My stalker vampire 9.
Shit! ternyata ia Mike."Hai Mike" canggungku dan cepat-cepat memungut snack itu.
Setelah semuanya tersusun Mike membantuku membawakan snack itu ke kasir sedangkan Jared melirikku dan mike penasaran.
Bahkan Mike yang membayar semua snack itu dengan alasan ia telah menjatuhkan semua snack tadi dan Jared dengan senangnya tidak menolak bahkan ia menambah snacknya.
"Kau yakin aku tidak usah mengganti uangmu, juga ini bukan kesalahanmu, aku memang sengaja menjatuhkannya," jelasku merasa tidak enak, secara tidak langsung Jared telah menjadikan Mike atm berjalan.
Mike menggeleng, "Ayolah mika, jangan merasa tidak enak. Dengan aku membayar ini kita jadi bisa berbicara seperti ini. Aku ingin minta maaf perihal kemarin, kau gadis baik-baik tak sepantasnya aku mengajakmu ke pesta kemarin," maafnya dan ditambah pujian manisnya.
Kuyakinkan pipiku memerah saat ini. Oh god, dia memang pandai menebar kata-kata manis. Uh jantungku berdetak tidak beraturan lagi.
"Oh begitukah?" saking gugupnya aku meremas bungkus kertas belanjaan yang sedangku pegang ini.
"Hahaha, kau merona" ujarnya dan aku kembali gugup, juga pipiku kuyakinkan tambah memerah.
"Ehem hem uhuk!" suara deheman batuk itu menyela pembicaraanku dengan Mike. Pelakunya siapa lagi kalau bukan Jared yang kini bertindak sok polos.
"Ah! Permisi aku lupa memperkenalkan diriku. Aku Mike, temannya Mika" ucap Mike memperkenalkan dirinya kepada Jared sembari mengulurkan tangannya.
Jared menghela napas lalu menyambut uluran tangan Mike penasaran "Kenapa baru sekarang kenalannya seharusnya dari tadi. Aku Jared, kakak Mika yang paling ganteng sedunia HAHA!" Jared bertindak sangat konyol, apakah dia pikir kini ia sedang memainkan drama?
"Oh begitukah?" Tanggap Mike seperti memainkan perasaan Jared.
"Tentu saja." sombong Jared.
Mike menatapku dengan senyuman jahilnya, "Benarkah Mika?" tanyanya.
Aku langsung mengerti dengan kode Mike dan mengikuti permainannya "Tentu saja Mike, kakakku yang paling ganteng bernama Logan, sedangkan Jared hanya seorang pria yang kekurangan kasih sayang."
"Hahaha" gelak tawa kami pecah seketika melihat muka masam Jared.
"Logan, logan, logan selalu. Aku bosan mendengar nama Logan," sewot Jared menutup pembicaraan, karena kami telah sampai pada tempat parkir dan memasukan semua belanjaan ke bagasi.
"Okay, Mike. Terima kasih dan kau bisa pergi sekarang." usir Jared sembari masuk ke dalam mobil.
Aku masih diluar bersama Mike. Suasana ini sangat canggung sekali. Mike menggaruk kepalanya yang kupastikan ia gugup sama sepertiku.
"Oke Mika, aku akan kembali ke dalam Mall. Sampai jumpa besok" ucapnya dengan tersenyum.
Aku menyambut senyumnya dan mengucapkan terima kasih, lalu melambaikan tangan padanya yang kini mulai beranjak masuk ke dalam Mall tersebut.
Ah, inikah namanya cinta? Sangat manis sekali rasanya aku ingin terus merasakan hal ini.
"Mika! Cepat masuk, kau seperti orang gila jika kasmaran seperti itu," ejek Jared.
Aku dengan kesal masuk kedalam mobil, ah! jared memang bisa membuatku moodku buruk dengan cepat.
Kami keluar dari basement parkiran dan secara tidak sengaja aku menatap sekilas ke arah persimpangan jalan parkiran tersebut, namun ku rasa aku melihat sesuatu, yah seperti Jordan. Dengan kulit pucat dan baju hitam persis seperti Jordan. Tapi kurasa itu tidak mungkin Jordan.
"Mika sejak kapan kau kenal pria tadi?" pertanyaan Jared mengalihkan pandanganku dari persimpangan parkir itu dan menatap jared yang kini juga menatapku.
"Aku mengenalnya 2 minggu yang lalu" ujarku dan Jared mengangguk.
"Apa dia yang mengajakmu pergi kemarin?"
"Ya" jawabku jujur.
Jared memutar mobil dan aku kembali menatap keluar mobil, lagi dan lagi aku melihat seorang pria berbaju hitam itu namun tidak jelas mukanya.
"Kau seharusnya tidak boleh semudah itu dekat dengan seseorang, Mika." perkataan jared kembali mengalihkan pandanganku kepadanya.
"Aku juga tidak mau mudah dekat seperti itu tapi ia nya saja yang mendekatiku," jawabku.
Aku tau jika Jared menyayangiku makanya ia berkata seperti itu apalagi ia mempunyai sikap posesive terhadap apapun.
"Lain kali cobalah untuk menjauh darinya, aku takut ia membuat dirimu masuk ke pergaulan yang salah." khawatir Jared. tumben sekali ia berkata seperti ini.
"Tapi kau yang menyuruhku untuk bersosialisasi, Jared." bantahku.
Jared terlihat kesal, dan ia memberhentikan mobilnya dipinggir jalan "Aku ingin kau bersosialisasi tapi jangan dengan pria itu, ia terlihat nakal Mika dan kejadian kemarin cukup jelas menggambarkan sikapnya, Itu tidak baik untukmu," ucap Jared lembut padaku, ia juga mengelus rambutku.
Aku hanya bisa menunduk. Apakah aku harus mengatakan pada Jared bahwa tidak ada satupun orang yang mau berteman denganku? Tapi aku takut Jared mendatangi sekolahku dan mengatakannya ke kepala sekolahku dan itu semakin membuatku malu.
Jared kembali mengelus rambutku, dan mengangkat daguku agar aku menatap matanya. "Katakan padaku mika. Aku tau kau menyembunyikan sesuatu, ceritakan padaku. percayalah padaku," bujuknya.
Aku menatap kedepan tanpa menatap Jared lalu memberitahunya segalanya "Tidak ada yang mau berteman denganku Jared, semua orang membicarakanku karena waktu itu aku habis berbelanja di Mall dan membeli keperluanku lalu aku kembali kesekolah dan kau tau, bukan. jika aku suka memakai baju hitam. Dan secara tidak sengaja tasku terbuka dan semua barang-barang milikku terjatuh semua termasuk boneka mengerikan itu. sebelumnya di mall, aku tak sengaja memungut boneka kusam yang mengerikan itu, yang membuat anak-anak di mall itu menangis ketakutan, oleh sebab itu aku mebawanya dan rencananya aku akan membuang boneka itu namun saat boneka itu terjatuh dari tasku mereka bertanggapan sendiri, mengatakan apa yang mereka lihat dan apa yang mereka dengar dengan berekspetasi sendiri tanpa tau mana yang benar. Mulai sejak itu mereka memanggiku pengikut aliran sesat, penyihir, slut, bitch, semua itu aku abaikan. aku menutup telingaku seolah itu angin lalu yang kupikir dalam beberapa hari gosip itu akan padam namun ternyata tidak, malah gosip itu semakin meluas. Oleh sejak itu aku menyukai Vampir dan aku semakin menjadi diam tanpa memberi tau siapa-siapa." ceritaku dan aku tidak menangis, tidak akan! Aku tidak mau terlihat lemah.
Setelah aku selesai bercerita, Jared langsung memelukku dalam dekapannya yang hangat, aku ingin menangis rasanya namun kutahan aku tidak mau terlihat menyedihkan.
Jared mengusap rambutku lembut dan sesekali mencium rambutku "Tenang saja Mika, aku akan menjagamu." janji Jared dan aku sangat senang memiliki kakak yang pengertian seperti Jared walaupun ia kadang menyebalkan.
"Sudahhlah jared, ini seperti bukan dirimu saja, kembalilah pada Jared yang menyebalkan seperti biasanya" godaku padanya, aku tidak suka berlarut pada kesedihanku.
"Kali ini, aku tidak akan menjadi Jared yang menyebalkan Mika, aku akan menjadi Jared yang menyayangimu"
Aku membalas pelukannya, hatiku terasa penuh oleh kehangatan Jared saat ini.
↪vote and comment↩
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stalker Vampire (completed)
Vampire(lengkap) aku bertemu dengan seorang pria yang selalu mengikutiku kemanapun bahkan pada malam hari ia berada di dalam kamarku, aku seperti mempunyai stalker dan aku tidak tau bagaimana dia masuk kedalam kamarku. Yang aku tau dia adalah vampire.