Langit langit orange senja mengakhiri penat dan keringat sementara. Gumpalan awan awan khas senja membutakan mata untuk selalu melihatnya. Menyaksikan akan mukjizat Tuhan yang setiap hari selalu datang. Menjadikan manusia bersyukur atas segala yang telah peroleh hari ini maupun kemarin kemarin dan esok.
Vitamin sederhana bagi Chaewon untuk untuk membuat tersenyum yang kesekian kalinya hari ini.
Spotlight sore yang membuat Chaewon menghela nafas bersyukur. Jika satu hari lagi telah berlalu dan segalanya tak terulang lagi.
Mendudukan diri balkon kamar nya. Memandang sekitar kompleks perumahan dengan santai sambil mengukir rasa syukur pada segala yang telah berlalu hari ini. Keajaiban hembusan nafas yang membuatnya selalu merasa bersyukur.
Sesekali ia memandangi balkon di depan mata nya sambil mengucap syukur lagi akan kehadiran salah satu hal terindah dalam hidupnya.
Menentukan pilihan hati yang bukan hal wajib membuat Chaewon sesekali tak peduli dan sesekali terasa menyakitkan.
"Happy Birtday adikku. " suara lembut datang dari arah belakang Chaewon. Wanita yang 5 tahun lebih tua itu tersenyum tulus sambil duduk di sebelah adikknya.
"Udah besar ya, " ujar Eunbi -kakak Chaewon - sambil merangkul adikknya.
Kegiatan kuliah Eunbi kadang membuat dua saudara ini jarang bertemu atau sebalik nya. Chaewon yang jarang di rumah dengan kesibukan sekolah.
"Ga juga Kak. Everyday it's my Birtday. " Chaewon membalasnya dengan kekehan.
"Iya deh Dek. Mungkin ga ada kado special. Tapi, kakak sayang sama kamu. " Eunbi memeluk adikknya erat dan di balas juga dengan pelukan dari Chaewon yang tak kalah hangat.
"Chaewon. " suara yang tak asing datang dari arah balkon kamar Chaewon.
Seorang pemuda dengan baju rumahnya tampak mengetok balkon kamar Chaewon.
Chaewon yang awalnya sedang membuka bingkisan kado dari sahabat sahabatnya tadi di sekolah. Kini tengah membukakan pintu balkon kaca itu untuk membawa 'tamunya' masuk.
"Kok belum tidur?" tanya Jungmo. Karena kini sudah larut untuk pelajar tidur.
"Sekarang jam.... "
Kata kata Chaewon terhenti. Ia melihat jam di ponselnya yang menunjukkan pukul 22:22 . Yang membuat Chaewon tertegun adalah karena menurut mitos orang Korea jika melihat jam tepat di angka kembar maka ada seseorang yang merindukan nya.
Chaewon melihat sekilas ke arah Jungmo yang masih setia menatap Chaewon bingung.
"Eum, ini tadi abis pulang dinner sama Kak Bi. " Chaewon menunduk malu malu. Beginilah jika Chaewon teelalu bahagia. Chaewon akan geer.
"Gue cuma mau ngucapin Happy Birtday. " Jungmo mengulurkan tangan tanda ingin bersalaman. Ini sisi yang Chaewon senangi dari Jungmo. Ia adalah sosok lelaki yang unik dan juga acak.
"Makasih, kok udah malem baru ngucapin?" tanya Chaewon sambil membalas jabatan tangan Jungmo.
"Gue mau yang terakhir ngucapin ulang tahun buat lo. "
KAMU SEDANG MEMBACA
(✔)[1] Best Friend
Fanfic[COMPLETE] [26 Chapter] Tentang persahabatan dan tertaut setitik perasaan yang mampu menghancurkan dinding kokoh cinta yang lebih kuat. Kala Chaewon masih bersama sosok sahabat luar biasanya dengan banyak cerita penuh makna, bertemu Yunseong yang b...