Wanita mana yang tidak bahagia bisa menjadi seorang kekasih dari idolanya. Namun di balik kebahagiaan itu ia harus rela menyembunyikan identitasnya demi melindungi orang-orang yang ia cintai.
Ia sangat bingung keputusan mana yang harus ia ambil, Ci...
Yang disebut namanya melambaikan tangan tersenyum menampilkan deretan giginya.
" Siapa yang awas hmm? " tanya jimin menaikan alisnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Annie, itu ta-tadi".. Sial kenapa aku jadi gugup begini oh astaga, batinku
" Tadi apa hmm? "
" itu a-anu... Yak! Kenapa kau ingin tau sekali? " sewotku mengalihkan rasa gugupku dan aku berpura-pura kesal padanya.
Dan sialnya jimin hanya tertawa didepanku membuat aku bingung harus bagaimana.
" Kau makan sebanyak ini? " ucapnya menunjuk makanan yang ada di depanku "oh pantas saja kau terlihat gendut" ejeknya.
"YAK! Aku tak segendut itu! Lagipula ini semua ulah dua kecebong itu! ?" kesalku menujuk luar.
" Kecebong???? " dan lagi jimin hanya tertawa terbahak-bahak mendengar ocehanku.
Kuletakkan sumpit dengan kasar, kupalingkan wajahku ke jendela " Besok aku diet" ujarku kasar
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Tidak perlu! "
" Wae?? "
Aku menoleh kearahnya dan ku lihat ekspresi jimin langsung berubah. Merinding aku melihatnya yang tadinya tertawa terbahak-bahak dalam sekejap tawa itu sirna diganti tatapan yang sulit diartikan. Aku hanya mengerutkan keningku bingung.
" Tidak perlu diet, aku tak mau kau menyiksa dirimu hanya untuk terlihat kurus dan dipuji banyak orang, aku tak suka itu". Tegasnya
" hmm baiklah"
Aku menautkan alisku bingung disaat pelayan menghampiri meja kami dan meletakan botol berukuran sedang di depanku. "Perasaan aku tidak memesan apapun lagi, kenapa ada ini" monologku
" Kau yang memesan jim?"
Jimin mengangguk "untukmu"
" Aigoo, aku sudah kenyang jim, apa kau ingin menambah berat badanku " rengekku memohon.
" Minumlah dan habiskan" katanya
Dengan kesal aku terpaksa menyambar botol yang ada didepanku dan meminumnya malas. Baru dua tegukan terlihat tulisan di dalam botol
Ayo habiskan
Aku memundurkan kepalaku, penasaran ku lanjutkan meminumnya, dua tegukan lagi terlihat tulisan
Semangat sedikit lagi
Aku menaikan sebelah alisku bingung langsung menatap jimin ,ia mengangguk menyuruhku segera menghabiskan. Aku menghela nafas sedikit melonggarkan celanaku serasa sudah tak kuat untuk meminum, tapi aku semakin penasaran ku minum dua tegukan.
Kamu cantik
Blusss.... sebenernya jimin mau apa sih, Aku senyum-senyum sendiri membacanya, mungkin pipiku kini sudah memerah, aku menggigit bibir bawahku langsung meneguknya kembali...
Aku merindukanmu
Sial....kenapa jantungku tiba-tiba berdetak kencang, tanpa babibu aku langsung menghabiskan minuman hingga tetes terakhir, aku termangu membaca tulisan yang terakhir.
Lihat kedepan . Aku masih menatap botol itu yang kini sudah kosong hingga tulisan didalamnya jelas terlihat, seketika pikiranku kosong sama seperti botol itu, ragu harus mengikuti kata-katanya atau tidak, tapi aku sangat penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku mengambil nafas dalam-dalam memberanikan diri untuk melihatnya.
Deg!....
Jantungku berdetak semakin kencang, katak diperutku meloncat-loncat serasa ingin keluar dari kepala, bagaimana tidak, jimin yang ada didepanku tersenyum sangat manis memegang setangkai bunga Mawar merah.
" Gie"
Sial ia memanggil namaku, bohong kalau aku tidak bahagia, aku sangat bahagia ingin rasanya lari dari sini dan teriak sekencang-kencangnya, tapi itu tidak mungkin, aku mengendalikan diri sebisa mungkin.
" Nee"
Pandangan nya tidak terlepas dariku, tangan bantetnya meraih tangan dinginku, lagi-lagi ia memperlihatkan bulan sabit dimatanya.
" Aku mencintaimu"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.