Setelah menyelesaikan tugas kelompok nya tadi. Chaewon langsung bergegas pulang ke rumahnya. Mengingat sang kakak yang ada di rumah dan rencana kecil yang akan ia dan Jungmo adakan malam nanti.
Baru saja memasuki rumah, ia disambut sang mama yang tengah memebersihkan ruang tamu dan menata kue kue. Bagaimana pun besok adalah hari besar.
"Tumben pulang lama Chae, kemana?" tanya mama yang masih sibuk menata gorden berwarna gold itu.
"Tadi ada tugas kelompok ma. " jawab Chaewon sambil melepas sepatu serta meletakkan kunci motor nya.
Mama hanya mengangguk mengerti
"Kakak mana ma? " tanya Chaewon.
"Ada di halaman belakang. Sama Seungwoo juga, sama Dohyun Wonyoung," jawab mama.
"Yaudah ma, aku kesana dulu ya. " Chaewon pun langsung menuju halaman belakang. Terlebih ada Seungwoo, Dohyun, dan Wonyoung.
Ia pikir malam ini akan berjalan baik nantinya.
"Kak Bi! Jangan pacaran mulu elah! " teriak Chaewon yang baru membuka pintu menuju halaman belakang yang terdapat kolam ikan, dan beberapa tanaman apotek hidup disana. Mama memang senang berkebun dan melihat ikan.
Halaman belakang rumah Chaewon tidak terlalu besar tapi, disana terdapat ayunan dan juga sebuah rumah pohon yang sering ia tempati jika ada momen momen berkumpul seperti saat ini buatan sang papa tentunya.
"Chaewon adek ku! Kenapa baru pulang? " tanya Eunbi menyambut adiknya.
"Ada kerkom tadi. Gila ga sih!? Orang libur kita kerja. " Chaewon mengakhiri dengan tawa.
"Btw tumben bang Seungwoo kesini, ayam Ricis dong ricis, " pinta Chaewon. Pada Seungwoo, Chaewon memang begini jika ada Seungwoo pasti ia akan meminta sesuatu.
"Elah, si Chaewon. Pesen aja, entar gue yang bayar. " Seungwoo mengangguk. Demi Chaewon yang sekali kali ketemu boleh lah, sekalian pendekatan keluarga.
Chaewon pun langsung mengacungkan jempolnya dan mengeluarkan hp nya.
"Kak Chae, kita mau juga!! " pinta Dohyun yang diikuti anggukan Wonyoung.
Dua tetangga dekat sekaligus sepupunya Seungwoo ini menghampiri Chaewon.
"Pesen aja Chae, buat dua anak bongsor ini," ujar Seungwoo.
"Kak kapan nikah? " tanya Chaewon.
Mereka kini tengah berada di halaman belakang rumah Chaewon. Kebetulan rumah Chaewon lagi kosong karena papa sama mama diundang ke acara kantornya disini ada Jungmo juga, Wonyoung dan Dohyun tadi pulang saat maghrib mengingat orang tua mereka pulang malam ini. Mereka memang tidak keberatan menemani malam ini di rumah Chaewon.
"Pertanyaan itu sulit di jawab dek, " jawab Eunbi sambil nunduk malu.
Seungwoo udah gemes aja sama tingkah Eunbi.
"Si kakak pake malu malu lagi. Minta dilamar bang," celetuk Jungmo pada Seungwoo.
"Elah, lo pada belum ngerti mending diem deh. " Seungwoo sedikit tertawa di akhir kalimatnya. Lebih tepatnya ia juga malu.
"Btw Lo tidur di kost bang? Ga balik ke rumah?" tanya Chaewon.
"Iya, gue tidur di kost. Orang temen kost gue macem Jinhyuk, Byungchan, sama Wooseok pada tinggal. Nanggung juga kalo pulang gue ke Banten, " jelas Seungwoo.
"Iya juga sih."
"Kalian mau disini aja atau mau ikut kita jalan?" tanya Eunbi dan dijawab 'tidak'
Untuk apa mereka ikut jika hanya sebagai nyamuk pasangan ini.
Sepeninggal Eunbi dan Seungwoo pergi. Suasana Chaewon dan Jungmo tiba tiba jadi canggung.
"Eumm, lo masih inget kan' sama kebiasaan kita kalau kumpul? " Jungmo membuka pembicaraan pada Chaewon.
"Eum iya, gue inget. " Chaewon tersenyum.
Jungmo pun berdiri, ia mengulurkan tangannya pada Chaewon yang masih duduk. Bertanda ia akan membantu Chaewon berdiri.
"Kalo cuma kita berdua ini, gue kok kaya rasanya beda. Dulu ada Kak Eunbi sama Yujin. " Jungmo mengambil perlengkapan 'ritual' mereka malam itu.
"Iya, dulu Lo sering banget gangguin Yujin ade lo sampe nangis. " Chaewon tertawa sambil menghidupkan lilin yang merupakan barang barang 'ritual' mereka.
Mereka pun menaiki rumah pohon yang kini makin bagus sejak Jungmo dan Chaewon mulai merenovasi nya perlahan.
"Dulu disini, kita kadang ketiduran kalau malam minggu. " Chaewon terkekeh sambil mengulas senyum melihat interior rumah pohon itu.
"Iya ya, sekarang kita ga bisa lagi kaya gitu. " Jungmo meletakkan lilinnya di atas mangkuk di ruangan itu.
"Buka Chae, surat lo yang sebulan yang lalu lo liat harapan nya terkabul atau ga? " tanya Jungmo sambil mengambil kertas di bawah mangkok yang merupakan milik Chaewon dan begitu pula sebaliknya.
Chaewon dan Jungmo dengan seksama membaca surat yang mereka buat bulan lalu.
"Mo, harapan gue udah terkabul. " Chaewon tersenyum ke arah Jungmo.
"Apa harapan lo? " tanya Jungmo penasaran.
"Gue bilang gue mau ngomong sama Yunseong dan itu sudah terkabul." Chaewon tersenyum bahagia.
"Kalau gue kabulin harapan gue sekarang gimana? " tanya Jungmo dan dibalas tatapan tanya dari Chaewon.
"Boleh kok. " Chaewon mengganguk.
Tiba tiba Jungmo menipiskan jarak diantara mereka dan mencium pipi Chaewon sekilas.
"Itu harapan gue." Jungmo mengulas senyum dan meniup lilinya dan lilin milik Chaewon.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✔)[1] Best Friend
Fanfiction[COMPLETE] [26 Chapter] Tentang persahabatan dan tertaut setitik perasaan yang mampu menghancurkan dinding kokoh cinta yang lebih kuat. Kala Chaewon masih bersama sosok sahabat luar biasanya dengan banyak cerita penuh makna, bertemu Yunseong yang b...