Chapter 27

1K 135 10
                                    

Sudah 1 bulan Wendy hidup dengan para Alpha Female tanpa kabar apapun dari Alpha Team maupun pangkalan militer. Rasa khawatir terus menghantuinya juga teman-temannya yang lain.

Ada 1 hal yang harus kalian ketahui. Para kerabat maupun keluarga tidak boleh tau mengenai misi-misi yang dijalankan oleh tim khusus pangkalan militer jika misi tersebut menyangkut korelasi dengan negara lain. Secara politik mereka tidak akan baik-baik saja jika berita misi penyerangan atau perang kecil terjadi lalu berita tersebut tersebar apalagi sampai trending di media sosial.

Dan yang sedang dijalankan oleh Alpha Team adalah misi korelasi dengan Korea Utara jadi data mereka sangat di rahasiakan. Biodata, riwayat hidup, dan data pribadi lainnya disimpan secara ketat di pangkalan militer jika misi seperti ini terjadi. Jika mereka gugur di medan perang, mereka akan mati secara terhormat tanpa penghormatan apapun dan dianggap tidak pernah hidup sebelumnya.

Jadi bayangkan apa yang dirasakan oleh Wendy dan yang lain saat ini. Maka dari itu mereka memilih untuk tinggal bersama, menghindari pikiran negatif yang kerap datang setiap detiknya jika sendirian. Sebisa mungkin mereka memberikan nuansa positif untuk satu sama lain sambil mendoakan pasangan mereka dalam diam.

...

Rumah yang dulunya dijadikan basecamp Alpha Female, sekarang resmi menjadi rumah tunggal bagi Wendy dan Jaehyun. Para anggota Alpha Female yang sudah berpasangan kebanyakan tinggal bersama di rumah atau apartemen mereka sendiri, dan sisanya sudah punya tempat tinggal masing-masing.

TING TONG!

"Oh! Itu BoA unnie!" Ucap Lisa. "Aku akan membuka pintunya!" Seulgi berlari ke arah pintu untuk membukannya.

"Hei~" Sapa BoA.

Dia tidak sendirian. Ada Irene juga yang ternyata datang sembari membawa koper. Seulgi membelalakan matanya dan melompat girang. "ADA IRENE JUGA!!!" Teriak Seulgi ke dalam rumah yang disambut meriah oleh Alpha Female lain. Seulgi membantu membawakan koper milik BoA kemudian mempersilahkan mereka berdua untuk masuk.

"Woah~ wangi sekali! Kalian masak apa?" Tanya BoA girang dan ikut masuk ke dalam dapur. Lisa, Wendy, Rose dan Jihyo berhenti memasak sejenak untuk memeluk dan menyapa BoA juga Irene. "Unnie! Perutmu sudah mulai membesar! Aku bahagia sekali melihatnya!" Ucap Lisa sambil mengusap lembut perut BoA yang mulai membesar.

"Eoh. Aku juga menyadarinya." Jawab BoA senang. "Sudah berapa bulankah kandungan unnie sekarang?" Tanya Rose. "4 bulan jalan 5 bulan." Jawab BoA. Mereka bertepuk tangan girang mengetahui kandungan BoA semakin membesar dan mereka tak sabar untuk bertemu dengan si jabang bayi.

"Dan kau! Apa kabar bu dokter cantik?" Sapa Wendy kepada Irene. "Sangat baik~" Jawab Irene sambil tersenyum senang. "Apa kau juga ditinggal tugas oleh suamimu jadi kau memutuskan untuk masuk ke club wanita single sementara disini?" Tanya Joy yang mengundang tawa semua orang. "Iya. Tunanganku ikut menjadi relawan di misi Alpha Team." Jawaban mengejutkan keluar dari mulut Irene membuat semua orang terdiam. "K-Kau serius?" Tanya Jihyo terkejut. Irene tersenyum getir menganggukan kepalanya.

"Tunanganku mendapat surat tugas mendadak di H-1 dan berangkat kemarin malam. Sepertinya kalian juga tau kalau kalian tidak bisa berkomunikasi dengan Alpha Team selama disana. Well... itu juga berlaku untuk tim kesehatan. Jadi selama 2 bulan ke depan aku tidak akan mendengar kabarnya sama sekali." Ucap Irene.

Mereka semua terdiam. Rasa sedih yang selama ini ditahan, mulai runtuh. Wendy berhenti memasak dan menutup wajahnya karena menangis. Rose dan Seulgi yang berdiri disebelahnya langsung menatap Wendy sedih dan ikut menangis dalam diam.

"Huwee... jangan menangis..." Lisa ikut menangis lalu BoA menarik mereka semua ke dalam pelukan bersama. Dirinya pernah ditinggal tugas misi rahasia seperti ini sebelumnya oleh Yunho, dan walaupun ini kedua kalinya, mengetahui dirinya tengah hamil tanpa sang suami disisinya, itu cukup berat.

Irene ikut menangis. Disisi lain ia khawatir kepada tunangannya, disisi lain ia merasa iba mengetahui teman-temannya ini sudah berpisah tanpa kabar selama 1 bulan lamanya. Mereka berpelukan untuk beberapa saat sampo akhirnya melepaskan diri dan mencoba menenangkan diri masing-masing.

"Tinggalah disini sampai mereka kembali." Pinta Wendy kepada BoA dan Irene sembari menahan tangis yang tak kunjung reda. "Tidak, aku akan baik-baik saja. Aku akan menginap 2 malam disini." BoA menolak halus.

"Ck. Unnie, kau sedang hamil! Kau tidak boleh sendirian dan kau tau itu kan?" Ucap Joy khawatir. BoA hanya bisa terdiam. "Lebih baik kau mengalami kontraksi, mood swing, morning sick dan sebagainya disini bersama kami dari pada sendirian! Pikirkan kembali unnie~" Lisa mulai merengek. Itu juga benar. Ia tidak mau menambah resiko dengan kondisi hamil dan sendirian di dalam rumah.

"T-Tapi aku akan sangat merepotkan! Aku tidak bohong!" Ucap BoA. "Joy saja yang tidak hamil merepotkan! Tidak usah dipikirkan unnie~ kau akan baik-baik saja, kita akan baik-baik saja. Ada bu dokter disini yang juga wajib tinggal disini sampai tunangannya kembali." Ucap Jihyo.

"Omong-omong, kau tidak pernah memperkenalkan tunanganmu sebelumnya. Apa kau sengaja merahasiakannya?" Tanya Rose.

...


Kini mereka semua berkumpul diruang TV dan bersantai sambil menonton movie. Sambil melanjutkan percakapan yang sempat terpotong tadi, mereka mencari posisi enak untuk menonton maupun berbincang.

"Bukannya tidak memperkenalkan, hanya saja belum ada waktu yang tepat. Saat pernikahan BoA unnie dan Yunho oppa, dirinya harus mendampingi direktur rumah sakit. Jadi ia tidak bisa berbaur dengan bebas. Kalian pasti tau orang ini." Jawab Irene. Mereka semua mengerutkan dahinya lalu Lisa membelalakan matanya.

"OH! OH! OH! AKU TAU!" Ia yang kebagian berbaring di karpet langsung duduk dengan tegap dengan tangan kanan yang mengacung tinggi. Dirinya diam sejenak sampai Jihyo menendang pahanya. "CEPATLAH KAU MEMBUATKU MENUNGGU TERLALU LAMA!" Jihyo membentak gemas.

"Aw! YAK! SABAR! Aku takut salah menebak tapi sepertinya aku tau orangnya." Lagi-lagi Lisa menggantung kalimatnya.

"Anak dari direktur rumah sakit sebelumnya kan?" Tebak Lisa kepada Irene yang mendapat jawaban sebuah senyuman malu. Semua orang terkejut melihat respon Irene yang sepertinya benar. "BENARKAH!? KIM JUNMYEON!? SUHO YANG KAU MAKSUD ITU KIM JUNMYEON!?" Tanya Wendy terkejut.

"Lisa benar. Tunanganku adalah Kim Junmyeon. Sudah kubilang kalian akan mengenal orang ini!" Jawab Irene. Mereka semua berdecak kagum. "Wah... dia berhasil menaklukan anak direktur rumah sakit Jen!" Ucap Jisoo terkagum-kagum.

"Iyalah! Tidak aneh untukku jika beliau mau dengan Irene! Secara Irene cantik, dokter, baik dan lemah lembut begini. Aku akan terkejut jika beliau mau denganmu. Biasa saja, galak, judes- AW! IYA MAAF!" Kini Jennie mengaduh dan berteriak minta ampun saat Jisoo melompat ke atas sofa untuk menindihnya dan menyiksanya.

"Jadi beginikah kalian selama ini saat tinggal bersama?" Tanya BoA tersenyum menahan tawa. Mereka semua tertawa dan menjawab iya. "Menarik memang ㅋㅋㅋ" Ucap Jihyo. "Ini baru 0,5% nya saja unnie. Masih banyak hal parah lainnya yang terjadi dirumah kami saat dulu kami
masih tinggal bersama. Seperti berjalan santai dirumah tanpa busana misalkan. Sangat normal." Ucap Rose.

"Ya tuhan... bersyukurlah kalian masih ada yang mau mengawini...."

...

Long Distance Feeling✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang