↪10↩

10K 799 3
                                    

My stalker vampire 10


Brak!

"Apa?!" teriakku. Aku sangat tidak terima keputusan Jared kali ini.

"Ayolah Mika, kau buka lembaran baru di sekolah barumu," bujuk Jared dan mencoba memegang pundakku namun aku tepis.

"Jared, kupikir kau tau apa yang kumaksud kemarin," ucapku lemah dan berlari ke kamar lalu mengunci pintu kamarku.

Maksudku bercerita kemarin bukan berarti aku ingin pindah, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin berteman dengan Mike, apakah itu salah? Aku hanya ingin Jared mengerti jika aku sudah merasa nyaman oleh Mike walau ia mempunyai sikap nakal seperti itu.

Aku malah berpikir lebih susah menyari teman ditempat baru karena aku tidak mudah untuk beradaptasi. Aku mungkin akan tambah stress jika beradaptasi di lingkungan baru itu. Ah, Jared memang jahat sekali padaku.

Tok! Tok!

"Mika, aku tau kau marah kepadaku tapi percayalah, kau akan lebih baik tanpa pria itu. Kumohon yakinlah padaku, aku seperti ini karena peduli padamu Mika," ujar Jared disebrang pintu kamarku.

Apakah aku harus menerimannya dan membuat lembaran baru? Ah! apa yang harus kulakukan?

"Kumohon Mika, percayalah padaku. Kita akan ubah penampilanmu dan kau akan mempunyai banyak teman," Jared masih kukuh membujukku, sedikit membuatku luluh.

Aku mendekat kearah pintu namun tidak membukanya, "Aku ingin Jared, tapi aku takut. Bagaimana nanti tidak seperti ekspetasimu namun lebih parah daripada yang kurasakan sekarang ini, kau tidak punya jaminan untuk itu bukan?" tanyaku yang sangat butuh penjelasannya.

"Maka dari itu kita harus mencobanya dulu Mika, jika sekolah barumu tidak kau suka atau pergaulannya disitu tidak cocok denganmu maka kau boleh pindah kemanapun kau mau, bahkan aku tidak akan melarangmu menyukai vampire. Aku akan mendukungmu semua yang hal kau inginkan."

"Ayolah mika, aku ingin kau menjalani masa mudamu ini dengan indah" sambung Jared lagi.

Aku luluh sekarang, ya sangat luluh. "Baiklah Jared, kau harus janji dulu padaku," pintaku.

"Aku janji dan kini keluarlah dari kamar ini dan ayo kita ke mall membeli semua keperluanmu," ajak Jared lalu aku membuka pintu kamarku dan segera memeluknya.

"Terima kasih Jared kau sangat peduli padaku, kupikir kau selalu jahat dan menyebalkan," ujarku didekapannya.

Ia tersenyum, "Apapun untuk adikku tersayang, ayo sekarang kita pergi" lalu Jared menggenggam tanganku turun kebawah.

Kami melewati ruang tamu dan bertemu dengan Logan yang baru pulang. Ia hanya menatap kami aneh karena kami tidak pernah seakur ini sebelumnya.

"Kalian akan pergi kemana?" tanya Logan penasaran.

"Kami akan ke mall, mengubah tampilan buruk rupa Mika menjadi princess Mika" jawab jared, dan logan hanya memberiku semangat.

•••

"Mana yang kau inginkan Mika? Biru atau putih?" tanya Jared dan menyodorkan dua gaun cantik.

"Putih saja Jared." jawabku.

Jared bingung dan meneliti baju yang dipegangnya. "hm keduanya cantik. Kita beli keduanya," ucap Jared dan Jared memberikan kedua gaun tersebut kepadaku.

Huh, Kenapa Jared yang pusing memilih baju bukannya aku. Jared mengambil cukup banyak baju dan gaun yang modis, ia membeli semua keperluanku dari make-up, baju, tas, sepatu, dan accessories.

Aku mulai lelah, kakiku pegal sekali mengikuti Jared sedangkan Jared heboh sendiri dan tidak merasa lelah dan semangat untuk mengobrak-abrik toko pakaian.

"Jared, kakiku sudah mulai pegal, ayo beristirahat sebentar," mohonku.

Dan Jared akhirnya berhenti dan ia mengajakku ke spa dan melakukan beberapa treatment dari muka sampai kaki. Keluar dari spa, membuat tubuhku fresh dan semua bagian tubuhku berglowing.

"Kurasa kau harus ganti gaya rambutmu mika," suruh Jared dan oleh karena itu kami ke salon, jared dengan mulutnya seperti toa mengalahkan pekerja pria yang menata rambutku...eh kurasa dia setengah pria dan wanita karena gaya centilnya dan saat berdebat dengan Jared kadang suaranya ngebass dan kadang berteriak nyaring karena Jared sibuk saja menganggu pekerjaannya dengan mengatakan kesalahan-kesalahan yang dilakukan pria itu.

"Hei bagian itu masih belum terlihat coklat, bagaimana kau ini" Koreksi Jared.

"Kyaa! Diam! Itu memang belum coklat karena pewarna ini membutuhkan waktu untuk menyerap kedalam rambutnya, lebih baik kau diam tuan sok tau," kesal pekerja itu dengan nada kemayunya dan sepertinya semua orang yang berada disalon ini terhibur oleh tingkah mereka.

"Tapi it---"

Sebelum perkataan Jared terselesaikan, pekerja pria itu malah menyumpal mulut Jared dengan plastik.

Jared dengan segera memuntahkan plastik itu dan memukul kepala botak sang pekerja. Namun yang paling kusukai dari kejadian ini saat pekerja pria itu marah dan berkata dengan suara aslinya "Berhentilah" dan dalam hitungan detik Jared langsung diam dan mengacungkan tanda piece oleh kedua jarinya.

Sudah 1 jam berlalu dan aku mendapatkan rambutku yang berwarna hitam dicat hingga berwarna coklat keemas-emasan juga rambutku terasa halus dan lembut, dibawah rambutku juga diblow sehingga mengikal cantik.

Saat pertama kali Jared melihatku dia berkata "Kau cantik Mika" dan itu membuatku malu, baru pertama kali ini ia memujiku cantik.

Kami lalu bergegas pulang dan aku bersiap untuk kesekolah baruku besok. Hari ini aku merasa janggal seperti ada yang kurang, tapi apa itu? Uhmm.... Ah! Tumben sekali hari ini aku tidak melihat pria berkulit pucat itu, biasanya ia selalu tampak tiap hari walau tidak jelas. Masa bodohlah dengan pria itu, yang kuinginkan semoga besok aku bisa beradaptasi disekolah baruku.

↪vote and comment↩

My Stalker Vampire (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang