Diecy

3.8K 517 115
                                    

Tak terasa liburan akhir semester sudah berakhir dan sekarang sudah semester baru saja. Rose dan teman-temannya resmi menjadi kelas XII. Masih dengan teman sekelas yang sama, tak ada perubahan. Padahal ia ingin melihat wajah-wajah baru karena sudah kepalang bosan pada wajah-wajah lama. Semua orang sedang sibuk sendiri-sendiri, Rose sedang bermain ponsel. Sedangkan Jisha dan Jean ditambah Joyish dan Yerina sedang asik menistakan Kay karena laki-laki kulit tan itu menganggu acara fangirling mereka.

Mario tiba-tiba masuk ke kelas dengan tak santai, laki-laki itu naik ke atas meja guru dengan begitu beraninya. “Selamat pagi semua, salam sejahtera untuk kita semua. Saya, Mario Dehandar selaku pembawa acara news report XII IPA akan membawakan sebuah hot news of the day. Lebih hot dari pada berita Rose dan Jevan pacaran.” Semua orang kini memperhatikan laki-laki si biang gosip dan sumber informasi dari kelas tersebut. “Dilaporkan bahwa ada siswi baru pindahan dari Bandung, Jawa Barat. Diketahui bahwa siswi tersebut memiliki wajah ayu aduhai dan manis bagai gula tebu. Setelah saya selidik punya selidik ternyata siswi tersebut berada di kelas XII IPA 2 alias SEBELAHAN SAMA KELAS KITA WOY! Sekian dan terimakasih atas perhatian Anda sekalian, saya Mario yang tampan tiada tara keturunan dewi Athena pamit undur diri.” Mario turun dari meja dan langsung dikerubungi para murid laki-laki yang kepo akan siapa nama dari si gadis tersebut.

“DIECY WOY DIECY NAMANYA!” Teriak Mario frustasi. Dan setelahnya anak laki-laki berbondong-bondong pergi ke kelas sebelah untuk melihat siswi yang kata Mario itu sangat cantik dan manis bagai gula tebu.

“Lisa, ke kelas sebelah yuk. Kepo mau lihat si siswi baru.” Yerina memanggil Lisa yang sedang di belakang kelas bersama Teno, entah sedang apa.

“AYOK YER!” Sahut Lisa semangat, Lisa ini orangnya mau saja kalau diajak-ajak. Itu sebabnya Yerina lebih memilih mengajak Lisa dibandingkan Joyish yang sahabat dekatnya.

Rose terdiam sejenak, ia seperti pernah mendengar nama tersebut. Diecy, seperti tidak asing baginya. Ia sepertinya pernah berkenalan dengan seseorang bernama tersebut, tapi ia lupa.

Vino menepuk bahu Jevan pelan. Laki-laki itu sedang menyandarkan punggungnya pada dinding. Sedikit membuka bagian kancing atas seragamnya karena terlalu panas di sini.

“Diecy pindah ke sini, lo gak apa-apa?” Tanya Vino membuka percakapan di antara mereka.

“Loh, memangnya kenapa kalau Diecy pindah ke sekolah ini?” Tanyanya balik.

“Diecy kan cinta pertama lo, kali aja gitu lo masih nyimpan perasaan ke dia. Mengingat lo yang dulu sempat gak tertarik sama cewek lain karena Diecy.” Balas Vino.

Jevan menghela nafas berat. “Gue sudah punya Rose, Diecy cuma masa lalu, sekarang yang ada di hati gue cuma Rose.” Balasnya tegas.

“Bagus deh, Rose yang terbaik buat lo. Ingat perjuangan dia buat dapetin hati lo dulu, jadi jangan pernah sakitin dia atau nanti lo yang bakalan menyesal setelahnya.” Nasehat Vino.

Jevan mengangguk. “Makasih, Vin.”

“Wih lagi ngapain nih?” Tanya Jimmy yang baru datang bersama Handoro.

Mereka hanya berempat sekarang jika sedang berkumpul di sekolah. Karena Jason, Raffa, dan Saga sudah resmi lulus dan sedang sibuk mengurus SMNPTN bahkan SBMPTN. Tetapi kadang kala mereka bersama para antek geng bangtan yang sangat banyak juga.

“Gila bro, Kelas XII IPA 2 rame banget gara-gara anak cowok yang mau lihat Diecy.” Kata Handoro.

“Lo lihat gak, Han? Tadi si Eza sok-sokan jadi bodyguard-nya Diecy. Mentang-mentang ketua kelas belagu, caper padahal tuh dia.” Gerutu Jimmy lalu menoleh pada Jevan. “Lo gak apa-apa si Diecy dikerubungin cowok? Gak cemburu kan lo? Gak lah ya, kan sudah ada Rose.”

KUTUB (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang