Chapter 33

1.4K 140 23
                                    

Teman-temannya Wendy satu persatu pulang kembali ke rumah masing-masing setelah para Alpha Team kembali ke Korea. Kini Wendy dan Jaehyun kembali tinggal berdua dirumah mereka. Wendy yang baru saja bangun, menoleh sebentar untuk melihat Jaehyun yang masih terlelap bertelanjang dada hanya bisa tersenyum lega. Setidaknya kepulangan Jaehyun bukanlah sebuah mimpi.

Wendy berjalan turun ke lantai bawah untuk memasan sarapan. Entah kenapa ia sedang ngidam french toast. Sepertinya karena tadi malam ia menonton acara mukbang jadi suka menginginkan makanan-makanan yang ia tonton. Ia harus berhenti menonton mukbang karena nafsu makannya jadi naik ㅋㅋㅋ

"Rumah ini sepi sekali setelah yang lain pulang." Wendy bermonolog ria. "Eh, setelah dipikir-pikir lagi... iya yah, berapa usiamu bayi kacang? Eomma merasa bersalah telah melupakan dirimu dan sibuk memikirkan appamu yang tidak bec- ani. Aku tidak boleh membicarakan hal buruk tentang ayahnya. Ibu macam apa aku ini!" Wendy menggetok kepalanya sendiri dan mulai fokus memasak.

Jaehyun terbangun dengan kondisi tirai kamar yang sudah terbuka juga kasur disebelahnya yang kosong. Jaehyun mengambil ponsel miliknya untuk melihat pukul berapa saat itu. "Pukul 8... hoaammm~" Jaehyun menguap lalu terdiam untuk beberapa saat.

Ia bisa mendengar ada yang sedang memasak dilantai bawah. Jaehyun tersenyum lalu bangkit dari tidurnya dan berencana untuk menyapa istri cantiknya yang seperti nya sedang memasak.

...


Jaehyun berjalan perlahan ke arah Wendy umdengan rencana untuk memeluknya dari belakang, namun jackpot untuk Jaehyun karena saat ia akan memeluk, Wendy membalikan tubuhnya.

"AAAA!! ISH!! JAEHYUN!" Wendy berteriak kaget lalu memukul dada bidang Jaehyun dengan kesal saat sadar bahwa yang memeluknya adalah sang suami. Jaehyun hanya bisa tertawa lalu bertanya, "Sedang masak apa calon mama?" Tanyanya menggoda Wendy yang kini wajahnya memerah malu.

"Masak roti!" Jawabnya ketus sambil berusaha untuk lepas dari pelukan Jaehyun. "Mau kemana? Aku kan masih rindu..." Jaehyun mempoutkan bibirnya. "Kau pakai dulu bajumu!" Perintah Wendy. Jaehyun tersenyum jahil. "Kenapa? Kan kau suka melihat tubuhku." Ucap Jaehyun dengan percaya diri, yang memang fakta bagi Wendy.

Siapa yang bisa menolak tubuh atletis, six pack, dada bidang, bahu lebar, kulit putih mulus, yang menempel pada tubuhnya saat ini? Tidak ada.

"Kau menggencet bayi kacang saat ini." Wendy merengek pasrah. Jaehyun langsung melonggarkan pelukannya dan menatap perut Wendy yang terlihat bump kecilnya. "Oh maaf! Appa lupa kalau ada dirimu sekarang. Hello baby bean~" Jaehyun berlutut dan mengecupi perut Wendy.

"Iya paham bahagia jadi calon baba tapi tolong tangannya kenapa jadi ada di pantat?" Wendy menatap Jaehyun jengah. Jaehyun menengadahkan wajahnya lalu nyengir lebar. "Maaf. Kelepasan hehe~" Jaehyun menuruhkan kedua tangannya menjadi ke paha Wendy lalu kembali ndusel-ndusel di perut Wendy.

"Sudah Jae, aku lapar~" Wendy kembali merengek. Jaehyun bangkit dari posisi berlututnya lalu mengecup bibir Wendy cepat. "Ya sudah sini aku bantu." Jaehyun membawakan piring dan mulai menyiapkan sarapan untuknya dan Wendy.

...

Mereka duduk berhadapan dan Jaehyun hanya bisa tersenyum menatap Wendy yang makan dengan lahap. "Ini sarapan pertama kita setelah aku pergi bertugas." Ucap Jaehyun. Wendy menatap Jaehyun lalu tersenyum lebar dan tertawa lucu. "Iya. Aku sangat senang." Jawaban sesingkat dan sesederhana itu mampu membuat hati Jaehyun membuncah penuh kebahagiaan.

"Aku juga." Jaehyun tersenyum tampan. Wendy hanya bisa mengerang sebal. "Kenapa?" Tanya Jaehyun sambil tertawa. "Kau sangat tampan! Bagaimana bisa kau sarapan denganku bertelanjang dada?" Wendy akhirnya mengutarakan yang sedari tadi mengganggu kepalanya. Jaehyun tertawa terbahak.

"Hey, aku melakukan hal ini hanya pada istriku. Aku sudah mengkonsep nya dari sejak dulu, aku akan sering bertelanjang dada didepan istriku kelak agar istri selalu lengket~ urusan tampan, sulit untuk menjadi jelek. Ini bawaan lahir dan kau tau itu. Terima kasih by the way atas reminder nya." Jawaban Jaehyun membuat Wendy tertawa.

"Aku tidak bisa hidup begini. Baiklah kalau begitu. Lalu apa yang harus aku perbuat agar suamiku terus lengket?" Tanya Wendy menggoda Jaehyun yang sedang mengunyah roti. Jaehyun terlihat berpikir. "Entahlah, bertelanjang dada juga?" Jawab Jaehyun pura-pura tidak paham. Wendy tertawa dan melempas Jaehyun dengan remah roti.

"SINTING!" Teriak Wendy pada Jaehyun yang kini tertawa terbahak-bahak. "Kau tidak perlu melakukan apapun, biarkan aku yang bekerja. Selagi dirimu setia padaku, aku akan melakukan hal yang sama." Jawaban Jaehyun membuat Wendy menunjukan wajah 'awww' nya.

"Jadi jika aku selingkuh maka kau juga selingkuh?" Tanya Wendy. "Tentu saja! Aku tidak mau rugi! Jika kau selingkuh maka aku selingkuh, jika kau genit pada pria maka aku juga akan genit pada wanita, terus begitu. Berlaku untuk hal yang lainnya." Jaehyun menjawab dengan yakin. Wendy mendecih.

"Kalau begitu aku ikut rugi juga melihatmu dengan wanita lain... aku tidak ada pilihan kalau begini." Jawab Wendy membuat wajah Jaehyun masam. "Kau, sampai kau benar-benar terpikirkan untuk selingkuh, aku akan benar-benar mengamuk pada pria yang kau jadikan selingkuhan itu. Aku kejar sampai data dan kuhabisi dia." Ancam Jaehyun. Wendy tersenyum jahil.

"Ya kan aku akan diam-diam~ supaya tidak ketahuan olehmu." Wendy bangkit dari duduk sambil membawa piring kotor miliknya dan Jaehyun lalu meninggalkan Jaehyun yang menatapnya serius. Jaehyun ikut bangkit menghampiri Wendy, "Kau becanda kan?" Tanya Jaehyun. Wendy hanya bisa tersenyum sembari mengangkat kedua bahunya.

"Wan, ini tidak lucu." Jaehyun mulai marah. Wendy suka jika Jaehyun posesif. Wendy membalikan tubuhnya lalu bersender di meja dapur. "Aku suka jika kau cemburu dan posesif." Ucapnya sambil tersenyum lebar. Jaehyun hanya bisa menghela nafas lalu tertawa kecil dan mengurung Wendy di counter dapur.

"Jangan pernah meninggalkanku. Awas saja kau." Jaehyun menunjukan wajah seriusnya. Wendy tertawa lalu menjawab. "Bagaimana bisa aku meninggalkanmu dalam kondisi sudah berkolaborasi dan menghasilkan ini?" Wendy menunjuk perutnya. Jaehyun menatap perut Wendy lalu tersenyum dan kembali menatap Wendy dengan intens.

Jaehyun memajukan wajahnya perlahan lalu mengecup bibir Wendy lembut. Tangan Jaehyun mulai menggerayangi punggungnya dan mulai masuk ke dalam kaos yang Wendy kenakan. Wendy melepas ciuman mereka lalu menahan tangan Jaehyun yang sudah sampai di pengait bra nya.

"Puasa dulu 9 bulan sampe bayi lahir~" Wendy mengecup pipi kiri Jaehyun lalu mendorong tubuh Jaehyun menjauh dan kabur ke lantai atas. Jaehyun hanya bisa menghela nafas dan tertawa pasrah. "Aku lupa kalau dia sedang hamil. Ck!" Jaehyun frustasi sendiri mendengar suara tawa puas dari Wendy.

...

Long Distance Feeling✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang