6

847 32 0
                                    

Adiano prove.

Bella selalu saja merusak rencanaku. Apa-apa ini aku pemimpinnya, dia seenaknya sendiri mengangkat karyawanku jadi assistennya. Aku harus melakukan rencana B untuk memuluskan rencanaku. Saat ini aku berada di cabang cafe milikku.

"Panggil manager cafe ini," ucapku memerintah salah satu karyawan.

"Tunggu, hitungan lima dia harus sudah disini." lanjutku, mencegah pelayan itu. Pelayan itu, gelagapan langsung lari terbirit-birit. Aku sih masa bodoh dengan itu. Mereka ku bayar harus selalu memenuhi perintahku lah.

1

2

3

4

......

Pada hitungan lima jika manager itu tidak dihadapanku lihat saja, apa yang aku perbuat.

Hosh...hosh...hosh... Nafas memburu manager itu. Aku tersenyum puas dengan ulahku hari ini.

"Gimana?" tanyaku,

Manager kecil itu mengrucutkan bibirnya kesal. Aku mengernyit kening dengan perubahan wajahnya.

"Apanya." ucapnya ketus.

Aku menatapnya tajam. Manager itu juga menatap tajam tanpa ada rasa takut sekalipun. Aku menggelengkan kepala tak habis pikir dengan anak jaman sekarang selalu melawan.

"Urusan apa loe kesini?" tanyanya menantang dengan nada kurang sopan.

"Pecat pelayan baru bernama Vannya!"

"Gila ya, dia aja belum kerja masa udah main pecat. Kesalahannya dimana?" sungut manager itu.

"Udahlah Reka jangan bantah!"

"Nyesel gue punya sepupu super kejam kayak loe." ucapnya sinis,

"Nyadar diri! Lahirnya duluan gue. Nikahnya duluan mak gue. Tuanya tua mak gue, ketimbang mak loe." sinisku tak kalah darinya.

"Iya gue tahu itu. Tapi alasannya gue harus mencat dia itu apa, bang?"

"Urusanmu!"

**********

Sore hari, saat ini Reka memikirkan cara memecat orang yang dimaksud abang sepupunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore hari, saat ini Reka memikirkan cara memecat orang yang dimaksud abang sepupunya. Reka duduk dipojok bangku cafe sambil mengamati para pelayan yang melayani pelanggan. Pikiran Reka masih terpusat pada perintah Adiano tadi siang.

"Huft, aku lelah." eluh Reka,

Para pelayan menyapa Reka dengan ramah. Adiano terus menerornya melalui chat dan telfon selalu mengingatkan Reka untuk segera memecat pelayan baru itu. Ada masalah apa Vannya dengan Adiano?. Itulah yang dipikirkan Reka hingga membuatnya lelah.

Wanita Tangguh✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang