Semenjak kejadian itu aku kembali menjadi Mika introvert, anti sosial dan, menyebalkan.
Jared terus bertanya padaku saat aku kembali kerumah dengan keadaan menangis dan kacau. Aku tidak menceritakannya pada siapapun dan aku tidak ingin mengingatnya kembali.
Selama seminggu, aku tidak pernah keluar kamar. Mom, Jared, logan terus mengkhawatirkanku. Aku ingin bersikap baik-baik saja tapi itu tidak mudah. Jordan telah mengambil semuanya dariku dan pergi meninggalkanku.
Seminggu itu sudah menjadi hal terburuk bagiku. Tubuhku menjadi kurus, aku tidak selera untuk makan bahkan tidak untuk turun dari ranjangku. Aku hanya memikirkan Jordan, itu saja selama seminggu penuh.
Aku mendapat panggilan dari sekolah karena absenku kacau dan nilaiku menurun. Jared menyelesaikan semua kekacauan yang aku buat. Dan karena itu, hubunganku dengan Jared merenggang.
Ini sudah tiga bulan dari kejadian itu, tapi aku masih belum bisa bangkit. Hari-hariku terasa menyesakkan, tidak ada yang bisa membuatku semangat.
Sampai ... Harry yang tiba-tiba datang kerumahku dan mengajakku pergi lalu menerima semua penolakkanku akan ajakannya. Harry adalah pria yang pantang menyerah, setiap hari ia mengajakku pergi bahkan hanya untuk sekedar jalan santai.
Aku tahu betapa berusahanya Harry untuk membuatku kembali semangat. Tapi, aku masih belum bisa melupakan bayang-bayang Jordan yang terus menghantuiku tiap malam. Aku selalu mimpi buruk tiap malamnya dengan pria itu yang jadi peran utamanya.
Hari ini kami, yaitu aku dan Harry pergi kesalah satu villa milik Harry. Katanya, vila itu milik pamannya yang tinggal di Australia, jadi kami bisa bebas memakainya.
Kami sampai di villa itu dan segera bersiap-siap. Harry ingin mengadakan pesta dan nengundang semua orang di sekolah, kecuali guru tentunya.
Dan anehnya aku setuju saat ia memintaku membantunya. Tapi kurasa ini cukup bisa menyita pikiranku agar tidak memikirkan Jordan lagi.
Sudah hampir jam delapan malam, sebentar lagi acara dimulai. Aku segera mengganti bajuku dan menunggu semua orang datang. Namun, aku tidak menyangka akan ramai seperti ini dan pestanya terasa begitu meriah.
"Goyangkan badanmu, Mika!" seru Harry saat ia melihatku hanya bersender dengan sebuah cup minuman ditanganku.
Aku menggeleng. "Tidak, kau saja."
Harry mendekat padaku lalu menarikku ke kerumunan orang yang sedang menari.
"Hentakkan tubuhmu, rasakan badanmu bergerak sendirinya!" teriaknya yang mungkin karena suara musik terlalu kencang.
"Aku tidak bisa!" balasku.
"Apa?" tanyanya.
"Aku tidak bisa, aku tidak tahu caranya!"
Harry tertawa. "Biarkan musik yang menuntunmu!"
Aku mengolah perkataan Harry. Lalu membiarkan tubuhku mengikuti dentuman musik, dan aku mulai merasa tubuhku seirama dengan musik.
"Lihat, kau bisa melakukannya!" Harry memberikan senyumannya padaku.
Aku mengangguk. "Not bad!"
Kami terus saja menari hingga larut malam. Aku baru menyadari jika hal ini cukup menyenangkan dan melepas penatku sedikit.
Seseorang menoelku dan aku menoleh. Harry.
"Ayo ke kolam renang!" ajaknya dan aku mengangguk, lalu mengikutinya dari belakang.
Di kolam renang tidak kalah asiknya dengan didalam rumah. Disini mereka bermain bola tantangan dan bahkan berenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stalker Vampire (completed)
Vampire(lengkap) aku bertemu dengan seorang pria yang selalu mengikutiku kemanapun bahkan pada malam hari ia berada di dalam kamarku, aku seperti mempunyai stalker dan aku tidak tau bagaimana dia masuk kedalam kamarku. Yang aku tau dia adalah vampire.