Now Playing; Tulus -Monokrom 🎶
"Ju....Mo?" gadis kecil mencoba mengeja nama seseorang di sebuah kartu undangan ulang tahun yang baru saja diberikan kakaknya.
"Jungmo Chae, bukan Jumo." Eunbi memebenarkan ejaan Chaewon.
Anak berumur lima tahun itu memang akan meng-skip huruf yang tidak ia ketahui dan berakhir dengan ucapan aneh dari bibirnya.
Chaewon hanya tersenyum dengan memamerkan satu gigi depannya yang copot. Sang kakak yang berumur sembilan tahun hanya tersenyum.
"Jadi, Jungmo siapa?" tanya Chaewon sambil mengamati kartu undangan itu.
Eunbi menrendahkan badannya agar menyamai tinggi Chaewon.
"Dia tetangga baru di rumah sebelah. Dia besok ulang tahun, kita harus datang. Kita kan temen dia."
Chaewon mengangguk antusias mendengar kata ulang tahun. Yang terbayang di benaknya adalah balon warna warni, nyanyian ulang tahun, kado, dan kue yang besar. Pasti akan menyenangkan jika datang ke pesta ulang tahun.
"Nanti kita kasih hadiah apa?" tanya Chaewon pada Eunbi yang baru saja akan membaca buku dongeng diatas meja.
Eunbi tampak berpikir sebentar. "Kita kasih aja Buku. Kata mama, Jungmo itu pintar."
Chaewon tampak kecewa mendengar ulasan Eunbi.
"Kan Chae maunya ngasih boneka. Jadi, kita bisa pergi beli boneka sama mama." Chaewon mengerucutkan bibirnya.
Eunbi yang duduk diatas sofa, terkekeh mendengar ucapan Chaewon.
"Jungmo kan laki laki. Mana mungkin kita kasih boneka."
"Ga, Chaewon mau ngasih boneka. Chaewon bakal kasih boneka beruang punya Chaewon buat dia." dengan langkah yang menghentak hentak Chaewon pergi ke kamarnya.
Ia berniat membungkus kado untuk pesta ulang tahun Jungmo besok.
Berbeda rumah, berbeda juga dengan rumah sebelah. Baru saja mereka tinggal disini seminggu ada cobaan yang datang pada keluarga mereka.
"Kak, Bunda sama Ayah kemana?" Yujin membuka selimutnya dan mencoba bertanya pada sang kakak yang tidur ranjang tingkat yang berada diatasnya.
Tadi Bunda hanya bilang ingin pergi pesan kue untuk ulang tahun kakaknya besok bersama Ayah. Dan tadi juga Bunda menyuruh mereka tidur dulu karena besok adalah hari penting.
"Kakak ga tahu, tapi kakak rasa bunda bohong. Tadi ayah pergi sambil sesak nafas." suara Jungmo terdengar dari atas ranjang Yujin.
"Kak... Ayah sakit?" tanya Yujin kecil yang tengah menahan air matanya.
Gadis kecil berusia empat tahun itu memang sangat dekat dengan sang ayah. Tapi, Yujin tidak pernah tahu jika ayah tengah sakit.
"Kita cukup lakuin apa yang bunda suruh. Mungkin tadi kakak aja yang salah liat," ujar Jungmo dan terdengar suara selimut yang tergulung.
Untuk anak seusianya, Jungmo sangat pandai berbicara dan menenangkan sang adik. Ia tidak berbohong saat mengatakan tadi melihat sang ayah yang dituntun bunda ke mobil dengan sesak nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✔)[1] Best Friend
Fanfiction[COMPLETE] [26 Chapter] Tentang persahabatan dan tertaut setitik perasaan yang mampu menghancurkan dinding kokoh cinta yang lebih kuat. Kala Chaewon masih bersama sosok sahabat luar biasanya dengan banyak cerita penuh makna, bertemu Yunseong yang b...