THE END

1.6K 140 39
                                    

[9 months pregnant]
________


(Pukul 03.30 pagi)
"Jae... bangun..." Wendy menggoyang-goyangkan tubuh Jaehyun yang terlelap di sebelahnya. "Ngg~" Jaehyun hanya berguman dan kembali tidur. "Jaehyun! Bangun!" Wendy sedikit mengeraskan suaranya. "Ngg~ wae?" Ucap Jaehyun malas dan tetap memejamkan matanya. "JAEHYUN KETUBANKU PECAH!!!" Teriak Wendy kesal.

"MWO!? APA YANG PECAH!?" Jaehyun langsung melompat dari posisi tidurnya dan menatap Wendy panik. "KETUBANKU!" Wendy menunjuk kasur diantara selangkangannya yang sudah basah juga Wendy yang berkeringat akibat sedari tadi menahan sakit kontraksi yany durasi waktu nya mulai jeda 5 menit sekali.

"APA YANG HARUS AKU LAKUKAN? Sebentar... sebentar... sebentar..." Jaehyun memejamkan matanya dan mencoba berpikir. "TAS! Oke. Apa lagi? KAU! Ayo aku bantu ganti pakaian!" Jaehyun langsung mengambil daster berwarna hitam juga jaket rajut berwarna terakota. Jaehyun membantu Wendy mengganti pakaian di atas kasur karena Wendy masih terlihat sangat kesakitan.

"Ayo kita berangkat!" Ucap Jaehyun setelah mengangkat tas dan sudah mau membantu Wendy bangun. Wendy tertawa disela-sela rasa sakitnya saat melihat Jaehyun menatapnya bingung dan panik. "Kenapa kau tertawa?" Tanya Jaehyun bingung. "Kau tidak akan mengenakan pakaian dulu? Anakmu akan menemuimu pertama kali dalam kondisi baba-nya hanya mengenakan celana dalam?" Tanya Wendy sambil tertawa renyah.

Jaehyun menatap dirinya lalu tertawa dan menghela nafas. "Aku bahkan lupa kalau aku telanjang." Jawab Jaehyun yang ikut tertawa. Wendy masih terus tertawa lalu memegangi perutnya yang tegang kembali. "Aw aw... ㅋㅋㅋ ya tuhan.... ayahmu bodoh sekali aku tak kuasa... aduh... aku lelah tertawa dan lelah kontraksi..." Ucap Wendy mulai kelelahan.

Jaehyun buru-buru mengenakan pakaian lalu kembali dalam kondisi siap. "Sini sayangku, cintaku, istriku. Aku bantu kau berdiri okay? Bertumpu padaku." Ucap Jaehyun sambil mengecupi wajah Wendy yang kesakitan. "Ish! Sempat-sempatnya!" Wendy membuat Jaehyun terkekeh lalu mengusap lembut perut besar istrinya. "Jangan dulu keluar ya bayi. Kasihan eomma mu." Ucapnya yang lalu mulai memapah Wendy ke lantai bawah untuk segera berangkat ke rumah sakit.

...


Saat ini Wendy sedang duduk di atas gym ball sembari memegangi tangan perawat yang menyemangati dan menenangkannya karena Wendy tidak berhenti kesakitan sedari 1 jam yang lalu. Kini pukul sudah menunjukan pukul 04.30 pagi dan Wendy sudah dinyatakan pembukaan 6.

"Apa kau mau makan sesuatu? Atau minum sesuatu? Mau aku belikan sesuatu?" Tanya Jaehyun tidak tega melihat Wendy yang berkeringat dan terlihat kelelahan namun tanda-tanda kontraksi masih sangat terlihat dari raut wajahnya yang terus mengernyit menahan sakit. Wendy membuka matanya lalu menjawab, "Boleh peluk saja? Sakit sekali..." Pinta Wendy lirih.

"Tentu saja sayang... kemari." Jaehyun memeluk Wendy lalu membantunya berdiri lalu memeluk Wendy yang kini menumpukan tubuhnya pada tubuh Jaehyun. "Sakit ya? Maafkan aku ya..." Ucap Jaehyun terus mengusap punggung dan pinggul Wendy dan sesekali menggoyangkan tubuhnya ke kiri dan kanan secara lembut. "Kenapa minta maaf?"

"Karena yang bisa merasakan sakitnya hanya dirimu... aku juga ingin merasakannya agar kita menanggung sakitnya bersama." Ucap Jaehyun sedih sembari terus mengecupi kepala Wendy. Wendy tersenyum mendengarnya dan memajamkan matanya sembari bersender pada dada bidang Jaehyun. "Kau sudah mengambil banyak rasa sakitku Jaehyun..." Ucap Wendy lirih.

Jaehyun yang mendengarnya langsung mengeratkan pelukannya lalu mengecup lama pelipis Wendy. Mereka berdiam di posisi tersebut sekitar 30 menit sampai Wendy meminta untuk kembali berbaring di kasur karena lelah. Jaehyun membimbing Wendy ke kasur.

Tak lama kemudian Seulgi, Jennie, Rose, Johnny, Taeyong dan Doyoung datang secara bersamaan ke ruang persiapan bersalin, dimana Wendy berada. "Ya tuhan... sayangku..." Rose langsung menatap Wendy sedih karena Wendy terlihat sangat kelelahan saat ini. "Hai..." Sapa Wendy lemah kepada Rose. "Hai mama~" Jawab Rose tersenyum lalu memeluk Wendy lembut.

Long Distance Feeling✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang