Tantenya mengangguk. "Gimana pendapat kamu tentang kepindahan ini?"
Lisa mengangkat bahu. Kemungkinan besar mama akan tetap sibuk seperti dulu. Mereka akan terus berpindah-pindah dari kota ke kota mengikuti tuntutan pekerjaan mama. Dia akan keluar masuk sekolah baru, berulang-ulang merangkai kehidupan baru sedangkan ia bergerak lambat untuk menyesuaikan diri. Tapi dia ingin memastikan satu hal tidak akan pernah berubah—Lisa dan mama, satu kubu yang selalu saling mendampingi.
"Kukira kami akan tinggal lebih lama di sini," Lisa mengaku.
Seharusnya dia tahu kepindahan mereka ke Seoul juga tidak permanen. Seharusnya dia tidak usah bersusah-payah mengikuti banyak aktivitas sekolah, tidak perlu repot berpartisipasi dalam sayembara fotografi, toh dia tidak akan ada di sini untuk melihat pengumuman pemenangnya.
"Tapi kepindahan kamu ke sini ada baiknya juga, kan." Tante Yoona mengingatkan, "kamu jadi ketemu Tzuyu dan Taehyung."
Lisa tercenung. Tantenya benar. Kedua sahabatnya adalah alasan terbesar dia ingin tetap tinggal. Dia dapat melihat kesedihan yang membayangi raut wajah mereka ketika dia mengabari perihal kepindahannya. Tzuyu bilang mereka harus menghabiskan hari-hari terakhir Lisa di Seoul sebaik mungkin, menciptakan banyak kenangan. Kalimat itu membuatnya sedih. "Jadi keputusan kamu udah bulat untuk ikut ke Milan dengan mama?" Pertanyaan itu mengejutkan Lisa dan untuk sesaat ia terdiam.
Kepindahan ini adalah sepenuhnya keputusan Mama, tapi mengatakan tidak tak pernah terlintas dalam pikirannya. "Segala sesuatu tentang hidup adalah sebuah pilihan Lisa. Bukannya Tante meminta kamu untuk melawan mamamu atau bebas melakukan apa pun yang kamu mau, tapi kadang kita harus berani memilih dan mempertahankan apa yang kita inginkan. Mama banting tulang demi keluarga dan pekerjaan yang dicintainya, kamu pun harus berjuang untuk apa yang penting bagi kamu."
Lisa mengerti, tapi bagaimana jika keduanya adalah hal yang sama-sama berarti baginya?
🌷
Wish #35: Lisa tetap tinggal (Tzuyu dan Taehyung)
Tzuyu merapikan terusan yang dipilihnya untuk acara farewell party kecil-kecilan milik Lisa, menatap Taehyung yang mengenakan kemeja kotak-kotak senada. Hitam.
"Kok kita seperti mau menghadiri pemakaman ya?" Tzuyu mengeluh, membiarkan Taehyung membawakan hadiah yang nantinya akan diserahkan kepada Lisa. Minggu depan sahabat mereka itu akan bertolak ke Milan. Barang-barang di rumahnya sudah di pack, surat transfer sekolah sudah diurus dan tiket sudah dibeli, difinalisasikan oleh sebuah acara untuk mengucapkan selamat tinggal yang dihadiri oleh teman-teman sekelas mereka dan beberapa teman Lisa dari klub fotografi.
"Orang dewasa itu egois ya Taetae?" Tzuyu berkata, memeluk pinggang Taehyung selagi pemuda itu memboncengnya dengan sepeda. "Mereka selalu bebas ngelakuin apa aja yang mereka suka tanpa mikirin perasaan orang lain."
"Nggak semua orang dewasa kayak begitu," tegur Taehyung.
Tzuyu terdiam. "Menurut kamu, Lisa bener-bener mau pindah ke Milan atau cuma karena terpaksa ya?"
"Terpaksa? Bukannya Lisa sendiri yang milih untuk ikut ke sana?"
Tzuyu menggeleng, napasnya hangat di tengkuk Taehyung. "Aku selalu ngerasa Lisa sebenernya enggak mau pergi dari ini. Tapi karena satu-satunya keluarga yang dia punya sekarang cuma mamanya, Lisa berusaha mempertahankan hubungan itu sebisa mungkin. Masuk akal nggak?"
"Tumben omongan kamu tepat sasaran."
"Hehehe." Tzuyu tertawa ketika dipuji tapi segera berubah serius lagi. "Kesimpulannya, Lisa mungkin 'terpaksa' setuju untuk ikut ke Milan supaya dia nggak kehilangan mamanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAETZU] հҽɑɾԵҍҽɑԵ🔐
Romance"Because of you, I laugh a little harder Cry a little less And smile a lot more." .。*♡