H-10

595 102 99
                                    

Wish #12: cerita kakak (Yuna)

Yuna yang sedang mengerjakan tugas fisika di atas meja makan melirik kakak perempuannya dengan bingung. Ada sesuatu yang aneh dengan kakak hari ini, dia menyimpulkan.

Sepulang sekolah tadi Tzuyu langsung berlari ke kamarnya sambil menyenandungkan lagu favoritnya. Tidak lama kemudian, dia mondar-mandir di depan meja telepon, sampai akhirnya duduk termenung dengan raut dreamy di wajahnya. Mama yang melihatnya cuma geleng-geleng sambil tersenyum kecil, sedangkan Yuna masih tidak mengerti juga apa yang telah terjadi pada kakaknya.

Setiap kali telepon berdering, Tzuyu akan terlonjak dari kursinya dan mengangkatnya dengan waswas. Wajahnya berubah kecewa jika telepon itu ternyata bukan untuknya. Ketika telepon itu masih juga tidak berdering untuk jangka waktu yang lama, akhirnya Tzuyu menyerah dan duduk di samping adiknya.

"Yuna"

"Hmmm?"

"Mau denger cerita, nggak?"

Yuna meletakkan pulpennya, berhenti menuliskan rumus-rumus yang membuat otaknya ngejelimet. Sejak kecil Tzuyu selalu bercerita mengenai apa saja. Kadang-kadang, Tzuyu suka membangunkannya di tengah malam lalu membisikkan sebuah rahasia di telinganya. Yuna menyukainya, hal itu membuatnya merasa penting dan dipercaya. "Cerita apa?"

Dulu cerita Tzuyu penuh dengan dongeng fantasi tentang seorang pangeran rupawan yang menyelamatkan seorang putri dari negeri yang sangat jauh. Hari ini, Tzuyu bercerita tentang seorang murid laki-laki sekolah sebrang yang tampan, yang mengantarnya pulang dan meminta nomor teleponnya. "Jadi yang dari tadi kakak tunggu itu telepon dari dia?"

Ekspresi Tzuyu sarat dengan kebahagiaan dan rahasia. "Iya. Namanya Mingyu."

"Orangnya seperti apa?"

Tzuyu menjelaskan rupa pangeran tampannya-tidak berkuda putih tapi lengkap dengan sedan biru yang mewah. Kapten tim basket, walau sempat kalah di pertandingan kemarin. Senyum yang menarik, suara yang menggetarkan, sosok yang sempurnya.

"Memangnya ada ya orang yang sempurna di dunia ini?" Yuna ingin tahu.

"Sempurna itu relatif," jawab Tzuyu, senyum itu masih enggan meninggalkan wajahnya.

Telepon berbunyi. Segera setelah satu dering, Tzuyu menyambar gagangnya. Tiba-tiba ekspresinya berubah cerah dan dia mengedipkan sebelah mata pada Yuna sambil terus mengobrol di telepon. Ini dia, bisiknya sambilk menunjuk-nunjuk telepon.

Oh. Yuna ikut tersenyum, akhirnya mengerti. Kakaknya ternyata sedang jatuh cinta.






🌷

KISS

Wish #13: segala sesuatunya untuk tidak berubah (Taehyung)

Taehyung gondok setengah mati. Pasalnya dari satu jam yang lalu yang dibicarakan Tzuyu cuma satu hal-Mingyu. Setelah diantar pulang waktu itu, mereka ternyata membuat janji untuk bertemu lagi. Kesalnya lagi akhir-akhir ini Tzuyu selalu pulang bareng cowok itu. Wajahnya selalu berbinar-binar ketika bel terakhir berdentang tepat pukul tiga sore, lalu dia langsung melesat keluar ke arah parkiran.

"Jadi hari Sabtu ini aku nggak bisa pergi bareng kalian." Tzuyu menyelesaikan kalimatnya.

Mereka bertiga baru saja menyelesaikan kelas lab Biologi dan kini merapikan alat alat yang tersebar di atas meja sebelum pulang. "Masa aku dan Taehyung jadi cuma pergi berdua?" Lisa mengeluh kecewa. Hari Sabtu nanti mereka bertiga sudah janjian untuk nonton film action terbaru di mall, sekaligus mencoba tempat makan sushi yang baru buka di sana.

[TAETZU] հҽɑɾԵҍҽɑԵ🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang