TAEHYUNG
Taehyung memang tidak ingat kapan tepatnya Tzuyu berubah, tapi dia ingat jelas kapan pertama kalinya dia menyadarinya.
Hari itu hari pertama orientasi SMU. Para kakak kelas dengan kejamnya memaksa seluruh murid tahun pertama untuk memakai seragam SMP lama mereka lengkap dengan rangkaian petai terkalung di leher. Yang perempuan harus mengepang rambut jadi tiga puluh bagian-tidak peduli seberapa berantakan yang penting ada tiga puluh set per kepala.
Yang laki-laki harus pakai bando perempuan, plus jepitan rambut warna-warni.
Pagi itu, Tzuyu muncul sambil merengut. Ia tampil heboh dengan tatanan rambut dikepang rapi kecil-kecil, juga untaian petai yang semerbak. Rok SMP-nya sudah saracilan dan kependekan, sehingga dia terus-menerus menarik ujungnya dengan tak nyaman.
Taehyung tidak sadar betapa cepat Tzuyu berkembang selama dua bulan libur musim panas kemarin. Padahal, dulu Tzuyu kan pendek, kecil, dan pakai kawat gigi. Pokoknya boyish abis. Rambutnya juga biasa dibiarkan pendek dan menjuntai hingga leher, lebih banyak terkena matahari sehingga ujungnya pecah-pecah.
"Aneh, ya?" Tzuyu bertanya dengan gemas, menarik-narik rambutnya. "Mana petainya bau banget lagi." Tzuyu ingin tertawa, tapi dia malah tercengang. Tzuyu masih Tzuyu, tapi Tzuyu bukan lagi Tzuyu. Masuk akal gak sih?
Maksud Taehyung, sekarang Tzuyu kelihatan berbeda.
Entah sejak kapan kedua tungkai kakinya mulai memanjang, diikuti dengan lekuk pinggang yang sempurna. Kulitnya terasa lembut ketika menyentuh Taehyung. Rambutnya mulai dipanjangkan hingga menyentuh pinggang, bersih dan berkilau di bawah terik matahari. Taehyung jadi ingin menyentuhnya, ingin tahu karena kelihatannya halus sekali.
Matanya bulat, bibirnya kemerahan, lehernya jenjang. Tzuyu... cantik. Adjektif terakhir itu terdengar aneh di mulut Taehyung. Karena dia tidak pernah menganggap sahabatnya itu sebagai perempuan sungguhan.
Lalu, ada lagi kejadian ketika cowok-cowok kelasnya berkumpul, topiknya tentu saja tidak jauh-jauh dari perempuan.
"Cewek-cewek SMU SOPA cantik-cantik, ya." Mark, salah satu anak baru, buka suara. "Gak nyesel masuk sini."
Waktu itu, Taehyung diam saja, tanpa komentar menonton anak-anak kelas dua main basket di lapangan dari tempatnya bergelayut di pagar lantai dua. Dia paling malas ikut nimbrung masalah perempuan dan penaklukan-kesannya macho tapi norak.
"Iya," timpal Jeno, salah satu teman sekelas Taehyung sejak SMP.
"Cakep-cakep. Liat sih Yeonwoo, mulus banget. Atau si Dahyun." Lalu, murid-murid pun ikut berdiskusi dengan seru.
"Kalau aku sih lebih suka sama Irene. Seksi." Yang lain sibuk menggoda dan bersiul nakal.
"Kalo aku milih Chaeyoung . Aku demen cewek yang mungil kayak dia."
"Chaeyoung cantik sih. Kalo Tzuyu gimana?" Kuping Taehyung jadi supersensitif mendengar nama itu disebut.
"Tzuyu? Tzuyu Chou?" Salah seorang dari mereka mulai memperhatikan gerak-gerik Tzuyu yang sedang mengobrol seru dengan teman-temannya di tepi lapangan.
"Manis. Ceria, kayaknya orangnya asyik."
"Tipe aku banget tuh!"
"Tzuyu, kan, teman dekat Taehyung sejak kecil." Jhope, yang memang sudah mengenal Taehyung dan Tzuyu sejak SD berkomentar. "Gimana menurut kamu Tae?"
Taehyung mengangkat bahu dengan cuek, tapi hatinya sedikit berdebar. "Biasa aja. Aku udah terlalu lama sahabatan sama dia."
"Jadi boleh kita kejar, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAETZU] հҽɑɾԵҍҽɑԵ🔐
Romance"Because of you, I laugh a little harder Cry a little less And smile a lot more." .。*♡