Mana nih antusiasmenya? Lizkook-nya sudah aku layarkan loh dicerita ini, tapi responnya kurang 'wah' :(
Nanti kalau kelamaan gak berlayar, aku diprotes. Kalau gak berlayar sama sekali juga diprotes.
Memang serba salah pacarnya Yoongi ini :( 🌚😌
🌻🌻🌻🌻
Jungkook tidak menyadari bahwa wajahnya telah memerah sampai ke telinga. Sejak tadi, pemuda itu terus saja tersenyum-senyum malu seperti orang sinting, berguling-guling diatas ranjang, kemudian menggigiti bantalnya dengan gemas. Ia merasa bahagia, teramat bahagia sebab Lisa menyetujui permintaannya untuk mencoba menjalin sebuah hubungan spesial bersamanya.
Kini pemuda itu berbaring dalam posisi telentang, merentangkan tangan serta kedua kakinya dengan nyaman sembari menatap langit-langit kamar. "Ah, Lisa! Aku hampir gila rasanya!" ia tersenyum malu, memeluk bantal gulingnya kembali, kemudian menenggelamkan wajahnya disana. Benar-benar menggemaskan, seperti bocah SMA yang baru pertama kali merasakan jatuh cinta.
Padahal saat ini waktu sudah menunjukkan pukul satu malam. Bukannya tertidur, Jungkook malah meraih ponselnya lalu membuat sebuah panggilan disana.
"Yeoboseyo.." suara serak itu terdengar dari seberang sana. Itu suara Jeon Soobin tentunya. "Maaf, Soobin tampannya mau tidur dulu. Kalau ingin membuat jadwal kencan, silakan atur besok pa--"
"Hei, bocah tengik!" Jungkook mendesis, tak habis pikir. Memangnya siapa yang kemarin menangis meraung-raung karena diputuskan pacarnya? Sekarang bocah sialan ini malah sibuk mengatur jadwal kencan baru dengan banyak gadis. Gerutu Jungkook dalam hati.
Mengetahui bukan suara seorang gadis yang menjawabnya, Soobin segera membuka matanya dengan baik. Ia mengecek nama panggilan yang tertera diponselnya, 'Hyung bucin'--yang merupakan nama kontak Jungkook.
"Ada apa, hyung?" tanya Soobin.
"Aku hanya ingin berterimakasih padamu."
"Berterimakasih untuk apa?"
Jungkook tersenyum cerah. Ia kembali berbaring sembari menatap langit-langit kamar. "Karena kau menyelingkuhi Somi dan Lisa datang untuk menghajarmu, aku jadi bisa bertemu dengan jodohku."
Soobin mengerut tak mengerti. Ia terduduk dan bersandar pada kepala ranjangnya disana sembari berpikir keras. "Maksudnya?"
"Ya, karena kebrengsekanmu yang telah menyelingkuhi Somi, aku jadi bisa bertemu dengan Lisa. Memang, ya. Jodoh itu takkan kemana. Sekarang aku berkencan dengan Lisa, dong! Hahaha!"
Soobin mengerucutkan bibirnya. "Jadi kau bahagia diatas penderitaanku, ya, hyung?!"
"Yah, mau bagaimana lagi? Sudah takdir." jawab Jungkook dengan entengnya.
"AHH, HYUUUUNNNGGGG!!" Soobin menendang-nendang bantal gulingnya, hampir menangis. "Pokoknya kau harus membantuku agar Somi mau kembali padaku!"
"Hei, mana bisa begitu? Kalau aku menikah dengan Lisa, maka kau akan menjadi saudara dengan Somi."
"Tidak mau tahu! Pokoknya kau harus membantuku untuk berpacaran kembali dengan Somi!" seru Soobin.
Jungkook memutar bola matanya seraya mendengus pelan. "Tidak akan! Urus saja pacar-pacarmu itu! Lisa juga takkan sudi mengizinkan adiknya untuk kembali berpacaran dengan bocah tengik seperti dirimu!"
"Tapi hyu--"
"Sudah, ya. Aku mengantuk. Mau tidur dengan Lisa dulu! Bye!"
BEEP!!
KAMU SEDANG MEMBACA
fluke | lizkook✔
Fanfic[M] Sebagai seorang kakak yang baik, Lalisa Choi diharuskan untuk melindungi Somi dari berbagai ancaman, termasuk ketika adik kandungnya tersebut tiba-tiba datang dan menangis meraung-raung sembari berkata, "Eonni! Soobin mengkhianati aku! Huwaa~" L...