Maap gess tadi error, jadi malah kepotong ceritanya 😭
Ini post ulang hehe...🔴🔵🔴
"Mika."
"Mika kumohon kembalilah."
"Mika aku mencintaimu."
"Hariku sepi tanpamu, sweetheart."
"Mika, ini mama."
"Maafkan aku, Mika. Aku telah lalai menjagamu, aku memang kakak yang buruk!"
"Mika, aku tidak akan meninggalkanmu lagi."
"Bagaimana? Kau sudah membaik?"
"Mika, kapan kau akan sadar? Aku... Sangat merindukanmu, sweetheart."
"Huh...Huh..." aku menatap atap putih yang memenuhi penglihatanku.
Wajah terkejut Jordan kini mengambil alih penglihatanku. "Mika, kau telah sadar?!"
Aku tidak bisa membalas. Lidahku terasa kelu dan aku bahkan tidak bisa menggerakkan seluruh tubuhku kecuali kedua mataku.
"Tunggu sebentar, sweetheart. Aku akan memanggil dokter," ujar Jordan lalu menghilang dari penglihatanku.
Aku baru mengingat kejadian kemarin. Kupikir aku sudah mati karena semuanya terasa tenang dan hanya terdengar suara-suara yang kukenal.
Ternyata begini rasanya berada diambang kematian, kupikir akan begitu sunyi atau tertidur. Ternyata aku bisa mendengarkan beberapa suara. Lucunya aku berharap mati kemarin padahal hatiku terasa begitu hampa diambang kematian itu. Aku ingin mendengar suara-suara itu lebih banyak lagi dan tentunya dengan melihat orang yang bersuara.
Seorang pria perawakan tua tiba-tiba menyenteri mataku. Sangat silau membuatku ingin menutup mata.
"Bisa kau gerakkan bibirmu, nona Mika?" tanyanya.
Aku tidak bisa. Dengan itu aku hanya mengedip beberapa kali, berharap pria tua yang sepertinya dokter ini mengerti isyaratku.
Dokter ini mengangguk, lalu menghilang dari penglihatanku. Kini atap putih kembali menjadi perhatianku.
Lalu kudengar dokter itu bersuara, "Dia baik-baik saja. Sungguh keajaiban untuknya bisa bertahan hingga sadar seperti ini," ujar dokter itu. Aku juga bersyukur mendengarnya.
"Lalu, apakah ia tidak apa-apa? Apa kau ingin memeriksanya lebih lanjut?" tanya Jordan yang suaranya sangat kuhapal.
"Tenang, Tuan. Kami akan memeriksanya nanti setelah ia terbiasa dengan sekitar."
"Baiklah, terima kasih dokter."
"Sama-sama, Tuan."
Suara langkah kaki menjauh terdengar ditelingaku. Namun, Jordan tiba-tiba saja berada dihadapanku.
"Kau tidak apa-apa, Mika?" tanyanya.
Aku mengedipkan mataku satu kali.
"Oh, apa itu berarti iya?"
Aku mengedip sekali lagi.
"Baiklah, jika tidak, kau bisa mengedip dua kali, oke?"
Aku mengedip kembali.
Jika bibirku bisa digerakkan, aku ingin bertanya seluruhnya pada Jordan. Apa yang terjadi dengan Harry, apakah Drake telah mati, dan dimana keluargaku? Aku belum melihat mereka sedari tadi.
"Kita bisa berbicara melalui ikatan kita, Mika."
Aku terkejut lalu menatap Jordan.
"Bisakah kita?" tanyaku dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stalker Vampire (completed)
Vampire(lengkap) aku bertemu dengan seorang pria yang selalu mengikutiku kemanapun bahkan pada malam hari ia berada di dalam kamarku, aku seperti mempunyai stalker dan aku tidak tau bagaimana dia masuk kedalam kamarku. Yang aku tau dia adalah vampire.