Chapter 29

945 133 9
                                    

3 bulan berlalu, dan tiada kabar dari pangkalan militer mengenai para Alpha, Yunho maupun tim kesehatan. Wendy, Lisa, Irene dan Rose memutuskan untuk pergi ke pangkalan militer untuk menjadi perwakilan dari anggota Alpha Female juga perwakilan dari tim kesehatan.

"Kami berangkat!" Teriak Rose kepada yang lain. Semua nya datang dan berkumpul. Mereka menatap Wendy, Rose, Lisa dan Irene dengan cemas dan penuh harap. "Hati-hati dijalan." Ucap Joy sendu. Wendy tersenyum dan mengangguk.

"Kalian sudah membawa pakaian darurat? Jaga-jaga jika harus bermalam disana?" Tanya BoA. "Sudah unnie. Kami membawa barang kami di 2 koper, jadi unnie tenang saja." Jawab Rose. "Kalian, tolong pastikan kalian sehat selama ada disana dan jangan sulit dihubungi ya... kami akan menunggu kalian disini..." Ucap Jihyo sedih.

Perjanjian dimana mereka akan tinggal bersama selama 3 bulan, berubah menjadi tak menentu saat Wendy dan Rose diminta untuk datang ke pangkalan mengenai keadaan para Alpha yang sedang bertugas. Mereka memutuskan untuk tinggal bersama sampai berita kepulangan Alpha Team sudah resmi dan jelas.

"Kalian berhati-hati selama dirumah ya. Jangan ceroboh." Wendy mengingatkan. Mereka semua menganggukan kepalanya. "Baiklah. Doakan semoga semuanya berjalan sesuai dengan... yang kita inginkah selama ini." Ucap Wendy dengan ragu.

...

Rose yang menyetir mobil terlihat terdiam dan tidak ada keinginan untuk membuka suara. Perjalanan yang harus ditempuh lumayan jauh, sekitar 2 jam dan ini sudah setengah jalan namun di dalam mobil hanya ada suara musik atau penyiar radio.

"Bolehkah aku bertanya?" Lisa memecah keheningan. "Hm. Kenapa?" Tanya Wendy dari jok depan disebelah Rose. "Apa yang mereka katakan kepadamu ditelepon?" Pertanyaan Lisa kepada Wendy membuat keadaan kembali hening. Lisa merasa bersalah dan langsung menarik lagi pertanyaan nya.

"Aku salah, aku tidak seharusnya bertanya disaat keadaan seperti-"

"Mereka bilang pangkalan militer sudah hilang kontak dengan mereka dari 1 minggu yang lalu." Ucap Wendy berusaha tegar. Irene dan Lisa yang baru mengetahui hal tersebut langsung terdiam dan melihat keluar jendela sembari menangis dalam diam.

"Mereka... mereka ingin kita pangkalan untuk sama-sama menunggu kabar dari Alpha Team. Alpha Team dikirim ke Lebanon dalam misi penyelamatan tahanan dan pejabat, entahlah pejabat apa dan dari mana. Hanya saja, apa yang mereka lakukan sepertinya sama seperti yang kita lakukan dulu. Dengan beda level tentunya. Korea Utara juga terlibat." Wendy kembali menjelaskan.

"Maksudmu beda level?" Irene bertanya. Wendy terdiam sejenak lalu menghela nafas berat. "Kemungkinan mereka untuk mati disana jauh jauh jauh lebih tinggi dari misi kita saat dahulu kala. Dan ada kemungkinan mereka terjebak di dalam bunker karena terjadi perang besar disana saat Ini." Suara Wendy mulai memelan.

"Ya tuhan...." Irene menutup mulutnya dan menangis dalam diam. "Tetapikan didalam bunker ada alat komunikasi. Bagaimana bisa pangkalan militer kehilangan komunikasi selama itu?" Tanya Lisa mulai kesal.

"Pemerintah Lebanon memutus semua jaringan komunikasi karena peperangan ini beresiko tinggi akan perdamaian dunia. Maka dari itu pangkalan militer sedang kesulitan mencari celah untuk bisa kembali berkomunikasi dengan mereka disana." Wendy kembali menjelaskan situasi genting yang terjadi disana.

...

"Kita sampai." Ucap Rose. Gerbang pangkalan militer terbuka dan mereka mulai memasuki kawasan militer. Keadaan kembali hening sampai mereka turun dan menerima sambutan dari seluruh anggota militer yang ada di pangkalan.

Shim Changmin, menggantikan Yunho selama Yunho bertugas ke Lebanon. Ia menyambut ke-4 wanita ini dengan tatapan dan situasi yang tidak dapat terbaca.

"Selamat datang. Hari ini kami mengadakan rapat darurat dengan para anggota militer mengenai misi Alpha Team di Lebanon. Jadi kalian akan langsung mendengar semua isi rapat kami secara langsung." Jelas Changmin kepada Wendy, Lisa, Rose dan Irene.

Beberapa anggota militer seperti Mark, Vernon, Younghoon, Baejin dan Eunwoo sangat ingin menyapa namun waktunya dirasa sangat tidak tepat. Mereka hanya bisa menatap sendu ke-4 wanita didepan sana yang terlihat sangat hancur dengan pemberitaan genting ini. Apalagi mereka semua tau kalau Wendy dan Jaehyun baru saja resmi menjadi suami istri.

Rapat dimulai. Banyak tukar argumen mengenai apa yang harus dilakukan dan cara apa yang bisa mereka lakukan untuk membawa kembali para Alpha juga tim kesehatan pulang dengan selamat.

"Tunggu, tunggu, maaf aku izin menginterupsi... apa tadi? Membawa pulang? Maksud kalian menjemput?" Tanya Lisa bingung. Semua orang terdiam dan terlihat ragu untuk menjawab. "Iya. Kami berencana akan mengirim tim penyelamat dalam 3 hari jika tidak ada perkembangan dengan upaya yang sekarang sedang kami coba lakukan semaksimal mungkin." Jawab Changmin.

Wendy terlihat merunduk dan berpikir keras. Tiba-tiba Wendy berdiri dan berkata. "Aku ikut. Kirimkan aku kesana." Penuturan nya mengejutkan semua orang termasuk Rose, Lisa dan Irene.

Changmin terlihat gelagapan, karena jujur, tujuan ia mengundang para Alpha Female kemari karena ia membutuhkan pengalaman mereka untuk membantu pangkalan militer dalam misi penyelamatan Alpha Team. Tapi tidak dengan mengirimkan mereka langsung ke lapangan.

"K-Kami tidak bisa mengirim kalian yang bukan anggota resmi militer Nona." Jawab Changmin sedih. Wendy menatap Changmin dengan mata berkaca-kaca. "Kirimkan aku kesana dan aku akan berjanji dengan segenap nyawa yang kupunya, aku akan membawa mereka kembali dengan selamat." Wendy kembali mengulang kalimatnya dengan lebih lantang dan jelas.

Rose dan Lisa berdiri. "Kirimkan kami kesana." Ucap Rose putus asa. Semua orang menatap iba dengan apa yang dilakukan Alpha Female. Mereka bisa melihat kegigihan juga tekad kuat mereka untuk membawa orang terkasih mereka kembali dengan selamat.

"Tapi kami tidak tau harus melakukan apa untuk bisa menampung para tahanan, Alpha Team dan tim kesehatan. Orang sebanyak itu tidak bisa di diangkut secara sekaligus-" 

"Ada 5 pesawat Hercules yang terparkir disini. Aku dan Rose akan mengendarai 1, akan ku bawa Jennie, Jisoo dan Joy jika kalian mau. Kita bawa 3 pesawat hercules dan mengangkut mereka semua dalam satu waktu yang bersamaan." Ucap Wendy.

"Kami bisa membawa mereka ber-3 saat ini juga. Mereka akan datang kemari jika kalian menyetujui apa yang Wendy katakan." Rose menimpali dengan cepat.

Changmin terlihat bingung. "Kau bilang kau akan mengirim tim kesana. Itu artinya kami tidak hanya akan ber-6. Anggota-anggotamu hanya perlu mengendarai pesawat tempur dan melindungi pesawat hercules dari berbagai sisi. Kalian pangkalan militer hanya perlu memastikan kami punya pedaratan aman untuk mengangkut para tahanan juga team lain." Lisa ikut menjelaskan strateginya.

"Itu jika semua berjalan lancar. Jika tidak? Kalian tidak bisa gegabah dengan hal ini dan kalian paham itu. Kalian bisa mati disana!" Changmin masih ragu.

"Ini semua HARUS berjalan lancar. Jika tidak? Itu bukan salah kami atau tim kalian melainkan memang takdir kami untuk mati disana." Ujar Wendy tanpa ragu. "Aku tidak akan mundur Changmin-ssi. Sahabat-sahabatku ada diluar sana. Aku tidak bisa diam disini mengetahui aku mampu membawa mereka pulang kemari." Wendy mulai menangis sesegukan. Sudah lama ia menahan tangis ini.

Changmin menatap Wendy sedih. Ia tau tujuan Wendy mulia, hanya saja ia takut keputusannya salah dan berakibat jauh lebih fatal dari seharusnya dengan mengirim mantan anggota militer untuk menjalankan misi yang beresiko tinggi.

"Baiklah. Kalian boleh berangkat. Tapi kalian harus berjanji untuk kembali dengan selamat." Changmin pasrah. Semua orang bersorak sorai mendengar jawaban Changmin dan ikut mendukung apa yang akan dilakukan para Alpha Female.

"Kita akan membawa mereka pulang Wan...." Bisik Rose kepada Wendy dan memeluk Wendy semakin erat. Wendy menganggukan kepalanya kemudian membalas pelukan Rose.

...

Long Distance Feeling✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang