↪18↩

6.5K 555 15
                                    

Aku bersiap menunggu Jordan dipersimpangan jalan rumahku, tentu saja karena takut ketahuan oleh Jared. Aku berjalan kaki, menyusuri jalan sampai akhirnya seseorang menahan tanganku.

Jordan. Aku sudah hapal dengan suhu tubuhnya yang dingin.

"Kau siap?" tanyanya tiba-tiba sama seperti kedatanganya.

"Sapaan yang bagus Jordan. Bisakah kau mengucapkan selamat pagi terlebih dahulu?" sindirku.

Jordan tertawa. "Pagi Mika! Kau siap untuk pergi?"

Aku mengangguk dan menjawab, "tentu saja!"

Jordan mulai menggenggam tanganku. Ia menatapku, memberi isyarat jika kami akan berlari dengan cepat dan aku mengangguk. Setelah itu kami melaju dengan cepat, seperti angin yang berhembus kencang.

"Apakah perjalanan ini memakan waktu lama?" tanyaku di sela-sela lari kami.

"Iya, jika kau manusia normal, dan tidak untuk kita yang sudah menjadi vampir."

Aku mengangguk.

Setelah sekitar 20 menitan berlari akhirnya kami sampai. Pemandangan yang kutemukan hanyalah hutan belantara yang memiliki pohon besar dan rimbun. Aku sempat ragu jika keluarga Jordan tinggal di tempat layaknya manusia biasa. Namun, saat aku melihat sebuah rumah yang sangat besar dihadapanku, aku hanya bisa meneguk liurku.

Sudah banyak pohon-pohon yang menjalari sisi bangunan rumah tersebut, bahkan jalan setapak menuju tangga rumah itu pun ditutupi dedaunan kering. Tempat ini terlihat angker, sejujurnya.

"Ayo masuk," ajak Jordan yang sedari tadi tidak ada niat melepaskan genggamannya dari tanganku.

Saat pintu rumah besar itu terbuka, aku hanya dapat terdiam. Penampilan dalam sangat berbeda dengan penampilan luar. Rumah ini sangat terurus bahkan sangat mewah, aku sangat menyukai desain rumah ini yang mengusung tema romawi kuno.

"Selamat datang, anakku."

Suara itu membuatku mengalihkan pandanganku dari atap rumah ini. Itu suara dari seorang wanita dengan umur setengah abad namun, terlihat sangat cantik.

"Aku merindukanmu, mom," ucap Jordan dan langsung memeluk wanita paruh baya tersebut.

Aku hanya diam, menyaksikan keduanya menyalurkan rindu yang terpendam. Sampai akhirnya wanita itu menatapku penasaran.

"Siapa yang kau bawa ini, Jordan?" tanya wanita paruh baya itu.

Jordan mundur dan mensejajarkan tubuhku dan tubuhnya. Ia mengambil sebuah tanganku dan mengenggamnya, aku hanya menerima.

"Dia milikku, dan tentang dialah yang ingin kutanyakan padamu."

Wanita itu mendekat padaku. Sedikit mengendus lalu menatapku tajam.

"Kau setengah vampir," ujarnya.

Aku mengangguk.

Jordan memegang tanganku erat. "Berarti dia bisa kembali menjadi manusia?"

Wanita itu mengangguk. "Dia bisa asalkan ada niat kuat yang tumbuh didalam dirinya."

Wanita itu mengulurkan tangannya padaku. "Perkenalkan aku Marilyn, ibunya Jordan. Kau bisa memanggilku Lyn."

Aku membalas ulurannya, "Aku Mika."

Marilyn bertepuk tangan dengan senyum sumringah. "Kenapa tidak kita adakan pesta untuk menyambut gadis kecilmu ini?"

"Josh, Hendrik, Kemarilah!" lanjut Marilyn dengan berteriak.

Kurasa dua orang yang muncul dibelakang adalah orang yang namanya dipanggil Marilyn tadi. Entah kenapa semua orang yang berada disini sangat tampan dan cantik, apakah vampir ini mempunyai gen bagus?

My Stalker Vampire (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang