14

560 24 0
                                    

Happy reading....
.
.
.
.
.

BELLA PROVE.

Sudah satu minggu, kini kesibukanku semakin bertambah. Aku mengikuti meeting ke luar negeri bersama kakakku. Kak Adiano, sejak kejadian di kafe waktu itu. Aku lebih suka mencari kesibukan dan memperbanyak pekerjaanku. Tentu kakakku tak curiga dengan itu.

"Kak Adi, desain kemarin yang aku buat udah kakak kirim?"

Kakak mengalihkan pandangannya dari laptop melihat kearahku.

"Udah, kemarin aku kirim. Eh sejak kapan kamu manggil dengan nama Adi?" tanyanya.

Tentu aku tahu, momen masa kecil kami. Nama kecil kakakku itu.

"Rindu dengan nama itu. Nama Adiano terlalu panjang." jawabku, lali membuatnya tertawa.

"Oh iya, gimana hubungan kamu dengan sahabatku itu. Ada kemajuan," Bella menegang sebisa mungkin dia merubah raut wajahnya agar sang kakak tak curiga.

"Biasa aja. Dia akhir-akhir ini sibuk." balasku lalu tersenyum. Miris bukan, cerita yang sebenarnya tak sebegitu indah.

Adiano kembali meneruskan pekerjaannya setelah obrolan kecil kami tadi. Aku kembali memasak untuk sarapan pagi.

"Bel, cepetan kalo masak. Bentar lagi kita ada pertemuan dengan Viska group." suara teriakan dari kakakku.

Bentar deh tadi apa? Viska group? Itu kan perusahaan milik kakeknya Ricky. Jangan bilang yang mengikuti rapat dia. Loe harus tenang, bel. Tak mungkin dia yang rapat.

"Kak, yang ikut rapat siapa?"

"Tumben kamu kepo?" Balik tanya Adiano,

"Hish, aku nggak ikut rapat ya kak. Please, badan aku tak enak semua nih." Bohongku agar aku tak ikut serta dalam rapat.

"Tak, kamu harus ikut. Jangan ngelak lagi. Kamu harus profesional." Ucap Adiano tegas.

Harus kah aku senang bertemu dengannya?

******

Suasana ruang privat di restoran terkenal dinegara sakura ini lumayan ramai. Ricky dan Vannya duduk menunggu seseorang. Sedangkan Ricky masih sibuk pada layar pad-nya. Semua berkas berada pada benda itu. Vannya, dia ikut menemani Ricky atas permintaan sepupunya itu.

"Bang, apa tak masalah aku ikut." Ucap Vannya.

"Tenang aja, tak ada masalah kok. Pertemuan lanjutan aja sama revisi kesalahan pertemuan sebelumnya." Balas Ricky, lalu kembali pada layar pad nya tangannya bergerak lincah disana.

Vannya mengalihkan pandangannya keseluruh ruangan. Interior yang sangat indah menurutnya. Matanya mempertajam penglihatannya. Didepan sana terdapat dua orang pria dan wanita sedang bertanya pada pelayan. Sepertinya dia mengenal orang itu.

Damn! Itu Adiano dan oh, Bella?

Wajah Vannya berubah pias. Ricky mengernyit melihat Vannya yang berlaga aneh seperti ini. Ricky mengikuti arah pandangan adik sepupunya itu. Ricky tersenyum kecil saat melihat dua orang yang baru datang.

"Sorry lama, tadi sedikit ada kendala dijalan." Ucap pria yang baru datang.

"Oh tak apa, Silahkan duduk." Balas Ricky santai.

Wanita Tangguh✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang