22. Kata Nako

154 22 4
                                    

"Ko, lo tahu kan gimana Jungmo dan Chaewon deket?" tanpa basa basi Yunseong membuka pembicaraan Ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ko, lo tahu kan gimana Jungmo dan Chaewon deket?" tanpa basa basi Yunseong membuka pembicaraan Ini.
Nako hanya menatap bingung ke arah Yunseong. Pemuda ini tiba tiba datang Senin pagi ke rumahnya di hari pertama UTS.

"Iya, gue tahu. Gua udah cukup lama kenal mereka dari kelas dua SMP. Mereka itu deket sebagai sahabat, tetangga, dan kaya satu keluarga," jawab Nako.

Yunseong pun menghela nafas dan menatap langit langit rumah Nako.

"Chaewon pernah cerita ga, kalau dia naksir atau ada rasa sama Jungmo?" tanya Yunseong.

Emosinya tidak stabil, ia berharap pagi ini bisa fokus ujian dan menyemangati Chaewon ujian. Tapi, ia malah mendapatkan sambutan kurang hangat dari gadisnya itu.

"Emm.. Gue rasa ga. Udah lupa, tapi yang rumor mereka pacaran pas kelas sepuluh itu ga bener. Chaewon udah cerita sambil nangis nangis kalau dia takut di bully sama kakak kelas dua belas yang naksir Jungmo." Nako melepaskan tas yang tadi disandangnya.

Tadi, Nako sudah bersiap ke sekolah. Tapi, saat Yunseong datang bertamu. Mau tidak mau, Nako harus menghentikan niatnya itu. Toh, masih ada satu setengah jam lagi sebelum waktu ujiannya jadwal

Gadis tujuh belas tahun ini mengeluarkan sebuah buku dari tasnya. Buku hardcover dengan sampul cokelat penuh stiker. Tampaknya buku ini sudah cukup lama ia miliki.

Nako pun membalik halaman paling belakang bukunya. Menampakkan sebuah foto.

"Buku ini udah gue punya dari kelas tujuh. Setiap hari gue bawa buku ini ke sekolah dan kalau liburan gue juga selalu bawa. Hanya hal hal penting yang gue isi disini untuk jadi film kenangan tidak langsung bagi gue. Dan ini," ujar Nako sambil menunjuk foto sekelas yang menggunakan rok biru tua khas SMP. Semua murid disana tersenyum.

"Jungmo dulu waktu itu, naksir sama dia. Sekarang dia udah pindah ke Aceh. Namanya Shuhua."

Yunseong masih fokus melihat foto yang ada di buku itu. Lebih tepatnya memperhatikan Jungmo dan Chaewon yang berfoto berdekatan.

Dalam pikirannya makin berputar kembali rasa tidak enak menjadi pengganggu hubungan Chaewon dan Jungmo.

Mereka lebih dekat dari yang terlihat. Dari sorot mata Chaewon pun Yunseong tahu jika Chaewon punya rasa tersendiri pada Jungmo.

Yang jelas, tidak seperti tatapan Chaewon pada Yunseong. Jungmo lebih dari itu bagi Chaewon.

"Ko, menurut lo gue harus gimana? Lanjut dengan Chaewon sambil nahan rasa ga enak, atau putus dan harus move on. Ternyata pacaran sama Chaewon tidak semudah itu, " tanya Yunseong pada tetangganya itu.

Nako pun menghela nafas, dan berkata, "Pacaran itu hanya status, ga bisa nentuin takaran sayang lo sama dia. Kita masih labil, kita remaja. Kembali lagi sama orangnya, memendam cinta dalam diam ga salah. Pacaran itu ga berarti dia milik kita seutuhnya. Bisa putus kapan aja."

Kata kata Nako seperti menyetrum sukma Yunseong yang terdiam sesaaat. Menyadarkan akan kata kata status yang fana.

"Lo bener Ko. Putus ga selalu berarti buruk. Gue mundur, gue sayang sama dia. Dia lebih berhak punya yang lain. Tapi, sayang gue ga bakal luntur."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(✔)[1] Best Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang