Semua nya berkumpul di 1 titik tengah sebelum berpencar ke 3 titik penyelamatan yang berbeda. Tim penyelamat berjejer di depan dan sebagian mengelilingi para tahanan untuk memastikan keselamatan mereka sampai perintah Wendy untuk memasukan mereka ke 3 pesawat Hercules untuk dibawa pulang.
"Selamat siang." Ucap Lisa yang membuka pidato singkat. "Kami datang atas dasar status darurat. Tidak ada waktu untuk berbincang, kalian akan dibagi ke 3 pesawat Hercules yang berbeda. Ikuti anggota kami." Lisa menoleh ke arah Wendy.
"Berangkat!" Teriak Wendy pada semua anggotanya lalu mereka langsung membagi ratusan tahanan ke 3 pesawat yang berbeda. Kebetulan Alpha Team masuk ke pesawat yang dikendarai oleh Jisoo dan Lisa. Jadi Jaehyun benar-benar tidak berkesempatan untuk bertemu dengan Wendy.
...
Alpha Team dan tim kesehatan mulai bersantai diperjalanan. Kecuali Jaehyun yang terlihat masih emosi dan begitu penasaran atas perintah siapa untuk menjemput mereka lantas mengirim tentara-tentara baru, hal tersebut beresiko."Siapa yang menjadi komandan tim penyelamatan ini? Aku sungguh ingin menemuinya sesaat kita sampai nanti." Ucap Jaehyun kepada anggota Alpha Team lainnya. Yunho yang juga duduk disana hanya bisa menjawab, "Siapapun itu, pasti orang yang bisa melawan atasan." Ucapnya tidak begitu memikirkan.
...
Sesampainya di pangkalan militer, Alpha Team langsung berjalan menuju Changmin selaku pengganti Yunho selama Yunho bertugas bersama Alpha Team. Mereka melakukan penghormatan secara formal lalu membiarkan tahanan lainnya untuk diarahkan ke tempat penampungan sementara."Izin mohon maaf, jika berkenan kami akan berada disini sebentar lagi sebelum masuk ke dalam." Izin Jaehyun kepada para petinggi militer. Mereka semua masuk dan meninggalkan Alpha Team dengan tim penyelamat yang sedang menurunkan beberapa perlengkapan dari pesawat Hercules.
Jaehyun langsung berjalan cepat dengan penuh emosi dan berteriak. "MANA KOMANDAN KALIAN?" Tanya Jaehyun emosi. Para junior di tim penyelamat terlihat kaget dan ketakutan. Alpha Female yang melihat hal tersebut langsung melirik ke arah Wendy yang terlihat kesal dan tidak menggubris teriakan Jaehyun sembari melanjutkan membereskan barang-barang miliknya.
"Panggil komandanmu kemari!" Perintah Jaehyun kepada Younghoon sembari mendorong tubuh Younghoon dengan cukup keras. Wendy yang melihat hal tersebut langsung berjalan cepat menghampiri Jaehyun dan melucuti perlengkapan keamanan ditubuhnya.
Jaehyun beserta Alpha Team lain menganga terkejut melihat bahwa Wendy lah komandannya. Wendy melucuti perlengkapannya dan meninggalkan pakaian tentara juga sepatu nya dengan rambut diikat yang berantakan.
"AKU! AKU KOMANDANNYA KENAPA!?" Jawab Wendy balik membentak. "APA YANG AKAN KAU KATAKAN CEPAT. LANGSUNG DIDEPAN WAJAHKU!" Bentak Wendy lagi dengan nafas tersengal. Jaehyun menatap Wendy dengan tatapan kaget, bingung dan tidak tau harus berkata apa.
"W-Wan... kenapa kau nekat menjemputku?" Tanya Jaehyun lirih. Wendy terdiam lalu menjawab, "Bukan menjemputMU tapi menjemput KALIAN. Kenapa?" Jawab Wendy masih belum bisa diajak bicara baik-baik.
"Kau tidak seharusnya nekat seperti ini!" Jaehyun menjawab dan menaikan nada bicaranya. "Aku nekat karena aku ada alasan logis Jung Jaehyun. Kau bahkan tidak berterima kasih dan malah membentak anggota lain mencari-cari mana komandan tim ini. Kau ini kenapa?" Tanya Wendy dengan tegas.
"Apa alasanmu eoh!? CINTA!?" Bentak Jaehyun pada Wendy. "CINTA? YANG ADA DIOTAKMU HANYA CINTA!? YANG ADA DIOTAKMU HANYA DIRIMU!? TIDAK JAEHYUN. AKU MENJEMPUT SAHABAT-SAHABATKU. KENAPA HANYA ADA DIRIMU SENDIRI DI OTAKMU!?" Wendy balik membentak. "Makan cintamu itu!"
"Aku tidak hanya menjemput searing sahabat! Aku menjemput tunangan seseorang, kekasih seseorang, suami seseorang, BAHKAN ADA TEMAN-TEMANMU YANG AKAN MENJADI AYAH! Kau tidak terpikirkan kesana?" Mata Wendy mulai berkaca-kaca sambil menunjuk Alpha Team dengan tangan bergetar.
"Taeil, Jihyo hamil..." Ucap Wendy dengan suara bergetar. Taeil menatap Wendy kaget dan hanya bisa terdiam. "Cepat masuk ke dalam dan telepon dia. Beri kabar kalau kau sudah berada di pangkalan." Pinta Wendy.
"Yunho oppa, kau juga." Wendy kini menatap Yunho. Yunho hanya menganggukan kepala nya dan menyusul Taeil yang berlari masuk ke dalam gedung pangkalan. "Kau juga Suho-ssi. Irene selama ini tinggal bersamaku." Ucap Wendy sambil tersenyum paksa. Suho menganggukan kepala nya lalu ikut masuk.
"Lisa, Jisoo, Rose, Joy dan Jennie ikut denganku. Jika ada dari kalian yang mau menemui mereka, itu mereka di dalam pesawat." Lanjut Wendy lagi. Seluruh Alpha Team meninggalkan Jaehyun dan Wendy berdua.
"Kau sungguh akan mempermasalahkan ini Jae? Jika kau ingin memperpanjang hal ini aku tidak masalah. Kita akan tetap satu rumah. Satu kasur juga jika kau mau." Wendy kini menantang Jaehyun.
Jaehyun lupa kalau Wendy bukan wanita lemah yang menangis-nangis manja saat dibentak oleh pasangannya, ia akan melawan balik. Dan itu alasan utama Jaehyun menikahi Wendy. Ia dapat mengalahkan ego dan emosi miliknya yang selama ini terkenal tidak baik dan meledak-ledak. Saat Wendy kini masih bisa berdiri dihadapan nya dengan tegak bahkan melipat kedua tangannya di dada, Jaehyun menyadari bahwa langkah yang diambil Wendy tidak semata-mata hanya karena dirinya.
"Maafkan aku." Ucap Jaehyun. Wendy masih terdiam. "Kau tau alasan aku rela bertengkar hebat denganmu didepan umum seperti ini setiap saat? Karena ini. Benda sakral ini." Wendy menunjukan cincin pernikahan mereka. "Aku melindungi benda ini. Mau kau memakiku, mau ku membentakku sekeras apapun, benda ini akan tetap berada dijariku, sampai kau melepas punyamu lebih dulu." Ucap Wendy.
Wendy meninggalkan Jaehyun seorang diri di tengah lapangan dan hati Jaehyun tertohok mendengar ucapan Wendy. Ia rela melawan ego Jaehyun, demi mempertahankan pernikahan mereka. Kini Jaehyun merasa sangat bersalah karena telah memulai semua pertengkaran ini.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Distance Feeling✔️
Fanfiction[Wendy/Jaehyun] - Wendy yang diminta untuk kembali bertugas setelah mengundurkan diri dari dunia kemiliteran selama 3 tahun. Bertemu dengan kawan lama yang sempat menjadi cerita hari-hari nya. Setidaknya sebelum Wendy mengalami cedera parah saat per...