20. All About You and I

123 21 1
                                    

"Hmmm, ini gue pusing bet sumpah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hmmm, ini gue pusing bet sumpah. Jungmo ngejauh, Yunseong sibuk, UH banyak, tugas, UTS. Ngalong aja gue malem nih. " Chaewon berbicara sendiri. Cukup frustasi dengan masalah yang dihadapinya.

Gadis itu akhirnya menutupi dirinya dengan selimut tebal. Sakit saja tubuhnya jika memikirkan masalahnya sendiri.

Hari Minggu nan lengang dan membosankan datang juga pada gadis 17 tahun ini. Stres dengan orang orang disekitarnya dan UTS yang mengahantui menjadikan gadis ini makin rusuh dan bergelut dengan dirinya sendiri.

Miris memang. Tapi, bagaimana pun gadis ini masih ingat jika punya teman. Dan teman temannya itu juga punya hidup yang harus diurus. Lalu berakhir dengan kisah minggu miris ala Chaewon.

Ia malah jadi teringat kata kata dari Yunseong yang menelponnya tadi pagi.

"Chae, mungkin Jungmo butuh waktu buat terbiasa tanpa lo kaya kalian dulu. Maklumi dulu Chae. "

Kata kata pemuda itu selalu terbayang di benak Chaewon. Gadis ini masih ragu dengan perasaannya.

Kenapa banyak di novel novel dan film romantis banyak menggunakan latar senja? Entahlah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenapa banyak di novel novel dan film romantis banyak menggunakan latar senja? Entahlah. Tapi, nyatanya memang menenangkan. Entah sihir apa yang ada pada silau cahaya mentari sore yang membuat nyaman.

Tak terkecuali gadis 17 tahun ini. Ia duduk sendirian di balkon kamarnya memandang Sunset dengan sedikit senyum. Paling tidak untuk menghibur dirinya sendiri.

Minggu telah berlalu, hari Senin siap menyambutnya esok bersama semua hal baru yang mungkin akan datang nantinya.

Tapi, perkataan pemuda yang tadi siang ia temui terbayang terus. Apakah sepenting itu? Entahlah, ia juga bingung.

Flashback

"Na, jangan pernah ninggalin gue ya. " pemuda itu menatap penuh arti ke arah Nakyung.

Ruang tamu nuansa putih itu seketika hening.

"Kenapa Mo? Kok tiba tiba ngomong gitu. Gue ga bakal kemana mana kok."

Jungmo mendecih pelan dan memutuskan kontak matanya dengan Nakyung.

"Gue takut kecewa dua kali Na. Ternyata sakit dan mengubah hidup gue. Gue takut kecewa lagi, makanya dari pada terulang lagi. Gue mau minta penjelasan dari lo," jelas Jungmo.

"Maksudnya apa?" tanya Nakyung.

"Maaf Na. Mungkin sekarang bukan waktunya memastikan. Tapi, gue cuma mau pengakuan kalau lo ga akan bikin gue kecewa. "

Flashback off

Nakyung menggeleng setelah mengingat kata kata Jungmo yang tadi siang berkunjung ke rumahnya.

Ia tidak yakin sepenuhnya itu adalah ungkapan perasaan. Tapi, hanya sebuah curahan. Nakyung tahu itu. Jungmo tidak akan main main tanpa persiapan untuk menyatakan perasaan.

Perlahan dapat dilihat matahari tidak lagi menyihari hari ini berganti bulan dengan cahaya terang untuk menjaga di malam ini.

Begitu juga dengan Nakyung. Gadis ini juga akan memendam perasaannya pada Jungmo sementara dan berteman untuk mendengarkan ceritanya.

Bagaimana pun perasaan tetap perasaan bukan? Akan terbit cepat atau lambat. Seperti matahari terbit.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




(✔)[1] Best Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang