H-12

478 105 36
                                    

Tzuyu menggumam pelan, masih dengan Taehyung dalam rangkulannya. “Inget janji kita waktu itu?”

Taehyung ingat. “Waktu itu aku bilang kalau kamu pasti lebih dulu jatuh cinta dibanding aku.”

Tzuyu teratawa. “Kamu bener, Tae. Dan ternyata jatuh cinta itu bener-bener menyenangkan. Kamu akan ngerti maksudku kalau kamu mengalaminya nanti.”

Taehyung memandang Tzuyu yang melonjak-lonjak ringan di atas trampolin, wajahnya tidak pernah tampak sebahagia sekarang.

Kamu salah, Yu. Yang duluan jatuh cinta di antara kita ternyata bukan kamu, tapi aku.

🌷

Wish #26: a cure for broken hearts (Lisa)

Lisa berdiri di depan pagar rumah Taehyung, menggenggam erat sekotak cokelat terakhir. Entah apa yang membawanya di sini, dia sendiri masih belum bisa memutuskan apa yang akan dikatakannya pada pemuda itu jika mereka bertemu nanti. Dengan ragu ia menekan bel, lalu merasa serbasalah ketika Sehun yang membukanya.

“Cari Taehyung?” tanyanya, sambil mengusap rambut yang masih setengah basah dengan sebelah tangan.

Lisa mengangguk. “Dia ada?”

“Lagi semedi di kamar, sepertinya mood nya kurang bagus. Kamu... tau kenapa?”

“Mungkin.” Lisa mengulas senyum melihat
ekspresi Sehun yang khawatir. Ia menaiki tangga ke kamar Taehyung, lalu mengetuk pintunya dua kali. Ketika tidak ada yang menjawab, dia memutar gagang dan beranjak masuk. Taehyung sedang duduk di atas karpet, memetik senar gitar dengan asal-asalan.

“Boleh masuk?”

Taehyung mengangguk samar. Lisa duduk di sebelahnya dan meletakkan kotak cokelat berpita putih itu di atas meja. “Buat kamu. Aku menyisakannya semalam.”

“Jadi ini cokelat sisa?” Taehyung separuh bercanda, tapi nadanya tanpa humor.

Ia lalu mengubah topik pembicaraan, sepertinya hal itu sudah mengganggu pikirannya sejak tadi. “Tadi... Aku ketemu Tzuyu.”

Taehyung tidak perlu melanjutkan kalimatnya karena Lisa sudah tahu. Barusan Tzuyu meneleponnya untuk bercerita panjang lebar mengenai Mingyu. Karena itulah dia buru-buru datang ke sini. “Sejak dulu Tzuyu pengen punya cowok yang sempurna yang nggak takut untuk bilang sayang dan ngasih berbagai macam kado. Dan aku bukan tipe cowok seperti itu.”

Taehyung menjauhkan gitarnya dan tersenyum pada Lisa. “Thanks buat nasihat kamu, Lis. Aku tau kamu care sama aku dan Tzuyu. Tapi kita berdua cuma sahabat, nggak bisa lebih dari itu. Nggak akan ada yang berubah.”

Lisa bersandar pada tepi tempat tidur Taehyung, pandangannya menerawang jauh. “Kamu nggak bakalan nyesel?”

“Kalo dia seneng, itu udah cukup buat aku.” Ekspresi di wajah Taehyung membuatnya merasa sedih.

Kata-kata penghiburan yang ingin dikatakannya terasa klise dan kaku di lidah sehingga Lisa tidak jadi mengatakannya. Tae, apa cuma Tzuyu yang bisa bikin kamu tersenyum? Apakah nggak ada orang lain lagi yang mampu menggantikan posisinya di hati kamu?

Lisa ingin menanyakannya. Ingin mengatakan bahwa dia mengerti perasaan Taehyung, karena dia pun merasakan hal serupa. Tapi dia malahan berucap, “Apa pun yang terjadi, kita bertiga masih sahabat. Itu yang penting.”

Taehyung tersenyum sendu sebagai balasannya. “Iya, kita bertiga selamanya temenan.” Tanpa sadar sebutir air mata meluncur turun dan Lisa mengusapnya sebelum Taehyung sempat melihat.




🌷

Tzuyu duduk di depan meja belajarnya dengan lampu tidur yang dinyalakan remang-remang supaya tidak mengganggu Yuna yang sedang terlelap. Sudah hampir tengah malam, tapi dia masih belum bisa tertidur. Rasanya seluruh kebahagiaan hari ini terlalu menyesakkan sehingga dia terlalu bersemangat untuk istirahat. Besok pasti seluruh tubuhnya pegal-pegal dan jadi mengantuk di kelas. Dia baru saja menghabiskan satu jam terakhir bercerita pada Yuna mengenai Mingyu sampai adiknya itu bosan dan tertidur.

[TAETZU] հҽɑɾԵҍҽɑԵ🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang