"Kumohon, hentikan..."
Jungkook memberikan satu tinju terakhir pada Mingyu sebelum bangkit dari posisinya. Pemuda itu tak banyak bicara meski guratan kemarahan masih tercetak jelas pada wajahnya.
Jungkook lantas melepaskan jaket yang dikenakannya, kemudian memakaikannya pada Lisa yang kini sudah keluar dari mobil Mingyu. Ia memeluk lengan atas Lisa, memapah tubuh lemas gadis itu dan menggiringnya untuk masuk ke dalam mobil miliknya.
Mingyu perlahan bangkit dan terduduk dengan sedikit ringisan. Ujung bibirnya sobek dan berdarah, sementara tulang pipinya terlihat memar. Ia memandangi punggung Lisa dan Jungkook dengan mata memerah. Ia menjambak surai hitamnya sendiri dan mulai terisak pilu disana. Frustasi. Hatinya sakit sekali.
Sebenarnya apa yang baru saja ia lakukan pada Lisa? Mingyu terlalu terobsesi hingga kedua netranya tertutup kabut emosi dan tak menerima keputusan Lisa yang menginginkan sebuah jarak diantara mereka.
Seharusnya Mingyu tersadar lebih awal bahwa sejak pertemuan pertama mereka, Lisa sama sekali tak memiliki niat untuk kembali padanya. Lisa sudah bahagia, gadis itu sudah memiliki seseorang yang berjanji takkan pernah meninggalkannya.
Tapi karena hal ini, apa Jungkook akan mengubah pendiriannya?
Lalu sekarang Mingyu harus bagaimana? Lisa adalah sesosok gadis yang ia cari selama ini. Mingyu mencintai Lisa, sangat mencintai gadis tersebut sampai rasanya ia rela melakukan apa saja untuk dapat meraihnya kembali.
Tapi cinta tidak seperti ini, bukan? Cinta tidak akan memaksa. Cinta tidak akan memaksa untuk memeluk sampai kau kehabisan napas. Cinta tidak akan memaksa untuk menggenggam sampai kau mati rasa.
Secara tak sadar, rasa cinta Mingyu pada Lisa telah bermanifestasi menjadi obsesi hingga membuat gadis itu terluka. Seharusnya ia melepaskan Lisa, sebab gadis tersebut sudah tak ingin lagi menerima pelukan maupun genggaman tangannya.
Sekarang Mingyu tahu, bahwa ia telah benar-benar kehilangan Lisa.
°°
Sepanjang perjalanan menuju apartemen Lisa, sepasang kekasih itu tak membuka suara sama sekali. Lisa masih terlalu takut untuk berbicara, sementara Jungkook sendiri memilih diam untuk menekan segala jenis emosi yang masih menghimpit dadanya.
Lisa tidak tahu harus mulai menjelaskan dari bagian mana. Ia sadar sepenuhnya bahwa kejadian ini terjadi karena dirinya yang membuka jalan untuk Mingyu dan mempersilakan pemuda itu untuk menjejakkan kaki dalam dunianya kembali.
Secara tak langsung, Lisa telah memberikan sebuah harapan bagi Mingyu untuk menyisipkan diri ditengah-tengah hubungannya dengan Jungkook dan sumpah demi apapun, kini Lisa sangat menyesal.
Ketika pintu apartemen itu dibuka, raut wajah terkejut milik Somi langsung terpampang nyata dihadapan mereka. Gadis itu terkesiap mendapati keadaan sang kakak yang terlihat berantakan dan tak baik-baik saja.
"Eonni.. Apa yang terjadi padamu?" Somi berbicara dengan nada khawatir. Ia memegang kedua tangan kakaknya dengan hati-hati.
Lisa tersenyum tipis, berusaha terlihat baik-baik saja untuk menenangkan sang adik. Ia mengusap puncak kepala Somi dengan lembut, "Aku tidak apa-apa. Jangan cemas, ya. Akan kuceritakan nanti."
Somi mengerti hal itu. Lagipula masih ada Jungkook disana, dan bukan ranahnya untuk ikut campur dalam urusan mereka saat ini. Jadi Somi mengangguk dan berbalik untuk memasuki kamarnya sendiri, membiarkan sepasang kekasih itu untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.
Namun sampai detik ini, Lisa dan Jungkook sama sekali belum membuka suara.
Jungkook mendudukkan Lisa ditepi ranjang. Ia melepaskan pakaian yang dikenakan Lisa dengan hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
fluke | lizkook✔
Fanfiction[M] Sebagai seorang kakak yang baik, Lalisa Choi diharuskan untuk melindungi Somi dari berbagai ancaman, termasuk ketika adik kandungnya tersebut tiba-tiba datang dan menangis meraung-raung sembari berkata, "Eonni! Soobin mengkhianati aku! Huwaa~" L...