Setelah kejadian semalam, Chaewon menjadi jauh lebih canggung pada Jungmo di banding sebelum sebelumnya.
Ya, yang namanya perempuan pasti akan baper kalau ada yang begitu bukan'?
Matahari belum terlalu tinggi, Chaewon dan keluarga kini baru saja selesai melaksanakan Solat Idul Adha di salah satu mesjid yang tidak jauh dari rumah.
Tadi, Chaewon sempat melihat Jungmo. Tapi, kali ini ada Nakyung. Tampaknya hari ini Nakyung ke rumah sepupunya yaitu Wonyoung dan Dohyun. Dua bocah ini memang memiliki banyak saudara :)
Chaewon tidak menyapa, ia hanya melirik. Ia belum cukup berani untuk mengganggu Jungmo dan Nakyung di pagi hari.
Eunbi yang merasa hari ini Chaewon banyak bermenung.
"Kenapa sih Chae? Kok kakak liat dari tadi menung mulu. " Eunbi ikut duduk di sebelah Chaewon.
"Ng-ngak kok. Cuma tadi kepikiran sesuatu. " Chaewon menggeleng kaku. Jelas sekali jika ia salah tingkah saat ini.
"Beneran ya? "Eunbi memastikan.
Dan Chaewon hanya mengangguk.
"Chae, Bi. Ke sebelah yuk," ajak mama yang telah siap.
"Ayo ma," ujar Eunbi semangat lalu mengambil tas selempang nya.
"Se-sekarang ma? " balas Chaewon gelagapan.
"Iyalah, kamu mau ketemu Jungmo ga? Ini lebaran lho, " ujar mama.
Chaewon hanya pasrah dan mengikuti keluarga nya keluar rumah. Ya, mereka bedua bertemu hanya silaturahmi seperti ini hanya saat Idul Adha. Soalnya saat Idul Fitri mereka mudik dan paling gece juga vidcall.
"Kok gitu mukanya sih dek? Kan mau ketemu Jungmo sama Yujin. " papa memperhatikan gelagat aneh Chaewon tak biasa.
"Engga ah pa. " Chaewon tersenyum walau dalam hatinya ia takut akan terlihat canggung dengan Jungmo di depan orang tua Chaewon dan Jungmo.
Awalnya Chaewon merasa lega karena Jungmo tidak ada di rumah karena tengah berada di rumah Si Kembar tentunya tempat Nakyung sih. Pikir Chaewon.
Chaewon, Eunbi, dan Yujin terlihat akrab tidak menimbulkan keanehan.
"Eh, itu Jungmo udah di halaman belakang. " Bunda Jungmo.
Memang halaman rumah Jungmo dan Si kembar ada gerbang yang bisa mereka lewati lalu lalang.
Tiba tiba Chaewon merasa was was bertemu Jungmo. Chaewon tidak mau merusak persahabatan mereka karena ada perasaan diantara mereka.
"Halo mama, papa, Kak Bi," sapa Jungmo yang memang sudah seperti keluarga sendiri memanggil keluarga Chaewon.
"Halo Chae, met lebaran ya. " Jungmo dengan santai nya duduk di sebelah Chaewon sambil memulai eye contact dengan Chaewon yang setengah menunduk.
"Mogu, itu Nakyung sama Si Kembar ga diajak ke sini. " teriakan Bunda menyelamatkan Chaewon untuk tidak jauh lebih canggung dengan Jungmo dan memutus eye contact itu.
"Katanya mereka mau ke tempat Bang Seungwoo," jawab Jungmo.
"Oh, gitu. Kamu ga? " tanya Bunda.
"Ga ah, kali aja Kak Bi atau Yujin mau ikut. " Jungmo kini menoleh ke arah Eunbi dan Yujin.
"Iya deh, kami ikut. Kak Chae ga? " tanya Yujin pada Chaewon.
"Ga usah ajak Chaewon. Entar dia jadi nyamuk. Lo pasti mau ketemu temen Bang Seungwoo si Bang Jinhyuk itu kan," jelas Jungmo sambil menahan atau lebih tepatnya mengenggam tangan Chaewon seakan tidak boleh pergi darinya.
"Ehe, yaudah. Kami ke sebelah dulu. " Eunbi berdiri bersama Yujin lalu pamit pada orang tua mama papa, dan Bunda.
Sepeninggal Eunbi dan Yujin suasana jadi sedikit lengang.
"Kamu mau ngapain Mo? Kita bentar lagi mau ke acara kantor," ujar Bunda sudah siap siap begitu pula mama papa yang sudah siap dari tadi.
"Yaudah kalo gitu kami pamit ya. Mau ke rumah Yunseong. " Jungmo pun berdiri dan pamit tanpa melepas tangan Chaewon sedikit pun.
"Anak kita udah besar ya. " mama memperhatikan kepergian Jungmo dan Chaewon.
"Mereka lebih cocok berdua dari pada Jungmo sama Nakyung atau Chaewon sama Yunseong. " kini papa yang angkat bicara. Papa memang sangat memperhatikan siapa saja yang mereka dekati.
"Iya, saya juga udah bilang begitu. Tapi, Jungmo bilang Chaewon itu sahabat," balas Bunda.
"Kita liat aja endingnya," balas Mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✔)[1] Best Friend
Fiksi Penggemar[COMPLETE] [26 Chapter] Tentang persahabatan dan tertaut setitik perasaan yang mampu menghancurkan dinding kokoh cinta yang lebih kuat. Kala Chaewon masih bersama sosok sahabat luar biasanya dengan banyak cerita penuh makna, bertemu Yunseong yang b...