12

649 25 0
                                    

Kehidupan yang kembali berubah. Bersyukur ternyata tuhan masih sayang pada keluarganya.

Hati Vannya menghagat, sejak tiga bulan ini keluarganya kembali bangkit. Saat mengetahui keluarga besar ayahnya baik padanya dan kedua adiknya, Vannya bertekad untuk membuat bangga mereka semua. Apalagi para sepupu yang peduli padanya tanpa paksaan.

"Kak, besok ada perkumpulan keluarga. Kakak hadir? Ada kakek juga loh." Ucap Dana yang baru masuk ke kamar Vannya.

Vannya sedikit memikirkan ucapan adik bungsunya itu.

"Entahlah, besok kakakmu Fiki ada tryout. Kakak ingin sekali mengawasi cara belajarnya malam ini sampai tryoutnya selesai." Jelas Vannya pada Dana.

"Hmm, kakak nggak ikut kumpul lagi ya. Ada sepupu sulung juga loh kak. Jarang kan dia hadir, kebetulan dia hadir besok."

Tumben Bang Ricky ikut perkumpulan keluarga. Biasanya dia lebih milih pekerjaan. Vannya sering melihat kakak tetuanya itu bekerja hingga larut. Menurut cerita mama Rere ada sesuatu yang membuat putra tunggalnya itu berubah menjadi orang dingin tak tersentuh dan sedikit menjauh dari keluarga. Jika bukan paksaan kakeknya, dia juga tak akan pernah pulang kerumah. Itupun menginap hanya satu hari. Selebihnya tinggal di apartemen.

"Kakak pikirkan aja lagi."

Dana keluar dari kamar kakaknya itu. Vannya memejamkan mata menikmati semilir angin dari jendela kamar yang sedikit terbuka. Meski jati diri keluarganya sudah terbongkar. Vannya tetap tinggal dirumah lama. Hanya Ayah dan Ibunya saja yang tinggal pada rumah baru pemberian kakek Viska. Kedua adiknya bergantian tinggal dirumah orang tuanya dan rumah lama yang ditinggalinya ini.

"Semuanya masih terasa abu bagiku."

********

Keesokan hari, Vannya menyiapkan sarapan untuk kedua adiknya.

"Pagi kak," sapa Fiki dan Dana.

"Pagi juga adek-adek kakak yang ganteng." Balas Vannya.

Mereka sarapan sangat lahap. Selesai sarapan Fiki dan Dana berangkat sekolah. Vannya termenung dimeja makan. Masih ingat kejadian satu minggu lalu. Saat itu dirinya tak sengaja mendengar pembicaraan sepupu tertua dan Bella teman dikantornya dulu.

Flashback on

"Aku berharap kamu menjaga jarak denganku, bel. Kita tidak ada kecocokan sama sekali."

"Rick, aku nggak minta kamu buat selalu ada. Aku hanya minta kamu mencoba menjalaninya denganku. Melupakan masa lalumu itu." Pinta Bella.

"Aku udah coba, bel. Tapi itu sulit, bayangan kenanganku dengannya masih jelas dingatanku. Setiap aku bersamamu. Ada rasa sakit dihatiku." Ucap Ricky.

Bella meneggang saat ucapan Ricky terlontar. Bella merasakan dadanya sesak dan hatinya tentu sakit. Saat orang yang paling dicintai ternyata masih mengingat kenangannya dengan mantan tunangan yang kabur saat hari sepesial mereka berdua. Bella sejak dulu sebenarnya menyukai Ricky. Namun Bella memilih diam, saat itu Ricky masih bersama kekasihnya. Saat Ricky merasakan hancur, Bella datang menawarkan diri untuk menyembuhkan luka. Bella saat itu merasa sangat senang. Karena Ricky menerimanya. Tapi itu hanya sementara. Nyatanya Bella selalu menahan rasa sakit sendirian.

"Aku udah bilang ke kamu, Rick. Aku juga mencoba menghilangkan luka dihatimu itu dengan caraku. Kenapa kamu sekarang nyerah?" Sangkal Bella menyakinkan Ricky.

Wanita Tangguh✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang