03.

138 27 6
                                    

Vee menghembuskan nafas beratnya berjalan lunglai mencari keberadaan gie. Tak sadar ternyata vee sudah berlari cukup jauh pantas saja kakinya ingin menangis maksudku dikala kakinya mempunyai mata.

Tanpa pikir panjang gie menyodorkan minumannya.

"Gimana? Ketemu? "...

Vee hanya mengangguk tanpa ingin mengeluarkan kata, ia memilih fokus menikmati minumannya.

"Baut di kakiku serasa lepas semua"...ucapnya memukul-mukul kecil kedua pahanya.

Gie terkekeh pelan, beranjak meninggalkan vee menyeret koper kesayangannya.

Langkahnya berhenti di depan restoran yang tidak terlalu ramai, karena keasikan menikmati minumannya, vee berjalan melewati gie yang kini tengah berdiri disampingnya.

"Eheemm!! "

Mendengar suara deheman vee berhenti, menoleh ke belakang.

"Mau kemana? " ucap gie dengan muka datarnya, melipat tangannya di perut.

Vee tersenyum malu tanpa berdosa ia berlari kecil mengikuti langkah gie yang masuk ke dalam restoran.

~

~

Vee melambai-lambaikan tangan ke udara sembari melompat kecil.

"Taksi!. .. . . .taksi berhenti!..... Taksi stop!.... Taksi, , , ,taksi!!!, , ,ajusshi berhenti!,,,,,, aiss kenapa tak ada yang berhenti sih, tak mau uang apa gimna"

"Yak kau nih! Percuma sekolah tinggi-tinggi, kerja di perusahaan ternama masih saja payah"?

"Hah?? "

" Kau tak liat itu! " tegas gie menujuk papan yang berdiri tegak terdapat huruf 'P' dalam lingkaran merah yang diberi garis diagonal.

Alhasil vee hanya tersenyum malu menyembunyikan wajahnya, bisa ditebak sekarang pipinya sudah mulai memerah. Memang benar dari posisi vee berdiri, papan lalu lintas itu sedikit tidak terlihat karena tertutup pohon yang berdiri dekat dengannya.

"Memalukan! " runtuk vee sendiri.

Vee yang terus mengekori punggung gie tiba-tiba ponselnya bergetar, alih-alih tidak ingin ketinggalan jejak gie yang sudah didepan mencari taksi, vee merogoh tas wanitanya dengan kasar pandangannya lurus kedepan, tanpa ia sadari  sebuah kotak elegan berwarna silver jatuh.

"Mau di antar kemana noona ?"...

"Antar kami ke alamat ini",, ucap gie menunjukan alamat yang tertera di ponselnya.

Sopir taksi tersebut hanya mengangguk kemudian mulai menyalakan mesin mobilnya.

Karena lelah yang dirasa akhirnya mereka tertidur hingga sampai pada tujuan.

**

**

Ting..

Mereka sampai di lantai 5, segera gie memasukan password dan membuka lebar pintunya. Tidak lupa gie mengatur ulang pasword untuk berjaga-jaga.

Apatermen yang mereka tempati tidak kecil dan tidak pula terlalu  besar, dengan 1 ruang tamu, 1 dapur, 1 kamar tidur dengan double bed ,2 kamar mandi dan ada 1 ruang kosong bergabung dengan kamar tidur.

Vee dan gie langsung merapihkan barang bawaan mereka di tempatnya masing-masing. Vee menata tempat tidurnya senyaman mungkin ia memilih beberapa boneka chooky dan teman-teman nya, tidak lupa juga vee menempel poster dari Bangtan Boy idolanya.

Whats WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang