🌻21

25.6K 3.1K 456
                                    

Sudah sekitar dua minggu belakangan ini Jungkook selalu bekerja lembur. Ada beberapa investor baru yang akan menanamkan sahamnya pada usaha taman hiburan raksasa milik keluarga Jeon yang akan segera dibangun bulan depan.

Memang bukan hanya perusahaan yang mengembangkan bisnis elektronik, nyatanya kini bisnis keluarga tersebut sudah berkembang pesat yang juga meliputi perhotelan, toko swalayan, dan lain-lain.

Maka dari itu Jungkook benar-benar harus bekerja ekstra hati-hati dan penuh ketelitian. Lisa bahkan seringkali mampir ke ruang kerja Jungkook hanya untuk sekedar mengantarkan makanan maupun vitamin, sebab Jungkook sudah beberapa kali melewatkan waktu makan siangnya.

Namun secerdas dan sekuat apapun, Jeon Jungkook tetaplah seorang manusia. Ia juga memiliki rasa lelah dan nyeri dibeberapa bagian tubuhnya akibat terlalu lama duduk karena kurang beristirahat.

Seperti yang terjadi pada malam ini, tatkala Jungkook menuruni undakan anak tangga didalam rumahnya, rasa pening disertai sakit yang mengikat pada kepalanya benar-benar terasa menyiksa. Jungkook berhenti sejenak, mengedipkan kelopak matanya selama beberapa kali guna memperjelas penglihatannya yang mulai berkunang-kunang.

Namun, sial. Siapa yang menyangka bahwa pada detik berikutnya, Jungkook yang akan melanjutkan langkahnya kembali tiba-tiba kehilangan keseimbangan. Tubuhnya limbung, tangannya terlepas dari pegangan tangga.

Jungkook pasrah. Yang ia ingat, pada saat itu persendiannya benar-benar terasa nyeri, kepalanya terbentur cukup keras, kemudian hanya kegelapan yang menyapa dirinya.







°°







Lisa terbangun pada pukul setengah satu malam ini akibat suara deringan keras yang berasal dari ponsel miliknya. Gadis itu mendengus, mengutuk siapapun yang berada diseberang sana karena telah mengganggu mimpi indahnya.

"Argh, sial!" gerutunya. Ia segera terduduk dan menyambar ponselnya yang berada diatas nakas.

"Hallo--"

"Noona! Hyung masuk rumah sakit!"
seruan itu terdengar nyaring ditelinga Lisa. Gadis tersebut segera menjauhkan ponselnya dan melihat nama penelpon yang tertera disana. Ah, Jeon Soobin rupanya.

"Memangnya siapa yang sakit?" tanya Lisa. Sepertinya ia memang belum sepenuhnya tersadar.

"Hyung! Jungkookie hyung yang sakit!" seru Soobin. Agaknya pemuda itu mulai kesal karena Lisa tak juga memahami maksud dari kalimatnya.

"Oh.. Jungkook.." tapi kemudian Lisa segera membulatkan matanya ketika ia mulai menyadari apa yang terjadi. "EH? APA? KENAPA? KENAPA JUNGKOOK? APA YANG TERJADI PADANYA?"

"Jungkookie hyung jatuh dari tangga! Kepalanya terluka!"

"Cepat kirimkan alamat rumah sakitnya! Aku akan segera datang!"

Setelah sambungan telepon itu terputus, Lisa segera melompat dari ranjangnya dan bergegas mengambil mantel serta kunci mobil. Lisa bahkan tak peduli jika kedua kakinya hanya berbalutkan sandal rumah dengan boneka kecil berbentuk kelinci diatasnya. Ia berjalan tergesa sembari mencepol rambutnya secara asal.

Duh, sebenarnya Jungkook ini kenapa, sih? Mengapa dia bisa seceroboh itu?

Dengan kecepatan sedikit diatas rata-rata, Lisa melajukan mobilnya, membelah jalanan kota Seoul menuju rumah sakit yang diberitahu Soobin. Rasa kantuknya hilang seketika. Lisa merasa cemas. Jungkook tidak pernah seperti ini sebelumnya.

Sekitar dua puluh menit perjalanan, akhirnya Lisa sampai dirumah sakit yang dimaksud. Gadis itu segera mencari ruang rawat Jungkook, dan menemukan presensi Soobin serta Ahrin didalam sana.

fluke | lizkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang