Chapter 22

1.2K 157 13
                                    

Wendy terbangun dengan kondisi Jaehyun yang masih terlelap di sebelahnya. Ia hanya bisa terdiam menatap Jaehyun dengan mata nya yang super bengkak akibat menangis tadi malam.

"Ini terasa aneh karena kita tidur bersama." Bisik Wendy sambil cemberut lalu menggeser menjauh dari Jaehyun tanpa melepas pandangannya pada sang tunangan. "Ini lebih baik." Ucapnya sendiri sembari tersenyum saat mengetahui jarak diantara mereka mulai melebar.

Ini adalah interaksi terintim mereka selama mereka mengenal satu sama lain bertahun-tahun, dan setelah menjadi tunangan. Bahkan mereka belum pernah berciuman bibir. Kontak terjauh mereka adalah cium kening dan pipi, selesai.

Wendy menghela nafas lalu bangun dan memegangi kepalanya yang terasa berat dan pusing. "Sakit?" Tanya Jaehyun dengan suara serak dan berat khas orang bangun tidur. Wendy menoleh dan mendapati mata sipit Jaehyun (karena baru bangun) menatapnya dengan senyum tipisnya yang tampan.

"Sedikit.... hehe, morning~" Sapa Wendy sembari tertawa kecil. Jaehyun tersenyum lalu memiringkan tubuhnya dan kembali memejamkan kedua matanya. "Ini pagi terindah disemasa aku hidup." Ucap Jaehyun sembari tersenyum dengan matanya yang terpejam. Wendy langsung memukul paha Jaehyun karena pagi-pagi sudah menggombal.

Jaehyun ikut bangun dan duduk disebelah Wendy. "Kau butuh sesuatu? Akan aku ambilkan." Tanyanya perhatian. Wendy menggelengkan kepalanya. "Aniyo. Tenang saja aku bisa melakukannya sendiri. Kau tidur lagi saja, aku yakin kau masih mengantuk." Ucap Wendy pada Jaehyun.

"Aku akan langsung mandi." Ucap Jaehyun sembari mengucek matanya. "Aku akan kembali ke kamarku dan mandi disana." Wendy menjawab sembari berangsur turun dari kasur. Jaehyun hanya menatap Wendy dengan tatapan memujanya.

"Kau bahkan cantik sekali saat baru bangun tidur. Aku bisa gila." Ucap Jaehyun tiba-tiba dan wajah Wendy merona. "AKU SUDAH BILANG BERHENTI MENGGODAKU!" Wendy melempar bantal lalu Jaehyun menangkisnya dan menarik tangan Wendy hingga tubuh Wendy oleng dan jatuh ke pangkuan Jaehyun.

"KAU MAU APA!?" Tanya Wendy panik. Jaehyun hanya tersenyum dengan matanya yang masih setengah menutup. "Mungkin ini yang akan menjadi rutinitas kita setelah kita menikah kelak." Wendy benar-benar malu mendengar ucapan Jaehyun yang satu ini.

"I-Iya tapi kan nanti!" Jawab Wendy gugup tidak tau harus apa. Jaehyun menarik tangan Wendy untuk melingkar di lehernya. "Aku hanya ingin mendapat ciuman selamat pagi di keningku." Pinta Jaehyun sembari menyodorkan keningnya.

"Shireo!" Wendy langsung menolak dan mulai berontak namun Jaehyun menahannya. "Can I kiss your lips?" Tanya Jaehyun tiba-tiba dengan wajah serius. Wendy langsung mematung dan menelan air ludahnya dengan susah payah. "E-Euh..." Wendy bingung mau menjawab apa karena otaknya berhenti bekerja.

Cup

Tanpa aba-aba Jaehyun langsung meraup bibir merah Wendy dengan sangat lembut. Wendy yang tadi terkejut mulai memejamkan matanya saat Jaehyun menjilat bibirnya lembut dan memagut bibir atas dan bawahnya secara bergantian. Jaehyun menghisap lembut lidah Wendy lalu melepaskan ciuman pertama mereka yang begitu intim.

Mereka berdua terengah lalu terdiam sejenak. "Maaf..." Ucap Jaehyun yang lalu mengusap bibir Wendy dan sekitarannya yang basah karena ciuman mereka tadi. Wendy hanya bisa menganggukan kepalanya lucu. Jaehyun tersenyum melihat reaksi Wendy.

"Apa itu ciuman pertamamu?" Tanya Jaehyun yang lalu dijawab anggukan lagi oleh Wendy. Jaehyun tersenyum lebar.

"Apa kau menyesal karena aku yang mengambil first kiss mu? Jika iya maafkan aku." Jaehyun menatap Wendy dengan tatapan bersalahnya saat menyadari apa yang ia lakukan tadi itu secara sepihak dan tanpa persetujuan Wendy. "Kenapa aku harus menyesal? Kau tunanganku." Jawab Wendy dengan naive nya membuat Jaehyun tersenyum lembut. "Iya. Aku tunanganmu." Ucapnya sembari menarik Wendy ke pelukannya.

Long Distance Feeling✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang