H-11

538 93 94
                                    

***

Wish #23: menikmati hari Valentine! xoxo (Tzuyu)

Tzuyu merentangkan tangan lebar-lebar sambil menghirup udara segar. Langit pagi sangat cerah—biru dengan awan seputih kapas yang merentang di mana- mana.

Hari ini hari yang sudah ditunggu-tunggunya, hari yang identik dengan warna pink, pernyataan cinta dan eksibisi kasih sayang. Beberapa kotak cokelat buatan tangan yang dikerjakannya semalam bersama Yuna, Lisa, dan Mama sudah rapi terbungkus plastik bermotif hati. Penampilannya juga spesial untuk hari ini—serba pink dari ujung rambut hingga kaki.

Dilihatnya Taehyung berjalan ke luar untuk mendorong sepedanya sambil menguap lebar-lebar. “Taetae, kok sepedanya nggak dicat pink aja?” godanya sambil tertawa, disambut oleh pelototan Taehyung.

Sahabatnya ini tidak suka pada ungkapan cinta yang ekstravagan, tidak suka pada public displays of affection, tidak suka pada yang namanya hari spesial untuk memperingati romantisme secara internasional. Lagu-lagu cinta yang sendu saja sudah membuatnya muak, apalagi ini?

Tzuyu tersenyum geli ketika memanjat boncengan sepeda Taehyung, lalu berbisik ringan di telinganya, “Happy Valentine’s Day, Taetae.”

Hari ini akan menjadi hari yang istimewa, Tzuyu yakin itu.








🌷

Pelajaran pertama dimulai dengan gaduh karena murid-murid lebih bersemangat mengenai perayaan hari Valentine ketimbang pelajaran Kimia. Pak Leeteuk mulai kewalahan mencoba menenangkan isi kelasnya. Hari ini seluruh dunia blingsatan untuk sebuah hari yang menurutnya tidak lebih penting dari hitungan mol dan elektron partikel.

Taehyung duduk di kursinya dengan gelisah. Tadi pagi, Tzuyu sempat memeluknya erat dan mengucapkan selamat hari Valentine, bisikannya menggelitik kuping dan membuatnya merinding. Dia hanya bisa berpura-pura cuek dan mengangguk pasif begitu mendengarnya—walaupun ucapan itu membuatnya deg-degan setengah mati.

Ada satu hal lagi yang membuatnya tak tenang—program secret admirer konyol yang akhirnya diikutinya. Hatinya mulai berdetak kencang ketika seorang wakil OSIS berseragam pink mengetuk pintu kelas mereka, disambut oleh sorak sorai murid-murid yang sudah tak sabar lagi.

“Seperti kebiasaan kita dari tahun ke tahun, hari ini kita akan mengantarkan hadiah dari sang penggemar rahasia,” ujar kakak senior tersebut memulai dengan senyum.

Di tangannya sudah ada beberapa kantong plastik yang penuh dengan hadiah dan surat, kebanyakan berbungkus kertas kado merah jambu. Ajang popularitas ini memang terkenal di SMU mereka. Setiap murid yang ingin menyampaikan rasa cinta tanpa mengungkapkan identitas dapat memasukkan surat bertuliskan nama pujaan mereka ke dalam sebuah kotak yang diletakkan tersembunyi di sekolah. Surat tersebut akan diberikan kepada orang-orang yang berhak mendapatkannya pada hari Valentine.

Taehyung selalu menganggapnya bodoh dan pengecut, sesuatu yang tidak ada gunanya—tapi toh dia melakukannya juga. Setelah memasukkan suratnya ke dalam kotak, rasanya ingin sekali mengambilnya kembali, tetapi tidak bisa. Untung saja tidak ada yang tahu dia turut berpartisipasi.

“Irene!”

Ketika nama itu dibacakan, seisi kelas riuh rendah menyorakinya. Irene, yang sudah terbiasa menjadi pusat perhatian, hanya tersenyum bangga dan maju untuk mengambil tumpukan surat dari penggemar- penggemarnya yang sebagian besar adalah murid-murid populer dari kelas sebelah.

“Yeri!”

Beberapa nama kembali dibacakan—Lisa bahkan mendapatkan lima surat, dan tanpa diduga Taehyung juga mendapatkan tiga. Tzuyu tersenyum begitu mendengar namanya dipanggil, kemudian beranjak untuk menerima empat amplop yang dilem rapi. Taehyung melihat miliknya ada di dalam tumpukan itu, dan berusaha menahan diri untuk tidak menariknya dari tangan Tzuyu, lalu merobek-robeknya supaya perasaannya tidak ketahuan.

[TAETZU] հҽɑɾԵҍҽɑԵ🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang