H-14

521 90 86
                                    

Tzuyu melarikan ujung jarinya memutari garis wajah Taehyung di atas foto, memperhatikan dalam-dalam tegas raut matanya, tulang pipinya yang tinggi dan hidungnya yang sangat mancung. Kedua ujung bibirnya yang tebal sedikit melengkung ke bawah ketika tidak sedang tersenyum. Rambutnya yang halus, lalu bentuk telinganya yang lebar dan berdaun keras.

Apakah Lisa mengambil foto-foto ini untuk mengambil detail yang sama? Apakah...

“Gimana kalo Namsan Tower? Foto pasar malam dan wihara di daerah kota pasti menarik juga, ya kan?” Tiba-tiba Taehyung berseru, mengganggu konsentrasi Tzuyu sehingga gadis itu menjatuhkan foto-foto di tangannya. Secara otomatis Lisa mendongak dan begitu melihat apa yang ada di pangkuan Tzuyu, wajahnya memucat.

“Ah iya, ide kamu bagus juga...,” Tzuyu menjawab, mencoba mengumpulkan kembali barang-barang pribadi milik Lisa yang tidak seharusnya dilihatnya.

“Lagi lihat apa, sih?” Taehyung yang kebosanan bangkit dan menjulurkan kepala untuk melihat foto-foto yang masih berserakan di sekitar Tzuyu.

Gerakan ini membuat Tzugu gugup dan Taehyung semakin curiga. Ia tertegun ketika melihat apa yang ada di sana.

Lisa pun tampak salah tingkah. “Itu....”

Taehyung segera mengerti. Ia mencari-cari kebenaran di wajah Lisa ingin mengetahui apa tebakannya tidak salah, tetapi Lisa menghindari tatapannya dan malah berlari keluar dari ruangan.

“Lisa...?” Tzuyu yang kebingungan segera berdiri lalu memandang Taehyung dengan raut bersalah. “Maaf, aku nggak sengaja....”

Taehyung menghela napas. Dia membungkuk untuk membereskan foto-foto yang berantakan di atas lantai. Apakah Lisa menyukainya? Ia tidak pernah menyangka karena selama ini Lisa selalu bersikap netral di hadapannya, bahkan lebih sering menjadi tempat curhatnya mengenai Tzuyu.

Dia memandang lekat-lekat wajahnya dalam foto—wajah yang sama sekali tidak menyadari apa-apa.




🌷

Wish #33: tidak melukai perasaan Lisa (Taehyung)

Tzuyu berdiri dengan serbasalah di antara hamparan foto-foto yang seharusnya tidak pernah dilihatnya, sedangkan Taehyung menuruni tangga untuk mencari Lisa. Gadis itu sedang terpaku di balik pantry dapur dengan posisi membelakanginya. Kedua bahu itu tampak rapuh. Bahasa tubuh Lisa membuatnya tidak berjalan kian dekat.

“Lis,” Taehyung memanggil lembut, “foto-foto itu...” Dia tidak bisa menyelesaikan pertanyaan itu, takut salah bicara. Lisa memejamkan mata, merasa malu pada dirinya sendiri. Jika selamanya dia bisa bersahabat dengan Taehyung, dia tidak akan pernah mengungkapkan perasaan yang sebenarnya pada pemuda itu. Sebisa mungkin dia berusaha menghindari kejadian seperti ini, saat mereka berdua akan berubah canggung dan melupakan kedekatan mereka ketika sedang berteman.

Mungkin dia memang munafik—ketika Taehyung tidak ingin berkata jujur pada Tzuyu mengenai cintanya karena alasan yang sama dia justru menasihatinya untuk tidak berbuat demikian.

Sedangkan dia sendiri dengan pengecut menyembunyikan perasaannya baik-baik. Tapi salahkah, bodohkah, jika dia hanya berharap Taehyung ada di sampingnya dan cukup puas dengan diam-diam menyayanginya? Masih dengan membelakangi Taehyung, Lisa menarik napas pajang. Kini mungkin yang terbaik adalah mengatakan yang sebenarnya.

“Aku....”

Lisa berbalik dan tersenyum, kali ini lebih pasti dari sebelumnya. “Aku sayang kamu, Tae.”

Taehyung tidak jadi menyelesaikan kalimatnya, terdiam dan menganga setelah pernyataan simpel itu keluar dari mulut Lisa. “Maaf kalau aku membuat kamu merasa nggak nyaman.”

[TAETZU] հҽɑɾԵҍҽɑԵ🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang