Rose pergi ke sekolah seperti biasanya, cuma ada satu yang berbeda, tak ada Jevan yang jalan di sampingnya seraya menggenggam tangannya. Dari semalam Jevan tak menghiraukan pesannya, Jevan yang biasanya menjemput Rose ke rumah pun hari ini tak kelihatan batang hidungnya. Ia menghentikan langkah sejenak begitu menyadari jika banyak orang yang sedang berkumpul di depan mading. “Paling info lomba atau rumor gak penting dari akun gosip sekolah.” Monolognya, setelah itu melanjutkan langkahnya untuk menuju ke kelasnya.
Di sepanjang jalan, ia merasa bahwa seluruh murid sedang memandanginya. Terutama para gadis yang tak segan-segan memandanginya dengan sinis. Tak tahu itu hanya perasaannya saja atau memang benar. Tapi yang pasti, ia merasa sangat tak nyaman. Ia mempercepat langkahnya menuju kelas. Sampai sana ia langsung disodorkan sebuah foto di ponsel milik Jisha.
“Itu maksudnya apa, Rose?” Tanya Jean.
Rose bingung sekaligus terkejut. “Kalian dapat dari mana foto itu?”
“Lo gak buka grup angkatan dan akun gosip sekolah ya?” Tanya Jisha.
Rose mengangguk sebagai jawaban. “Tapi kenyataannya gak kayak yang ada di gambar itu.” Tunjuk Rose pada foto tersebut dengan wajah panik.
Bagaimana tidak? Foto itu menunjukan Rose dan Yogi yang sangat dekat, bahkan terlihat seperti orang yang sedang berciuman dari sudut gambar yang diambil.
“Iya, kita tahu lo gak kayak gitu. Pasti ada orang yang mau fitnah lo dan bikin hubungan lo sama Jevan rusak,” Lisa menanggapi.
Rose tertunduk lemas, bagaimana ini? Bagaimana jika Jevan salah paham? Atau karena sebab itu lah Jevan mengabaikan pesannya. Lisa mengusap punggung Rose pelan. “Pasti Jevan sudah tahu tentang rumor itu,” kata Rose.
“Sudah Rose, tenang ya. Gue yakin Jevan gak akan mudah termakan berita palsu ini.” Kata Jisha.
Tiba-tiba Lisa menggebrak meja, “ke mading sekarang!”
“Kenapa, Lis?” Tanya Jean.
“Lo pada gak mikir kalau admin akun gosip itu bakalan bikin artikel yang ngejatuhin Rose, terus tempel artikel tersebut di mading.”
Oh iya, kenapa mereka baru terpikirkan. Apa lagi tadi mading sekolah ramai sekali, bisa jadi foto tersebut terpajang di sana. Mereka berempat pergi ke mading. Keadaan mading masih sama seperti awal Rose lewat tadi, masih ramai oleh kerumunan murid. Lisa dengan tak tahu dirinya menerobos kerumunan tersebut tanpa permisi hingga membuat jalan untuk Rose, Jisha, dan Jean.
Rose menatap mading dengan gamang, setetes air matanya jatuh. Di mading ada sebuah hot news utama, di mana terdapat artikel yang berjudul ‘Roseanne Cellina XII IPA 1 Is A Real Bitch Penggoda Pangeran Bima Sakti’ dan juga terdapat fotonya bersama dengan Yogi di perpustakaan, ia dan Jeffrey yang sedang mengobrol di ruang musik, ia dan Eza saat di ruang OSIS yang sedang membicarakan mengenai program terbaru OSIS, dan yang terakhir ada foto Jevan yang sedang menciumnya saat di kantin. Gila! Dari mana orang tersebut bisa mendapatkan foto seperti ini? Sudah seperti stalker saja.
Jisha dan Jean memeluk Rose dari samping. Sedangkan Lisa sibuk merobek kertas artikel dan foto-foto di mading degan emosi. “SUDAH PERGI! ITU CUMA RUMOR GAK BENER!” Teriak Lisa pada murid yang berkumpul di depan mading. “Gila! Ini keterlaluan banget. Niat banget tuh orang mau ngejatuhin Rose.” Lanjutnya.
“Kita harus cari tahu siapa yang bikin artikel gak bener itu.” Kata Jisha.
Rose terdiam, hatinya sakit. Sumpah demi apapun, panggilan bitch itu membuat hatinya teriris. Padahal Rose adalah tipe yang memang mudah dekat dengan semua orang, bukan karena ia cari perhatian atau apa pada laki-laki. Tapi Rose memang tipe orang yang tidak pilih-pilih teman. Tapi kenapa orang-orang menjadi salah paham, apa lagi tadi Rose tak sengaja mendengar bisik-bisik para gadis yang mengatainya lonte dan lain-lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUTUB (Sudah Terbit)
FanfictionNote: Beberapa part sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan! Jevan Kandreas itu most wanted yang suka buat ulah sana-sini. Hobby keluar masuk ruang BK karena tindakan bar-bar dia and the genk. Ganteng si, famous? So pasti, tajir? Banget dan udah...