53

269 15 15
                                    

Author seksi kembali nih....

Rindu nggak? Yah kok nggak rindu sih ..
Nggak papa deh... Author ngasih bonus part... Mau? Harus dong, udah terlanjur ada bonus.

Eh__ sebenernya tuh Author nungguin dipart terakhir ada yang komen gini "Kok ending sih thor, partnya kurang panjang...wkwkwk"

Untung kagak ada yang komen gitu___ kalo bener ada author bakal jungkir balik buat ngehalu lagi buat mikir lanjutan cerita mereka....

Selamat membaca kesayangan Author...

Nih Author banyakin micin sama lihat yang bening jadi bilang seksi padahal aslinya tepos:(

******

Kopi hitam selalu menemani suasana hati seorang gadis dengan jas rumah sakit. Beberapa tahun ini, dia sudah meraih gelar sarjana lulusan kedokteran. Bahagia. Pasti. Apalagi tidak hanya dirinya. Vando pun sama halnya. Gelar dokter spesialis anak. Jam istirahatnya telah usai. Vannya kembali ke ruangan miliknya. Hingga asisten suster khusus diruangannya mendatanginya dengan panik.

"Lia sudah berapa kali kamu saya peringati. Jangan panik mau separah apapun keadaan pasien. Pikirin juga tubuhmu. Secapek apa seharian kalo kamu buat panik menanggapinya." Tutur Vannya, dibalas cengiran Lia.

"Maaf dok. Ada pasien anak kecil perempuan dengan luka memar dikening. Lebih parahnya wali pasien marah-marah. Kalo keponakannya nggak segera ditangani rumah sakit ini akan diratakan." Lia menjelaskan unsur dari kepanikannya.

"Hah? Emang siapa dia berani begitu. Lalu dokter Vando kemana?"

Tanya Vannya mengernyitkan kening. Tugas Vando hari ini yang jaga sebenarnya. Nggak biasanya Vando membiarkan pasien lama. Vando selalu menangani tepat waktu.

"Dokter Vannya lupa? Dokter Vando cuti."

Mata Vannya melebar. Adik sepupunya itu ada urusan penting. Vannya bergegas menuju UGD diikuti suster Lia. Sesampainya disana disuguhi pemandangan tak mengenakan. Ada pria marah-marah hingga kerusuhan didepan sana. Benar kata Lia.

"Pantas berani mau rataain rumah sakit. Dia orangnya dilawan." Gumam Vannya.

Vannya melewati orang itu begitu saja. Masuk ke ruangan disana terdapat anak perempuan terbaring tak sadarkan diri. Terkejut untuk yang kesekian kalinya. Ternyata keberadaan orang tadi karena anak ini.

Rathaniar Ribell Viska

Keponakannya dan juga orang tadi. Putri dari Ricky dan Bella. Gawat jika orang tadi mengaduh pada abangnya kalo menangani putri mereka lambat dirumah sakit ini. Ricky tak hanya meratakan rumah sakit seperti yang orang tadi tapi juga mencoretnya dari daftar adik tercantik nomor satu dikeluarga setelah Rachelya, adik kandung Ricky.

"Hanya luka ringan." Ucap Vannya pada suster Lia. Itu tandanya tak ada yang perlu dikhawatirkan.

Vannya memberi plester kecil menutupi sedikit lebam dipojok kening keponakannya.

"Tante Annya" panggilan lirih dari gadis itu ternyata sudah sadar.

"Atha kok bisa luka?" Tanya Vannya lembut.

"Tadi bermain sama om No No, Atha nggak lihat kalo ada kulit pisang. Jadi Atha terpleset. Kening Atha kejedot. Pusing deh. Setelah itu Atha nggak inget apa-apa." Jelas anak kecil. Cerewet. Sifat siapa yang menurun pada anak ini. Setahunya Bella maupun Ricky biasa saja.

Wanita Tangguh✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang