5. Rasa Seperempat Hari

183 40 0
                                    

Mentari pagi menyambut kedatangan hari baru akan segera di jemput

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mentari pagi menyambut kedatangan hari baru akan segera di jemput. Silauan cahaya sang surya seakan mengukir semangat tanda hari baru sudah datang.

Jalanan macet dan klakson memekakkan telinga bersaut sautan. Teriakan orang akan harinya yang baru dimulai harus rela dengan sedikit kesialan.

Terlihat para orang tua atau wali murid sudah memenuhi sekolah. Tak lupa dengan sang anak yang sesekali terkena 'ancaman' jika mengecewakan hasil belajar di sekolah selama satu tahun ini.

Lapangan parkir sekolah ini nyaris penuh oleh jejeran sepeda motor dan mobil mulai dari yang murah hingga yang seharga tanah.

Satu per satu guru guru dengan tumpukan 'hasil kerja nyata' para siswa siswi tahun ini mulai berjalan ke kelas dimana sebagian besar wali dan sang murid sudah ada di kelas sambil berharap harap cemas. Bertanya tanya apakah mereka puas? Dengan apa yang telah mereka perjuangankan. Apakah akan terbalas?

Guru guru dengan wajah bijaksana memulai dengan basa basi petuah yang kadang telah bosan terdengar. Mulai dari masalah sistem nilai hingga nasehat untuk masa depan.

Satu per satu map hardcover itu 'melayang' diambil para wali yang merasa jika nama sang anak terpanggil.

Seperti saat ini, Chaewon sedang duduk di sebelah ibunya sambi harap harap cemas.

Sesekali mengucap doa dalam hati agar hasilnya tidak terlalu menyakiti.

Satu nama yang menggema di telinga Chaewon saat ini. Namanya.

Sesekali pandangan Chaewon tidak fokus karena rasa gugupnya.

"Udah tenang aja. " suara dari belakang Chaewon menginstruksi.

Chaewon menoleh.

Terlihat jelas Jungmo mengembangkan senyum seorang 'sahabat'.

Mama kembali dengan senyum kearah Chaewon.

"Nilai kamu bagus Chae. " Mama menunjukkan map hardcover berwarna maroon itu pada Chaewon.

Nilai nilai terpampang panjang dan cukup sulit untuk mengerti sistem nilai di dalamnya.

"Kamu ranking 8, hebat anak mama. " Mama tersenyum sambil merangkul bahu Chaewon yang masih setia melihat ke arah nilai nilai itu.

Senyum Chaewon merekah.

Kini rasa puas itu terbalaskan. Ia kini mulai bisa memimpikan kelas 11 yang akan ia jejaki selanjutnya. Meninggalkan kenangan buruk di kelas yang dulu pernah penuh hiruk pikuk. Dan memulai hari baru dengan awal haru serta ragu.

"Kamu hebat. " sebuah bisikan datang lagi dari arah belakang Chaewon.

Chaewon menoleh ke arah belakang dengan tersangka lagi lagi Jungmo.

"Kemana mana hebatan elo lah. Lo ranking 3," balas Chaewon.

"Emang sih. "

Setelah kurang lebih 1 jam dengan suasana tegang yang kini sudah mulai merenggang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kurang lebih 1 jam dengan suasana tegang yang kini sudah mulai merenggang.

Chaewon dengan senyum cerah berkumpul bersama yang lain untuk segera melanjutkan kegiatan mereka untuk menghabiskan hari yang baru berjalan ¼ ini.

"Ini udah semua kan? " Chaeyeon mengecek teman teman nya.

"Yang kakel sama adkel belum. Nanti mereka langsung ke sanggar aja. " jawab Junho setelah mengecek pesan dari Hangyul 10 menit yang lalu.

"Ok deh. Kita langsung ke sanggar aja, mana tau udah banyak orang. " Yunseong langsung saja mengenakan jaket dan mengambil kunci motornya.
Memang, Yunseong lah yang disini paling di perlukan di sanggar.

"Ok lah. "

Author's note:Hbd Chaewon 💞💞💞🙏🙏🙏 semoga makin sukses terus dengan izone dan jangan bimbang dengan Jungmo atau Yunseong karena dua duanya tak debut 😢😢😢

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author's note:
Hbd Chaewon 💞💞💞🙏🙏🙏 semoga makin sukses terus dengan izone dan jangan bimbang dengan Jungmo atau Yunseong karena dua duanya tak debut 😢😢😢

Part ultah Chaewon belum selesai. Tapi, entar bakal di Publish secepatnya ya 😋😋😋

(✔)[1] Best Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang