Chapter 7

1.4K 224 1
                                    

Seminggu kemudian, Wendy, Jennie, Lisa dan Rose mengajar dikelas gabungan antara Alpha Team, Reguler dan juga junior.

"Apa kau akan mulai menerbangkan pesawat lagi?" Tanya Zico dengan senyum licik. "Ck! Lupakan saja! Trauma merekakan tak kunjung pulih ㅋㅋㅋ" Susul Yonghwa dengan nada mengejek. Yang tertawa hanya Zico, Tao, Yonghwa dan Jonghyun. Sisanya menahan amarah bahkan Vernon dan Eunwoo terlihat akan membela jika tidak ditahan oleh teman-temannya yang lain.

"Jawabannya adalah tidak, untuk sekarang. Karena ya, memang itu alasannya. Karena mentalku yang tak kunjung pulih. Tapi, kami dilatih tanpa diberi contoh oleh Jenderal Yunho. Dan kami akan menurunkan sistem pembelajaran tersebut pada kalian dan hanya mendampingi di kursi penumpang kecuali, kelas Alpha dan Reguler. Kalian akan melakukan solo-flight atau berpasangan dengan teman kelas kalian. Kami hanya akan mendampingi kelas junior." Jawab Wendy dengan tenang.

"Kenapa kau tidak mendampingi kami? Kan kami tidak handal sepertimu~" Ejek Tao.

"Karena aku akan meluncurkan misil darat ke arah pesawat tempur kalian saat kalian yang mengendarai. Akan aku pastikan kalian mati diatas sana dan aku hanya akan menyaksikannya dari bawah. Menunggu serpihan daging kalian turun ke darat bak air hujan." Jawab Wendy dengan tegas.

Jawaban Wendy membuat kelas Junior menunduk takut dan mengundang tawa kecil dari kelas Alpha menyadari jiwa militer Wendy yang mulai kembali.

"Akan kami terapkan hanya pada mereka ber-4. Yang lain tidak usah khawatir." Lanjut Wendy yang kini berjalan tenang ke arah papan tulis. "Ini tidak adil! Kau akan ditindak jika Jenderal Yunho mengetahui hal ini!" Teriak Jonghyun tak terima.

"Masih kurang ku hancurkan hidungmu? Mana lagi yang mau ku hancurkan? 'Adik kecil' yang berada dibalik celanamu?" Tanya Wendy dengan tenang.

Semua orang tertawa mendengar penuturan vulgar Wendy. "Kau masuk tim Salon Alpha saja tidak, tapi gayamu setinggi meteor yang ada diluar angkasa." Lanjut Wendy kembali menjatuhkan Jonghyun.

Jonghyun yang tadinya berdiri langsung duduk dengan wajah emosi. "Kelas ini menjadi tidak kondusif karena orang yang memang tidak layak untuk menjadi bagian dari keluarga militer sejak awal. Mari kita lanjutkan dan abaikan mereka." Ucap Wendy yang lanjut mengajar.

...


Ditengah-tengah heningnya kelas, Joy berjalan perlahan ke arah seorang junior yang sedang mengerjakan soal. Sang junior yang gugup langsung mengangkat kepalanya untuk melihat Joy sekilas.

"Kau anggota badan intel?" Tanya Joy. Pria tersebut terkejut lalu menjawab. "I-Iya..." Joy melihat ke meja lain yang tak jauh dari meja pria tersebut. "Hey, kau yang sedang mengetuk-ngetuk meja. Kau juga badan intel?" Tanya Joy. Pria tersebut tersenyum bangga dan menjawab. "Yap, anda benar."

Joy tertawa kecil. "Kalian berdua diutus oleh siapa untuk memata-matai tempat tinggal kami di Seoul?" Tanya Joy. Semua orang terkejut mendengarnya. "Aku yakin bukan pihak kemiliteran. Pihak militer akan mengirim badan intel yang lebih profesional dan jauh diatas kalian, asal kalian tau." Ucapan tajam Joy membuat kedua pria tersebut menunduk.

"Apa kalian disuruh oleh salah satu 4 bajingan itu?" Tanya Joy lagi. "Jika kau berani bersuara ku pastikan pita suaramu putus hari ini." Wanti-wanti Joy saat melihat Tao yang sudah bersiap protes saat Joy memanggilnya bajingan. Tao kembali duduk dan hanya bisa mendengus kesal.

"Hey! Dia bertanya padamu! Mana suara kalian?" Gertak Lisa dari ujung ruangan. "I-Iya.... kami diutus oleh mereka." Jawab mereka jujur. Joy hanya menganggukan kepalanya. "Kukira anggota badan intel hanya menerima orang yang cerdas, tapi kenapa mereka merekrut kalian berdua ya?" Tanya Joy lagi.

Long Distance Feeling✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang