. Glen pasti akan marah jika tahu, iya, ‘kan?”

Kepalanya menggeleng. Netranya yang biru menghangat ketika bibirnya tertarik hingga tersenyum lembut.

“Glen pasti akan senang ketika kita akan bertemu sebentar lagi. Dia pasti tersiksa dengan pernikahannya, huh!”

SKY—Harry Styles

Suara mesin helikopter mengalihkan perhatian para prajurit. Ketika pintu terbuka, serempak para prajurit memasang posisi siaga. Siap menyerang kapan saja.

Liam Payne berlari keluar. Dia memandang dua sosok yang baru saja turun dari helikopter dengan wajah pias. Terkejut luar biasa tetapi dia tersenyum miring. Tangannya terangkat dan seluruh prajurit di sana memandang bingung padanya.

“Tenang, dia bukan ancaman. Dia adalah tamu yang telah dinanti mayor kita.” Dia berjalan mendekat dan mengulurkan tangan pada salah satunya. “Liam Payne.”

Pria itu menarik nafas. “John Locks.”

Ruangan yang dipakai untuk pertemuan mereka terasa begitu sunyi. Sky dan John Locks masih terdiam dalam lamunan mereka masing-masing. Sementara pria satunya bergerak dengan tidak nyaman sambil sesekali menatap sekeliling.

“Aku terkesan kalian berani datang ke sini tanpa ada pengawalan lain.”

John Locks berdeham. “Ini situasi darurat, Nona. Dan ada yang harus saya sampaikan terkait Tuan Muda,” katanya penuh ketenangan.

Sky [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang